Jungkook menatap angkuh bayangannya di depan cermin sewaktu merapikan lagi―untuk ketiga kalinya―jas merah marun yang dia kenakan. Sengaja berdandan tampan malam ini karena dia hendak pergi ke Pandemonium, sebuah kelab malam khusus ‘makhluk-makhluk yang bukan manusia’ terletak di distrik Gangnam. Setelah menyemprotkan minyak wangi khusus yang dibeli dari seorang Warlock (penyihir) kenalannya Jungkook pun keluar dari kamarnya.
Mencapai undakan terakhir dia berbelok arah ke arah meja bar di seberang ruang duduk, menghampiri saudara tertuanya Kim Seok Jin yang sedang menikmati segelas Wine Chateau Lafite buatan tahun 1787. Pria itu menyapa Jungkook lebih dulu sambil menoleh ke belakang. Alis sebelah kanannya naik sebelah, tatapannya kentara sekali sedang menilai penampilan Jungkook atau menilai bau minyak wanginya―mungkin. Mengambil posisi duduk di sebelah kirinya, Jungkook mengambil gelas kosong tidak jauh dari hadapan Seok Jin kemudian menuangkan isinya.
“Apakah ini baru?” tanya Jungkook sambil mengecapkan rasa Wine di lidah. “Kutebak kalau ini salah satu dari koleksi yang mahal itu.”
“Betul,” jawab Seok Jin sambil tersenyum simpul.
“Berapa harganya, Hyungnim?” ekspresi wajah Jungkook berubah, antara siap dan tidak mendengar nominal yang akan disebutkan Seok Jin.
“156.450,” kata Seok Jin dengan santai sambil menyesap habis Wine dalam gelasnya kemudian menuangkannya lagi.
"Won?” tanya Jungkook sambil menahan napas.
“Dolar Amerika.”
Di seberang bar, Tae Hyung yang sedang membaca buku tua di ruang duduk, mengintip dari balik sampul kulit bukunya, tampak tersenyum menyaksikan mimik terkejut saudara termudanya. Begitu mendapatkan apa yang ingin dilihat, Tae Hyung tenggelam lagi dengan buku dan melanjutkan bacaannya.
“Astaga!” seru Jungkook antara kaget dan tidak enak. “Maafkan aku, Hyungnim. tidak seharusnya aku ikut menikmati Wine mahal ini,” katanya, menyorongkan gelasnya ke Seok Jin.
“Aku tahu kau juga penggemar Wine,” ujar Seok Jin menenangkan, sebelah tangannya menepuk pelan bahu Jungkook. “Lain kali aku tidak akan mengizinkanmu minum bersama seandainya harganya lebih mahal dari ini.”
“Oh, terima kasih,” kata Jungkook benar-benar lega. “Kalau begitu, boleh aku menghabiskannya?”
“Silahkan, silahkan. Jangan sia-siakan kesempatan mencicipi minuman semahal ini.”
Seok Jin dan Jungkook bersulang sambil mengucapkan "Demi Wine yang mahal," bersama-sama. Jungkook mengungkapkan rasa terima kasih lagi setelah gelasnya telah kosong lalu mendadak ingat tujuannya menghampiri Seok Jin.
“Aku akan pergi ke Pandemonium sebentar lagi,” beri tahu Jungkook. “Adakah pesan yang ingin kau sampaikan pada Ji Hoon mengingat ada pesta besar malam ini.”
“Pesta?” Seok Jin meletakkan gelasnya dengan nada bertanya, alisnya agak berkerut sekarang. “Siapa yang mengadakan pesta?”
“Haneul. Tidakkah dia mengatakan apa-apa padamu?”
Jungkook sempat mendengar dengusan Seok Jin sewaktu melesat cepat menuju kamarnya di lantai dua. Sepeninggalan Seok Jin, Tae Hyung menduduki kursi yang sedetik lalu ditempati Seok Jin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Night Children
FanficBerkisah tentang si Tiga Bersaudara yang dimana mereka adalah seorang VAMPIR. Berbeda dengan Vampir lainnya, Seok Jin, Tae Hyung dan Jungkook tak memburu manusia dan menghisap darah mereka. Bersama kedua adiknya, Seok Jin mengemban tugas sebagai pem...