"Gue nggak percaya anak seumuran lo jadi seorang germo," Teddy menggelengkan kepalanya beberapa kali karena keheranan melihat gadis berseragam putih abu-abu di hadapannya saat ini.
Sementara Sashi hanya diam tanpa ekspresi, baginya tidak ada yang mengherankan.
"Gue bakal laporin kasus ini ke Polisi." Ujar Teddy, setengah mengancam.
"Silahkan aja, gue nggak takut!" Tantang Sashi tampal tak terpengaruh dengan ancaman lelaki di depannya itu.
"Hahaha....omong kosong lo nggak akan takut berhadapan dengan hukum." sahut Teddy sambil tertawa, matanya menatap Sashi remeh.
"Bahkan gue nggak akan takut, sekalipun lo ngirim gue ke neraka." sahut Sashi lagi.
Boleh juga mental nih cewek, mental baja ternyata. Ucap Teddy dalam hati.
"Nae, gue nggak akan ngebiarin gadis berbahaya kayak elo lepas begitu aja dan cari korban lainnya."
"Lo nganggep mereka semua korban?" tanya gadis itu keheranan.
"Ya iyalah begok, lo masih nanya juga?"
"Gue nggak pernah maksa mereka untuk ngelakuin itu semua." Protes Sashi yang merasa tidak terima jika lelaki ini menyebut mereka semua korbannya. Nyatanya mereka juga menikmatinya.
"Tapi lo kan yang nyalurin mereka, sama laki-laki tua bangka yang udah bau tanah itu," Teddy bahkan tidak terlihat emosi tapi entahlah tidak ada yang tahu bagaimana isi hatinya.
"Gue cuma bantu mereka."
"Bantu lo bilang?" Teddy mengernyit, apa gadis ini pikir Teddy bisa di bohongi?
Sashi akhirnya memilih untuk diam tidak mau menanggapi lagi, Sashi malas untuk berbicara denga pria bermata hijau di hadapannya saat ini.
"Lo cantik, tapi sayang nggak punya hati dengan ngejual temen lo sendiri. Apa lo juga ngejual diri lo ya?" Ujar Teddy membuat Sashi jengah.
"Udahlah gue nggak punya waktu buat ngomong sama lo, kalo lo mau ngelaporin gue ke Polisi silahkan aja. Gue tunggu kedatangan mereka dimana pun itu." Sashi melangkah meninggalkan pria bermata hijau di sebuah ruangan yang cukup pengap.
Sashi Wardana, seorang gadis SMA yang bekerja sampingan menjadi penari striptis di sebuah klub malam.
Selain itu ia juga adalah seorang germo dimana yang menjadi korbannya adalah teman-teman satu sekolahnya.
Sashi tidak pernah memaksa mereka untuk menjual diri, tetapi mereka sendiri yang datang kepadanya dan meminta untuk dicarikan partner sex yang bisa memberikan mereka uang untuk memenuhi gaya hidup di zaman yang serba modern seperti sekarang.Sashi adalah seorang anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan kasihsayang dari orang tuanya, Papanya sudah meninggal dunia karena sakit jantung yang ia derita.
Sedangkan Mamanya selalu sibuk dengan pacar-pacar berondongnya yang berbeda-beda setiap harinya.
Ibunya tidak peduli padanya, bahkan jika Sashi mati pun ia tidak akan peduli .Hal tersebutlah yang membuat Sashi tumbuh menjadi seorang gadis yang urakan dan akrab dengan dunia malam. Tetapi meskipun Sashi seorang germo dan penari striptis ia tidak pernah menjual dirinya kepada para tamu yang kebanyakan adalah om-om. Tetapi Sashi tidak memusingkan itu semua, dan memilih menjalani hidupnya dengan santai seperti tanpa beban jika dilihat dari luarnya saja.
Tetapi siapa yang akan menyangka jika Sashi adalah seorang gadis yang haus akan kasihsayang dan cinta, bahkan setiap malam ia selalu berharap bisa merasakan itu semua di dalam hidupnya yang hanya sementara.Ia adalah seorang gadis berumur delapan belas tahun yang sangat rapuh dan pencemburu. Bahkan hampir setiap malam saat Sashu pulang dari klub ia selalu terjaga dan membayangkan dirinya akan dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya terutama Mamanya.
Rokok, Alkohol, adalah hal biasa yang selalu ia nikmati untuk menengangkan pikirannya Tetapi tidak untuk sex dan narkoba.
Sashi hanyalah menjadi seorang penyalur, dan membantu teman temannya di sekolah yang ingin mempunyai uang banyak tetapi tidak mau bekerja keras.
Kejadian beberapa minggu lalu membuatnya harus berhadapan dengan seorang pria dewasa tampan bermata hijau bernama Teddy Rizwan Aditama.
Frisila Aditama atau yang lebih di kenal dengan nama Sisil di sekolahnya adalah keponakan dari Teddy Rizwan Aditama yang menjadi korban Sashi.Sesungguhnya Sashi tidak mengerti mengapa orang sekaya Sisil mau menjual diri.
Sebenarnya tidak bisa disebut korban karena Sisil lah yang datang kepada Sashi dan meminta Sashi untuk mencarikannya partner yang bisa memberikannya uang yang cukup banyak hanya dalam waktu satu malam di atas ranjang.
Dan mau tidak mau Sashi harus menghadapi pria bermata hijau itu meski ia sangat malas melakukannya.
Pria bermata hijau yang Sashi tidak tahu bagaimana harus menganggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sashi and Teddy
عاطفيةSeri kedua Aurel, Sashi dan Tiara ☆SASHI WARDANA Seorang murid SMA yang berkutat dengan dunia malam, ia bekerja menjadi seorang penari striptease disebuah klub malam dan menjadi seorang germo. Hidupnya yang kesepian membuatnya mencari kesenangan di...