~Sembilan belas~

4.1K 149 5
                                    

"Yaudah ayo buka hadiahnya"ucapnya sambil tersenyum.

" Iya kak"ucapku sambil membuka kotak kecil itu dan isinya adalah sebuah surat dan juga sebuah gelang yang sangat indah yang membuat aku benar-benar suka dengan gelang itu,walaupun agak ke cowoan dikit.

"Suratnya kamu baca di rumah gelangnya boleh kamu pake karna gelang yang kamu pegang sama dengan yang aku pakai ini" ucapnya senyum tapi nada bicaranya tetap saja seperti es yang dingin.

"Ada acara apa kakak kasih gelang dan surat ini ke aku kak?" ucapku dengan nada yang menyelidiki.

"Kan udah di kasih tau tadi.. Tapi kalo emang mau tau lebih lanjutnya kamu tinggal baca suratnya tapi ingetya bacanya di rumah aja." ucapnya.

"Iya kak,yaudah ya kak aku pamit ke kelas duluan." ucapku yang memberesi kotak itu.

"Iya hati-hati di jalan jangan sampe jatuh hadiahnya terutama orangnya" ucapnya agak sedikit ketawa.

"Iya,yaudah assalamualaikum" ucapku berlalu meninggalkan kak Abizar, dan kak Abizar masih menunggu ku pergi hingga punggung ku tak terlihat lagi.

Setelah aku di kelas,Mira sudah menunggu ku dan ada sorotan mata yang mencurigakan dari tatapan matanya. Benar saja baru saja Zahra duduk Mira sudah nyerocos duluan.

"Kamu katanya nunggu di kelas tapi pas aku ke kelas kamu ngga ada kan akunya jadinya kesel" ucap Mira dan ia melihat tangan kanan ku yang membawa kotak kecil"kotak dari syapa ra?"ucapnya lagi.

"Iya iya maaf ya tadi aku di tahan dulu sama kak Abizar trs ini yang aku pegang dari kak Abizar" ucapku yang mengankat kotak kecil tersebut.

"Ada acara apa dia ngasih atau....  jangan-jangan dia udah nembak kamu ya? Katanya kamu gak bakalan pacaran lagi terus kenapa sekarang kamu pacaran ra inget dosa tau terus kamu di kasih hadiah yang kaya gini lagi" ucapnya panjang lebar dengan lantang dan orang - orang di sekitar melihat nya sekarang.

"Ikh dengerin dulu ini itu iya di kasih kak Abizar tapi untuk tanda persahabatan doang" ucapku yang melihat sekeliling dan tersenyum sambil malu.

"Oh kirain pacaran.. Hehehe maaf" ucapnya sambil cengengesan tapi pengen aku tabok aja. Eh iya sahabat. "Untung sahabat" gumamku.

"Yaudah sekarang udah waktunya pulang,pulang yoo" ucap Mira.

Tangan ku ditarik olehnya benar-benar cepat dan aku pun yang tak sempat menggendongkan tas ku aku menabrak seseorang.

Bruk..

Aku terjatuh di pelukannya hingga mata ku sulit melihat siapa yang menolongku dan aku berhasil membukakan mataku dan teryata aku tak menyangka dia adalah ketua osis di sini yaitu kak Azis dan dia todak melepaskan pangkuan nya hingga akhirnya aku yang lepas terlebih dahulu.

"Maafkak aku tak sengaja" ucapku yang sedikit melirik ke arahnya.

"Iya gak papa lain kali hati-hati dan maafkan saya juga" ucap kak Azis.

"Iya kak ya sudah saya permisi Assalamualaikum" ucapku lalu pergi meninggalkannya.

"Hmmm"gumamnya dia tak menjawab salam ku di mana iman nya dan kenapa dia seperti itu ya aku akui dia memang tampan lebih tampan daripada kak Abizar dan dia adalah ketua Osis dia seangkatan dengan kak Abizar tetapi dia ketua osis tidak mempunyai etika sama sekali. Aku tau dia memang tampan lebih tpan dari kak Abizar tetapi dia benar-benar tak mempunyai etika,Zifa tidak pernah menceritakan keturunannya dari mana tetapi dia sangat cerdas dan Zifa hanya menceritakan tentang di sekolah saja bagaimana sifat nya. Aku mengetahui tentang kak Azis dan aku tahu lebih banyak lagi karna Zifa sering menceritakan nya,Zifa adalah teman sekelas ku yang baru-baru ini telah bergabung dengan kami. Aku masih melamun sambil merjalan mengikuti Mira.

Dirimu? Kekasih Halal Ku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang