capt 5

26K 576 5
                                    


"Hidden fellings hurt"

-unknown

***

Gladisha bersiap untuk lari pagi, olahraga menurutnya wajib walaupun dia melakukannya 3-5 dalam seminggu, baginya olahraga bisa menyegarkan pikirannya, dan ia ingin menyegarkan pikirannya semalam. Gladisha menutup pintu apartnya dan melihat pintu apart David.

"Ck, i hate you" sambil mengeluarkan jari tengah nya, dan mengacungkannya di depan pintu David.

***

Gladisha rasa olahraganya cukup hari ini, ia duduk di kursi melihat orang berlalu lalang di depannya. Ia menoleh kesamping dan melihat orang sedang berciuman.

"Ck, kalo mau ciuman jangan deket orang jomblo dong, ngeselin banget" ujar Gladisha dalam hati. Ia pergi menjauh dari pasangan tadi gini nih, kalo jomblo mah binggung hari minggu mau kemana. Gladisha berjalan ingin pulang, tapi ia melihat gadis cantik tadi malam.

"Apa dia bersama papanya?" Gladisha menengok kanan kiri.

"Ah aman" ia mendekati gadis itu.

"Hi Nana"

"Huh? Hi tante spageti"

"Gladisha Angelina" Gladisha menjulurkan tangannya.

"Beautiful name" Jawab Nana sambil membalas jabatan tangan Gladisha.

"Kau sendirian?" Gladisha duduk di samping Nana.

"Tentu saja tidak" jawab Nana sambil mengayunkan kakinya.

"Lalu?" Gladisha mengerutkan dahinya, "Kau bersama papamu?"

"Tentu saja, dengan siapa lagi aku kesini kecuali dengan papaku"

"Papamu?" Gladisha bertanya sekali lagi.

"Iya, papaku"

Ah sial, Gladisha merasa ia harus pergi sekarang dari sini.

"Apakah kau menyukai papaku?

"Are you kidding me?" Gladisha terkejut apa yang barusan gadis ini tanyakan.

"Yaa, hanya saja banyak wanita yang datang kepadaku menyuruhku mengenalkannya dengan papaku"

"Tidak, aku tidak suka dengan papamu. Papamu jelek,dingin dan sudah tua, ahhh dia benar-benar bukan tipeku"

"Benarkah kau berpikiran seperti itu?"

"Tentu saja" jawab Gladisha senyum.

"Kalau begitu kita berteman sekarang" Nana memeluk Gladisha sambil tertawa.

"Apakah aku jelek?" David duduk disamping Gladisha. Sambil membukakan minum untuk Nana.

"Uncle" Gladisha terkejut "ah aku lupa Nana kesini bersama papanya"

"Apakah papamu jelek, Nana?

"Hmm tentu saja tidak hahaha"

"Lalu? Kenapa kau memeluknya?" David menyodorkan minuman yang barusan dia beli untuk Nana.

"Karena dia wanita pertama yang bilang kau jelek, hahaha" Nana tertawa lalu ia minum pemberian dari papanya, tadi ia menyuruh papanya membelikan ia minum.

"Tampaknya aku harus pulang sekarang" Gladisha berdiri siap-siap untuk pulang.

"Kita bisa pulang bersama Glad, aku tau jalan sendirian itu membosankan" goda David.

"Hah? tentu saja, ayo" Gladisha jalan duluan.

"Cute girl" David senyum.

"Siapa?" Nana mendengar papanya tadi menyebut "cute girl"

"Tentu saja kau sayang" jawab David sambil mengelus rambut putrinya.

*

"Pasangan yang serasi"
"Keluarga bahagia"
"Cocok banget ya keluarganya"

Sepanjang jalan mereka mendengarkan perkataan itu, David dan Gladisha hanya cuek mendengarkan mereka. Dan Nana hanya menikmati pembicaraan mereka dijalan.

"Kau kuliah di dekat sini?"

"Yap, mangkanya aku pindah apart, supaya lebih deket" "Kau bekerja dimana?"

"Aku bekerja di perusahaan Pepsico yang bergerak di industri makanan ringan, minuman"

"Wow makanan?"

"Iya kau tau pepsi? Lays? Doritos? itu salah satu dari perusahaan kami".

"Lays my favorit"
"Kau sebagai CEO?" Gladisha tau David adalah orang yang sukses, ketika di Brazil David juga menjadi CEO di salah satu perusahaan disana.

"Iyaa, bagaimana keluargamu di Brazil? Mereka baik-baik saja?

"Sepertinya baik-baik saja"

"Wait" David mengangkat handphone nya yang berbunyi.

"Apakah es cream nya enak" Gladisha menggelap sisa es cream yang ada di pinggir bibir Nana.

"Sangat enak" Nana melanjutkan makan es cream nya.

"Maaf Gladisha, apakah kau ada acara hari ini?" David bingung bagaimana ia ingin meminta tolong untuk menjaga Nana.

"Kebetulan tidak ada, mengapa?"

"Apakah kau ingin membantuku?"

"Apa yang bisa kubantu?"

"Bisakah kau menjaga Nana untuk hari ini? Tiba-tiba asisten ku menelpon ada meeting mendadak di luar kota. Kebetulan pengasuh Nana tidak kerja kalau hari minggu" David melihat Gladisha mengharap gadis ini mengiyakan, David tidak mungkin membawa Nana untuk meeting di luar kota.

"It's ok" Gladisha mengangguk men iyakan. Gladisha juga senang berada di dekat gadis cantik ini.

"Oh god, thanks glad" David memegang tangan Gladisha senang.

"Sama-sama, uncle" Gladisha melihat tangan David refleks memegang tangannya.

***
Hello guys❤
Jangan lupa vote&comment❤
Lyall❤

Maniac UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang