Chapter 2

191 24 2
                                    

"Shion-chan, kau sudah datang!" Teriak seorang wanita bersurai merah menyambut gadis bersurai pirang panjang yang sudah berdiri didepan pintu. Kushina segera menarik sang gadis ke dalam pelukan.

"Baasan...'' Ujar gadis bernama Shion itu disertai senyuman.

"Baasan sangat merindukanmu, Shion-chan.." Gumam Kushina dan menarik Shion memasuki rumah yang mewah itu.

"Kau ingin Baasan buatkan minum apa Shion-chan?" Tanya Kushina.

"Ah.. Ti-tidak usah repot-repot Baasan.'' Ungkap Shion.

"Tak usah sungkan, Baasan senang kau datang. Baasan akan mengenalkanmu pada Naru jika ia sudah pulang kuliahnya. Baasan akan buatkan ocha untukmu Shion-chan. Kau duduklah dulu.'' Shion hanya mengangguk.

Dengan segera Shion lantas mendudukkan dirinya di sofa coklat. Tak berapa lama, Kushina datang dengan membawa dua cangkir Ocha dingin dinampannya.

"Baasan, terimakasih.''

"Tak usah berterimakasih." Kushina menyodorkan ocha dingin pada Shion.

"Kenapa Baasan mengundangku kesini? Apa ada hal yang mengkhawatirkan ya?" Tanya Shion dengan nada cemas.

"Tak ada Shion-chan. Baasan hanya ingin mengenalkanmu pada Naruto. Ummm... Apa kau sudah memiliki kekasih, Shion-chan?"

Iris amethis itu membulat. "Uhuk... Uhuk... A-apa maksud Baasan?"

"Baasan ingin menjodohkanmu dengan Naru. Karena Baasan yakin kau sangat pantas untuknya. Baasan sudah memutuskan hubungan Naru dengan gadis miskin itu, Shion-chan. Apakah kau mau?"

Shion lagi-lagi membelalakan matanya menatap Kushina terkejut. "Ahhh... Dijodohkan ya Baasan? Ummm... Baiklah jika itu mau Baasan." Ujar Shion dengan tersenyum kikuk. Kushina tersenyum bangga. Shion hanya menyeringai.

''Aku harus memutuskan hubungan dengan Gaara secepatnya. Aku bisa memanfaatkan situasi ini.'' Batin Shion.



Terlihat gadis bersurai indigo masih berdiri di halte bis. Ia melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"Apa selama ini bisnya?" Keluh Hinata sendirian.

Tak dirasa tetesan air dingin dari langit datang menyapanya. "Hujaan?!" Desah Hinata sambil mengadahkan wajah ke langit yang sudah semakin gelap. Mungkin akan hujan deras nantinya.

Tapi bukannya dikabulkan oleh awan mendung, yang terjadi malah sebaliknya, tetesan air hujan semakin bertubi-tubi menjatuhi kulitnya.

TINNNNNNN...

''Mau kuantar pulang, Hinata?" Ucap seseorang tiba-tiba, didalam mobil sedan hitamnya.

''Gaara??" Ujar Hinata.

''Ayo pulang bersamaku. Hujan akan semakin deras Hinata. Kita searah juga kurasa.'' Tanpa berpikir ulang lagi Hinata mengangguk. Ia menjadikan tas slempang birunya untuk menjadi penghalang kepalanya menembus rerintikan hujan yang semakin membuat tubuh Hinata kuyup. Hinata membuka sisi pintu depan disamping pemuda yang disebutnya Gaara tadi. Gaara mulai melajukan mobilnya.

Tanpa diduga ternyata ada mobil Lexus hitam yang terparkir tak jauh dari halte itu. Naruto. Ia melihat pemandangan itu. Hinata yang menaiki mobil sedan dengan seorang pria, jelas Naruto tau siapa pemilik mobil itu karena mereka memang satu kampus.

Naruto mengeratkan pegangannya pada kemudi mobilnya. Tatapannya masih berkilat emosi.

'Jadi ini alasan Hinata memutuskannya kemarin? Sudah memiliki kekasih yang lebih kaya, eh?' Pikir Naruto.

Naruto mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menembus jalanan Tokyo yang sedang diguyur hujan.





Bersambung...





Ada yang masih menunggu FF ini?😄

Ada sarankah?

So...

Ditunggu Vomentnya ya😘😘

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang