7. Ada Kebenaran Di Balik Duka

213 17 31
                                    

            Saat itu masih pukul empat pagi tetapi Tae Hyung yang biasanya bangun lebih siang tampak terjaga sepenuhnya. Di tangannya dia menggenggam ponsel karena Minah―Manusia Serigala―baru saja menghubunginya dan memberitahukan kabar yang sama sekali tidak diharapkannya. Mencampakkan ponselnya ke tempat tidur, Tae Hyung melesat menuju kamar Seok Jin. Pintu menjeblak terbuka, memperlihatkan wajah tampan saudara tertuanya diselimuti amarah karena sikap tidak sopan Tae Hyung, masuk tanpa mengetuk lebih dulu.

            “Kau lupa caranya bersopan santu seperti apa?” tanya Seok Jin, nada suaranya pelan tapi, terkesan berbahaya sekali. Tatapannya terus terpancang pada Tae Hyung.

            “Maafkan aku, Hyungnim,” kata Tae Hyung sambil membungkuk sekilas. Kemarahan saudaranya tidak menimbulkan perasaan bersalah kepada Tae Hyung. “Minah baru saja menghubungiku dan mengatakan...”

            Bahu lebar Seok Jin merosot, amarahnya segera berganti dengan keterkejutan. Pintu di belakang Tae Hyung terbuka lagi dan sosok Jungkook menghampiri mereka berdua. Rautnya sama terkejutnya seperti Seok Jin.

            “Kita harus segera ke Pandemonium,” kata Seok Jin setelah menenangkan diri. “Jungkook, hubungi semua anggota Dewan Kecil dan minta mereka datang ke ruangan Yoon Gi secepatnya. Tae Hyung, aku perlu kau mengorganisir setiap penjaga untuk mencari siapapun pelakunya. Tetaplah bersama mereka selama pertemuan diadakan. Aku ingin salah satu di antara kita ada di tengah-tengah mereka.”

            Sebenarnya Tae Hyung tidak suka disuruh melakukan tugas sepele seperti ini karena dia ingin berada di ruang pertemuan, mendengarkan secara langsung apa yang hendak didiskusikan di sana. Anggota Dewan Kecil sendiri terdiri dari pemimpin beserta wakil setiap klan. Dengan raut cemberut―yang untungnya tidak disadari Seok Jin―Tae Hyung keluar dari kamar tersebut, melesat lagi ke kamarnya untuk berganti pakaian. Sementara itu, Jungkook juga keluar dari kamar Seok Jin, sibuk menghubungi orang-orang penting.

            Seok Jin dan Jungkook berkumpul di ruang tamu lima menit kemudian. Jungkook masih berkutat dengan ponselnya, kadang-kadang dia tampak marah lalu kemarahannya segera menghilang menjadi kesedihan lagi. Setelah memastikan orang-orang yang dihubunginya sedang menuju ke Pandemonium, dia dan Seok Jin bergegas ke sana juga.

            Kedatangan Seok Jin dan Jungkook disambut oleh dua Warlock penjaga pintu yang langsung mengantar mereka ke ruangan di sebelah ruang kerja Yoon Gi. Ruangan itu remang-remang karena satu-satunya cahaya di sana bersumber dari dua kandil lilin yang menggantung di langit-langit. Di tengah ruangan ada meja panjang berwana hitam dan di sekelilingnya kursi-kursi kayu bersandaran tinggi sudah diisi para Warlock, Vampir dan Manusia Serigala. Kursi-kursi berderit ke belakang kala semua yang hadir serempak berdiri lalu membungkukkan badan. Mereka baru duduk setelah Seok Jin duduk.

            “Setelah hilang selama berhari-hari,” ujar Seok Jin dengan suara bergetar ketika memulai pertemuan. “Ji Hoon akhirnya kembali kepada kita walau tidak sesehat sewaktu dia pergi. Kudengar Jeong Sik lah yang menemukan mayatnya.”

            “Benar, Pemimpin,” jawab Minah sedih. “Sebelumnya saya minta maaf karena seharusnya tidak berada di sini. Tapi, Tuan Jeong Sik berkeras ingin menyiapkan pemakaman Tuan Ji Hoon. Kehadiran Shin Woo di pertemuan ini juga atas perintahnya.”

            “Aku mengerti.” Seok Jin tertunduk sebentar. Melihat bagaimana sedihnya Minah dan Shin Woo karena kehilangan Alpha mereka sungguh menghancurkan hati Seok Jin. Setelah berhasil mengatur emosinya Seok Jin melanjutkan lagi. “Apakah Jeong Sik mendapatkan sedikit petunjuk?”

            “Sama sekali tidak ada,” sahut Minah. Untuk pertama kalinya setelah memasuki ruangan ini, tangis gadis berambut perak itu pun pecah. “Mereka bertindak sangat rapi.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Night ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang