More Important ! [3/4]

4.1K 410 32
                                    

Ruang karauke yang awalnya ramai oleh dentuman musik rock dan nyanyian-nyanian asal kedua pria berbeda usia itu kini mendadak tenang. Tak ada aktifitas yang keduanya lakukan, mereka hanya duduk bersebelahan dan sesekali bertukar pandang diiringi musik balad yang otomatis terputar begitu palaylist yang telah diatur kehabisan stok lagunya.

"Sehunah".

"Ne.. Paman?".

Dalam kecanggungan akhirnya Wooseok angkat bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam kecanggungan akhirnya Wooseok angkat bicara.

"Memang semirip apa kami berdua hingga kau bisa salah mengiria jika aku ini adalah ayahmu?".

Sehun menundukkan kepala, berpikir sejenak kemudian tersenyum dengan manisnya. "Aaa mungkin 80%!". Jawabnya lantang membuat Wooseok terbelalak.

"Semirip itu kah!?".

Sehun kembali tersenyum, menganggukkan kepala sebagai respon keterkejutan paman barunya itu.

Dan Wooseok menangkup wajahnya dengan kedua tangan. "Tidak ku sangka wajahku ini pasaran sekali". Gumamnya kemudian yang kembali mendapat senyum dan anggukkan setuju dari si polos Sehun.

"Lalu jawabannya apa? Paman mau kan jadi ayah baru Sehunnie?". Tanyanya lagi tanpa melepas senyum di wajah. Senyum manis dengan eye smile turunan dari ibunya.

Wooseok menghela napas, kemudian memandang Sehun kembali dan meraih bahunya yang kecil dengan kedua tangan. Menatap bola mata Sehun dengan ekspresi berubah serius. "Memang ada apa dengan ayahmu hingga kau berani memintaku untuk menggantikan posisinya? Apa dia melakukan kekerasan?".

Sehun menggeleng, menundukkan kepala kembali dan memainkan jari-jarinya karena ketidak nyamanan. "Baba.. Baba hanya-" Sehun terbata "-Baba selalu melupakanku. Baba selalu sibuk dikelilingi orang-orang yang minta foto atau tanda tangan. Sering pulang malam dan jarang mengajak Hunnie bermain. Padahal Hunnie rindu.. hiks Hunnie ingin bermain bersama ta-tapi Baba selalu saja tidak punya waktu~". Dan akhrinya tubuh si kecil bergetar, napasnya tersengal, air mata berjatuhan membasahi wajah tampannya. Sehun menangis tersedu tak kuasa menahan rasa sakit di hatinya.

Sakit karena rasa sayang, sakit karena kerinduan, dan sakit karena kekecewaan.

Melihat Sehun tersedu Wooseok langsung menarik tubuh kecilnya ke dalam pelukan. Mengelus punggung anak itu agar lebih tenang dan bisa menghentikan tangisannya.

Wooseok mulai mengerti kenapa anak itu memintanya untuk menggantikan posisi sang ayah. Rupanya pria itu terlalu sibuk, sulit meluangkan waktu untuk keluarganya. "Memang pekerjaan ayahmu apa? Pasti dia sering mengalami kesulitan sepertiku, dikira Wu Kris si aktor sekaligus model terkenal itu". Tanyanya kembali diakhiri candaan ringan, berharap Sehun bisa sedikit terhibur dan mau memperlihatkan lagi senyum manisnya.

Namun bukan repon positif yang Wooseok dapatkan, tangis Sehun malah semakin kencang tak terkendali. Tentu saja itu karena Wooseok menyebut-nyebut nama panggung ayahnya, ayah yang seharian ini sudah membuat Sehun begitu kecewa.

[G] More Important ! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang