More Important ! [End]

4.7K 402 62
                                    

"Sudah jangan terlalu dipikirkan".

Junmyeon meletakkan dua cangkir teh oolong di atas meja makan kemudian menarik salah satu kursi untuk ia duduki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junmyeon meletakkan dua cangkir teh oolong di atas meja makan kemudian menarik salah satu kursi untuk ia duduki. Yifan yang tengah duduk di sampingnya-dengan pipi yang tertempel di meja-hanya tersenyum kecut menanggapi perkataan istrinya itu. "Ini, minum dulu sebelum dingin". Ucap Junmyeon lagi seraya mendorong salah satu cangkir teh lebih dekat pada wajah suaminya.

"My heart really hurts-" Yifan mengangkat wajahnya, mengambil cangkir teh kemudian menundukkan kepala. "-kalau itu bukan tempat umum aku pasti sudah menangis. Tega sekali Sehun lebih memilih orang itu daripada aku yang ayah kandungnya sendiri". Lanjut Yifan mengadu dengan suara yang terdengar sendu.

Suho yang mendengarnya berusaha menahan tawa, ia menempelkan cangkirnya ke bibir untuk menyembunyikan senyumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suho yang mendengarnya berusaha menahan tawa, ia menempelkan cangkirnya ke bibir untuk menyembunyikan senyumannya. "Anak kecil memang begitu, belum bisa menyeimbangkan logika dan hatinya. Jadi ya kalau marah dia akan melakukan apa saja tanpa dipikir terlebih dahulu". Hibur Junmyeon setelah meletakkan cangkirnya kembali di meja. "Umm-tapi, aku jadi penasaran dengan orang yang bernama Jung Wooseok itu. Apa dia benar-benar mirip denganmu? Aku jadi ingin bertemu~". Main-main Junmyeon menggoda Yifan.

"Jadi kau mau ikut-ikutan seperti Sehun, lebih memilih orang itu dari pada aku?". Yifan menyipitkan mata, mendelik seram ke arah istrinya.

"Tidak. Aku hanya bercanda sayang~". Ujar Junmyeon kemudian memeluk Yifan dari samping dan menyandarkan kepala pada bahunya yang lebar. Yifan pun membalas pelukan istrinya, ia meraih tubuh Suho, menariknya agar lebih mendekat. Tak lupa Yifan daratkan juga kecupan-kecupan sayang di kening istrinya yang manis itu.

"Sehun apa sudah tidur?" Tanya Yifan kemudian tanpa melepas pelukannya. Junmyeon pun menggelengkan kepala sebagai respon. "Apa tidak papa kalau aku menemuinya sekarang? Ini sudah lebih dari tiga jam, kemungkinan besar emosinya sudah mereda kan?"

"Bisa jadi. Lagi pula barusan ku lihat dia sedang asyik main PSP barunya sambil tersenyum-senyum. Kurasa modnya sudah mulai membaik dan bisa diajak bicara".

"Baguslah, kalau begitu aku akan ke kamarnya sekarang. Want to come with me?".

"Yes".

Yifan pun melepas pelukanya lalu berdiri dari kursi dan meraih tangan istrinya. Menggandeng Junmyeon menuju lantai dua di mana kamar putra semata wayang mereka berada.

[G] More Important ! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang