Dengan bodohnya aku memberikan hati,
padahal aku sedang menerima belati yang siap menancap hati.Aku tak tahu jika ternyata aku hanya
akan melihat hatiku dijatuhkan dengan
begitu tega.Jahat.
Dia meninggalkan,
setelah kembali menoleh untuk mengucapkan kata maaf, yang sebenarnya tak berarti apa-apa untuk mengobati hati yang terlanjur patah.Jahat, lagi-lagi itu gumamku.
Bodoh, itu rutuk untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
klausa lara
Poetry/ ❛ runtai sajak-sajak kosong arti penuh abstraksi. / / ☽ © 2018