1. Pertemuan Yang Ku Impikan

34 9 2
                                    

Dalam mimpi, kau dan aku menjadi kita. Namun, saat aku terbangun, kamu layaknya bayangan yang sulit ku sentuh.

-bigel


✨✨✨


"Motornya ko' mirip kaya dia ye?"tanya Bigel pada dirinya sendiri.

Kini Bigel sudah memebeli paketan datanya, dia melewati taman yang berada di sekitar rumahnya. Dia berhenti di pinggir taman, karna dia melihat sesuatu yang sudah familiar di otaknya.

"Kayanya iya deh"setelah memperhatikannya, Bigel sangat yakin bahwa motor tersebut adalah milik sang idolanya.

Sang idola di sekolahannya. Sosok pria yang sangat keras kepala tetapi sangat pandai dan tampan. Tapi, dia sangat menakutkan, rahangnya yang tegas serta sorot tajam mata elangnya membuat orang tidak mau berdekat dengannya. Namun tidak semua seperti itu, buktinya sahabat-sahabatnya jangan enjoy didekatnya, bahkan kaum hawa sangat tertarik padanya, Bigel juga salah satu dari mereka tapi, tidak sepantastik gitu.

"Dia ngapain ya?"tanyanya pada diri sendiri.

"Ngapain?"

'suaranya?!' batin Bigel.

Saat Bigel menengok kebelakang, rasanya jantungnya hampir copot karna saking kagetnya.

"Astagfirullah!"kaget Bigel.

"Lu ngapain?"tanya orang itu.

"Emmm,, anuuu,, ituuu,,"gugup Bigel.

"Ga jelas."ucapanya cuek dan langsung meninggalkan Bigel yang sedang keringat dingin itu.

"Mampus! Tercidukkan gua!"kesalnya sambil menghentakkan kakinya ke jalan aspal.

"Ehh, berarti bener dong dia!"pikirnya lagi.

"Bodo amat dah"ujar Bigel yang kini juga meninggalkan tempat itu, Bigel melanjuti perjalan kerumahnya. Sekitar 50 meter jaraknya dari taman itu. Sebenernya Bigel bisa membawa motor maupun sepeda hanya saja dia sedang ingin olahraga pada sore hari ini.

Bigel sudah tiba didepan rumahnya, dikagetkannya lagi karna sahabat dari kecil ternampak di teras rumahnya.

"Udah lama disini?"tanya Bigel yang menuju kearahnya.

"Mayan"jawabnya.

"Mau ngapain?"tanya Bigel

"Temenin gua nonton yu"ajaknya.

"Nonton apa?"tanya Bigel lagi.

"Sabeb udah. Boring gua di rumah."jelasnya.

"Izin dulu ke Mamah"kata Bigel.

"Tadi gua udah izin ama Mamah ko"ujarnya.

"Mamah bilang apa?"tanya Bigel lagi dan lagi.

"Boleh, kan sama gua perginya" terangnya

"Udah sono lu rapi-rapi. Gua ngambil mobil sama dompet dulu. Awas aja kalo gua kesini lagi belum rapih"usai mengatakan itu, Ibnu pergi meninggalkan Bigel yang masih diam ditempatnya.

Stalk MimikriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang