Sekarang Doyoung sedang berjalan setengah berlari. Mencoba mengikuti langkah cepat dari member tertua digrupnya itu. Pergelangan tangannya ditarik tanpa izin oleh sang pemilik.
"Hyungg.." panggil Doyoung setengah meringis merasakan pergelangan tangannya yang sakit. Pasti merah, pikirnya.
"Taeil hyung~" kali ini Doyoung memanggilnya dengan suara merengek.
Ia bingung apa yang sudah dilakukan olehnya sampai membuat lead vocal mereka hingga marah seperti ini.
Setelah sampai diatap yang cukup jauh dari tempat para member berkumpul baru lah Taeil melepaskan genggamannya pada tangan Doyoung dengan sentakan keras.
"Hyung, wae-yo?" cicit Doyoung. Tak dipedulikannya memar merah dipergelangan tangannya, ia terlalu takut untuk mengeluh pada Taeil sekarang.
Dapat Doyoung lihat wajah Taeil yang sangat kontras sedang kesal. Pemuda tertua digrup mereka itu, sedang berusaha untuk mengendalikan emosinya dengan cara menghirup udara dalam dalam.
"Kim Doyoung." Geram Taeil.
Doyoung semakin ketakutan melihatnya. Selama ia menjadi kekasihnya, bahkan selama ia kenal dengan hyung nya itu. Tidak pernah pemuda bermarga Moon tersebut terlihat semarah ini.
"N- ne, Taeil hyung?"
"Mengapa kau lakukan ini padaku?" Tanya Taeil dengan nada suara yang bertambah tinggi.
"M- mwo? Aku tidak melakukan apapun sejak tadi." Jawab Doyoung berusaha memberanikan diri.
"Yak! Lama lama aku bisa gila." Teriak Taeil entah pada siapa.
"Berhenti memanjakan Jaehyun, berdekatan dengan Taeyong ataupun Johnny. Dan Tolong, jangan telalu dekat dengan Jungwoo." Secara tiba tiba Taeil berkata seperti itu.
"M- mwo?"
"Berhenti berdekatan dengan pria lain, selain aku." Jelas Taeil sambil menekan kata 'aku'.
Doyoung terdiam. Otak jeniusnya masih memproses apa yang Taeil katakan sejak tadi.
"Ja- jadi, hyung cemburu?" Tanya Doyoung malu malu.
"E-eh." Entah kemana Taeil yang penuh amarah tadi. Sekarang yang ada hanyalah pemuda kelahiran 94 itu yang terlihat gugup.
Doyoung melihat Taeil yang menggerakan matanya kesana kemari, seakan akan tidak mau mempertemukan matanya dengan mata kelinci Doyoung.
"Hyung, cemburukan?" Goda Doyoung. Bibirnya nyaris saja mengeluarkan kekehan ketika Taeil telah berhasil terbangun dari kegugupannya.
"Te- tentu saja! Siapa yang tidak akan cemburu jika kekasihnya berdekatan dengan pria lain." Sahutnya ketus.
Seketika Doyoung tidak bisa lagi menahan gelak tawanya. Kata kata yang Taeil ucapkan tidak cocok dengan nada yang ia gunakan.
"Araseo, araseo. Aku tidak akan berdekatan lagi dengan mereka." Jawab Doyoung masih mengusap sudut matanya yang berair.
"Tapi, bagaimana jika mereka yang terus menempel padaku, hyung?" Lanjut Doyoung.
"Akan kuhajar mereka kelak."
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Doyoung draft.
Short StoryCuma kisah sehari hari Doyoung. Dengan genre dan tema yang berbeda beda. Coba dibaca dulu siapa tau kecantol.