1

15 2 1
                                    

Sekarang adalah beberapa minggu setelah acara libur kenaikan kelas berlangsung. Dimana sekarang sedang terlihat seorang gadis dengan ketidak peduliannya terhadap sekitar sedang melewatkan beberapa hal yang baru saja terjadi. Gadis itu adalah Gisel. Ia duduk dikelas 11 IPA 5 dan untungnya sekelas dengan 2 orang teman dekatnya. Sebenarnya sih,ada beberapa teman dekat Gisel,namun yang sekelas hanya 2 orang. Yaitu Andira Nabila dan Widya Indah Permata.

Disaat para siswa-siswi sedang berkerumun untuk mengetahui hal viral apa yang saat ini terjadi diluar kelas -tepatnya disamping kelasnya-Gisel lebih memilih untuk menenggelamkan kepalanya dengan beralaskan tangan dan memakai headset. Ia sama sekali tidak peduli. Sesaat sebelum ia akan benar-benar masuk kedalam tidurnya, suara Dira menghancurkan segalanya.

"WOY SEL! GISELLA!" teriak seorang Dira yang sangat memuakkan bagi Gisel. Ia hanya mendongak dan menatap tajam temannya itu. Dira yang lupa sahabatnya itu tidak suka diusik saat akan tidur,meringis dengan cengiran khasnya.

"Itu Sel,ada hot news" Lanjut Widya dengan tenang.

"Apa?" tanya Gisel dengan nada yang sebenernya tidak mau tau.

"Lo tau kan Shakyla,mantan sahabat lo itu" lanjut Dira dengan menekankan kata mantan sahabat. Memang, Gisel dan Shakyla Salwa memiliki sebuah masalah dikelas sepuluh yang lalu. Dimana keduanya sebenernya adalah teman dekat,namun karna hal sepele yaitu cowok menyebabkan hubungan baik keduanya menjadi hancur. Yang pasti bukan Gisel yang salah,orang Gisel nya aja ga ngedeketin. Eh malah dituduh ngeganjen ke cowok itu.

"Trus? Gue peduli?" jawab Gisel.

"Dia nembak cowok,Sel. Dih ga tau malu banget sih jadi cewek" Lanjut Dira lagi.

"Sejak kapan itu manusia punya malu,kayanya kita ga usah bahas ini deh Dir,Giselnya gasuka tuh." Widya angkat bicara. Widya tipikal orang yang pengertian,ya udah tau kan pacarnya pasti betah banget sama itu cewek.

Melihat kedua temannya yang masih melanjutkan perbincangan mengenai Shakyla yang menembak cowok,Gisel hanya menanggapinya dengan senyuman tipisnya. Sangat-sangat tipis.

Ia tidak akan mencaci maki Shakyla,apalagi membalaskan perbuatan jahat yang dulu dilakukan Shakyla padanya. Tidak,mama tidak pernah mengajarkan hal seperti itu,batin Gisel.

Tepat saat kedua temannya itu sudah menyelesaikan perbincangannya, Gisel berdiri dari posisinya.

"Gue mau ke wc dulu ya" ucap Gisel singkat. Lalu Gisel berjalan melewati kerumunan itu tanpa bersikap acuh sedikitpun. Namun tepat saat langkah keempat setelah ia melewati pusat dari kerumunan itu, ia merasa namanya disebut.

"Gisella Putri." Ucap seorang lelaki yang suaranya tak Gisel kenali. Gisel masih diam ditempat. Tak menoleh ataupun melanjutkan langkahnya. Ia tetap diam disana hingga sebuah suara berhasil membuatnya menoleh.

"KOK LO LAGI SIH CEWEK GANJEN!" teriak sebuah suara yang Gisel yakini adalah Shakyla. Gisel berbalik dengan tangan berlipat di dada.

"Gue? Lo nyebut gue atau diri lo?" Jawab Gisel. Shakyla mematung ditempatnya. Ia tak bisa menjawab karena posisinya ia yang sedang menembak lelaki didepannya ini.

Lelaki itu lantas berjalan kearah Gisel. Gisel yang kebingungan tetap berdiam diri ditempat. Hingga suara dan uluran tangan lelaki itu berhasil membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Deo Gradipura." Ucap lelaki itu.

Satu detik,dua detik,tiga detik...

Gisel memperlihatkan senyum tipisnya lalu menjawab

"Lo udah tau gue." Lalu Gisel pergi begitu saja tanpa membalas uluran tangan dari Deo. Deo yang memperhatikan punggung Gisel yang perlahan menjauh,spontan tersenyum miring.

Kalo aja bukan lo alasan gue bebas dari serangan yang terjadi beberapa saat yang lalu,lo bakal jadi santapan kata-kata pedes gue.

"APAAN NIH MASIH PADA DISINI! BUBAR-BUBAR WOI BUBARRR!" teriak salah seorang laki-laki lainnya yang merupakan salah satu teman dekat Deo,namanya Andriano atau biasa dipanggil Ano.

"Lo juga,sana lo. Ngapain sih pake-pake acara nembak Deo. Udah tau kemaren-kemaren Deo juga nolak cewek lainn. Masih aja lo lakuin." Ucap Ano panjang lebar.

"Bukan urusan lo." Lalu Shakyla melangkah pergi dari tempatnya tadi.

"Yeh dasar ga jelas lo upil." Teriak Ano. Lalu ia segera menghampiri Deo yang terlihat masih mematung ditempatnya.

"WOI BRO! Mikirin apaan" seru Deo.

"Ga,balik yuk" jawab Deo singkat dan segera berlalu menuju kelasnya -11 IPA 6-

Ano memperhatikan gerak gerik sahabatnya itu dari ia memanggil seseorang tadi,hingga sekarang. Ada yang berbeda. Lantas Ano tersenyum licik. Mengingat temannya itu tidak pernah tertarik pada perempuan manapun,kecuali Bundanya.

Setelah dipikir-pikir juga oleh Ano,darimana temannya itu tau nama Gisel? Sepertinya ada sesuatu yang harus ia selidiki. Yang ia tau, Gisel itu dekat dengan Bima. Bima Nusa Diani yang saat ini berbeda kelas dengan Gisel. Bima berada dikelas 11 IPA 1 sedangkan Gisel dikelas 11 IPA 5.

Ano bukan penguntit,hanya saja cowok-cowok begini ia tetap update dong. Apalagi masalah percintaan disekolahnya, SMA Angkasa. SMA yang memiliki beribu masalah percintaan didalamnya.

•••

Hula-hula egen! Gue lagi seneng banget buat cerita baru gais. Maafkan😭

Jangan lupa vote comment nya yah💜

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang