Setiap saat aku selalu memberi hadiah-hadiah kecil untuknya. Aku juga rutin setiap tahun memberi kado spesial di hari spesialnya. Mulai dari jepit rambut yang ku beli di pedagang asongan, rengginang Bi Len di kantin sekolah, kalung liontin berbandul kupu-kupu, sampai aku pernah membelikan novel setiap satu minggu sekali. Dan tentu dua hadiah terakhir yang aku sebutkan bukan kemauan dia.
Respon yang ia beri tidak kebanyakan perempuan. Tidak juga menolak, walapun dengan nada halus
"Aaah ... sayang, bagus banget aku suka!"
"Kamu tahu banget aku lagi incer liontin ini."
"Aku sayang kamu."
"Pokoknya, kado dari kamu yang paling berkesan."
Bukan dia banget.
Dia selalu menerima dengan senyuman tidak pernah pudar dari wajah manisnya, tak lupa ia ucapkan kalimat sakral--sekarang jarang di ucapkan-- "Terimakasih, Rayendra."
Sederhana bukan? Tapi mampu membuat aku merasa jadi laki-laki paling beruntung.Sekarang 1 Januari, hari ulang tahunnya. Semua sudah berbeda, aku tidak bisa memberi jepit rambut, rengginang, novel bahkan liotin, kecuali mawar merah yang aku titipkan kepada supir pribadinya. Tepat hari ini dia berusia 19 tahun, dan tepat hari ini 40 hari kepergiannya.
"Selamat ulang tahun, Anesta Maharani."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keranjang Drabble [Selesai]
LosoweUpdate: Rabu & Jum'at Kumpulan drabble, kolaborasi dengan @aslavsort Ditulis: 23 Maret 2018 Cover by: @kamubiru