Chapter 3

194 20 1
                                    

"Naruto, kau dari mana saja! Sudah setengah jam kami menunggu!" Naruto tersentak kaget saat memasuki rumahnya begitu mendengar omelan Kushina, Kaasan Naruto.

Wanita itu tengah berkacak pinggang, pada putra semata wayangnya. Naruto tersenyum tipis. "Gomen Kaasan, ada urusan mendadak di kampus."

"Cepat duduk, Naru. Kaasan ingin bicara sesuatu." Perintah Kushina dan menarik tangan Naruto agar duduk bersamanya.

Naruto mulai duduk di samping Kaasannya. Ia menatap gadis bersurai pirang dihadapannya lekat-lekat.

Gadis yang baru ia temui. Entah mengapa, Naruto merasa bahwa gadis dihadapannya ini akan dijodohkan dengannya. Rona merah di wajah saat gadis itu menatap wajahnya itu pun terlihat jelas.

''Kaasan ingin mengenalkanmu dengan Shion. Kaasan ingin menjodohkanmu dengannya.''

''Aku belum mau mengenal gadis siapapun Kaasan.''

"Tidak Naru, kau harus mengenal baik Shion. Kaasan yakin, dialah jodoh yang terbaik untukmu!"

"Aku tidak mau Kaasan!

"Shion sangat berbeda dengan kekasihmu dulu, Naru. Setidaknya dia tidak akan meninggalkanmu seperti gadis miskin itu."

''Aku tidak tertarik Kaasan."

"Naruto!" Bentak Kushina menatap putranya dengan tatapan tajam.Naruto bungkam, melihat Kaasan yang menatapnya dengan berkilat marah.

Naruto memandang Kaasan dan Shion secara bergantian. Ia lalu memutar bola matanya penuh kesal.

"Apa tidak ada pilihan lain Kaasan?" Ia bertanya dengan lirih.

"Tidak ada. Kau harus mengikuti keinginan Kaasan jika kau menyayangi Kaasanmu ini.'' Kushina menjawab.

Naruto menghela nafas panjang. Jika selalu dipojokkan dengan kata sayang, Naruto tak bisa melawan lagi. Ia tak punya pilihan lain.

''Terserah Kaasan saja.'' Naruto lantas bangkit dari duduknya dan berjalan berlalu menuju kamarnya.

Perdebatan ini sangat menyebalkan. Apalagi jika dengan Kaasannya.

"Huhhh..." Keluh Naruto. Kushina lantas meraih tangan Shion dan menggenggamnya.

''Naruto hanya belum terbiasa saja. Nanti jika dia mengenalmu, dia akan luluh. Kau harus gencar mendekatinya ya, Shion-chan.''

''Iya Baasan, Shion mengerti. Terimakasih Baasan.'' Jawab Shion dengan tersenyum.



Naruto membanting tasnya sembarang diranjang king sizenya saat ia sudah memasuki kamarnya. Ia langsung duduk diranjang dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dengan penuh amarah. Bayangannya masih terlintas pada Hinata. Hinata dan Hinata. Ia sama sekali tak pernah bisa melupakan gadis itu meskipun dirinya ditinggalkan oleh Hinata. Ingatannya kembali pada gadis yang sangat ia cintai meninggalkannya.

''Hinata, kenapa kau tega denganku hah?'' Desah Naruto frustasi. Ia membaringkan dirinya kasar berusaha mengenyahkan bayangan gadis itu dari pikirannya.



Shion masuk ke dalam kamar Naruto atas ijin dari Kushina tentu saja. Naruto terkejut saat mendapati ada Shion yang sudah berdiri dihadapannya.

"Apa aku mengejutkanmu?" Sapa Shion dengan tersenyum.

''Ya. Kau sukses mengejutkanku malah.'' Jawab Naruto dengan nada dingin.

''Maafkan aku Naruto-kun. Ummm... Aku kesini hanya ingin mengajakmu jalan-jalan saja nanti sore. Mungkin kau akan mau jika aku mengajakmu." Kata Shion dengan percaya dirinya.

Naruto mendengus kasar. ''Kau tipe gadis yang percaya diri juga ya ternyata. Tapi kau salah, aku tak mau. Dan kau tak bisa memaksaku.'' Ketus Naruto.

Shion tersenyum kecut. ''Aku bisa memaksamu. Justru sangat bisa.''

''Dengan apa?'' Tanya Naruto dengan berdiri dan menyilangkan kedua tanganya didepan dada..

''Dengan perintah Kaasanmu tentu saja. Oke, nanti sore kita jalan-jalan Naruto-kun. Bye....'' Ucap Shion dengan mengerling dan lantas berlalu dari kamar Naruto begitu saja.

Naruto mengeratkan kepalan tangannya. Rasa kesalnya kini memuncak.

''Sial! Gadis itu sangat berbahaya rupanya.'' Umpat Naruto.





Bersambung...


Ummmm ada kritik, saran atau apapun setelah membaca ini?😃

So....

Vomentnya ditunggu ya😘

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang