FK-5// Kamila Ahra Kim

462 54 4
                                    

Kamila Ahra Kim.

Begitu yang Hanbin ketahui nama tetangganya ini. Cewek yang baru pindah ke komplek perumahan yang sama dengan Hanbin.

Hanbin tak banyak peduli soal tetangga barunya, Hanbin pikir itu bukan urusanya buat apa ia banyak tahu soal perempuan itu.

"Bunda denger-dengar anak depan rumah kita itu bakalan satu sekolah deh sama kamu mas". Kata Bunda.

"Hm".

Bunda memukul pelan pundak anaknya itu. "Deketin sana mas, lumayan cantik tuh". Hanbin menghembuskan napas gusar. Melangkah pergi meninggalkan bundanya yang masih mematung diruang tengah rumahnya.

"Jangan kelamaan terlarut dalam masalah mas!". Teriak bunda.

"Je, kirimin gue daftar absen anak kelas X buat mos nanti!". Kata Hanbin yang sedang menghubungi Jae.
"Bentar gue nyalain laptop dulu".

"Udah masuk belum email dari gue?". Tanya Jae. Hanbin langsung membuka emailnya. "Udah. Makasih Je". Kata Hanbin dan langsung memutuskan sambungan telfon begitu saja.

Untung udah bilang makasih.

Hanbin mulai memeriksa daftar siswa adik kelasnya. Ia ingin memastikan ucapan bundanya itu benar apa tidak.

"Bunda ngawur kali yah. Ini udah kelas X-Ipa 2 aja namanya gak ada".

Hanbin mulai fokus mencari lagi. Sampai ia melihat nama yang ia cari.

"Kamila Ahra Kim". Gumamnya.

Hanbin cukup terkejud. Tak menyangka ucapan bundanya ini benar. Jadi, ia akan satu sekolah dengan tetangga barunya ini?. Hanbin mulai was-was. Karena ia tidak suka bila ada siswi perempuan dari sekolahnya berada satu lingkungan yang sama dengannya.

Hanbin bangkit dari duduknya dan berjalan kearah balkon kamarnya. Ia ingin melihat gimana rupanya wanita ini bila di rumah, yah bisa dibilang seperti menguntit.

Hanbin melihat wanita itu sedang memberes-bereskan barangnya dan menatanya. "Jadi itu anaknya". Gumam Hanbin. Hanbin kembali fokuskan pedangannya ke wanita tersebut.

Hanbin tetap fokus pada Ahra yang mulai melepaskan pakaiannya, Ahra tanpa sadar memutarkan pandangannya dan melihat sosok Hanbin sedang melihatnya. Adegan yang tidak bagus.

Ahra yang sedang setengah melepaskan pakaiannya. Dan Hanbin yang malu karena ketahuan menguntit.

Ahra keluar kamarnya dan menuju balkon. "HEH LO NGINTIPIN GUE?!". Teriak Ahra.
Hanbin mengontrol mimik mukanya dengan tampanga stay cool nya. "MANA ADA! KEPEDEAN LO!". Teriak Hanbin.

Hanbin langsung masuk kedalam kamarnya dan menutup jendela kamarnya. "Bodoh bodoh bodoh!". Gerutu Hanbin. Ia kembali duduk di depan meja belajarnya dan mengeluarkan stick note.

"Catatan hitam untuk Kamila Ahra Kim". Tulisnya.

***

Minggu pagi ini Hanbin sudah bangun lebih awal, ia ingin olahraga pagi bersama adik perempuannya.

"Mas ayok". Ajak Hanbyul saat Hanbin sudah melangkahkan kakiknya turun keruang tengah dimana adiknya sedang menunggunya.

Hanbin langsung menggandeng Hanbyul dan menuntunnya jalan bersama. "Bunda, Hanbin pergi dulu ya". Pamitnya. "Jagain adiknya! Jangan sampai ilang adiknya!". Pesan bunda.

Hanbin dan Hanbyul sudah sampai di taman komplek rumahnya. Disana sudah banyak warga yang sedang berolah raga sampai ada yang berpacaran he he he.

Hanbin dan Hanbyul sudah berlari bersama. Sepanjang rute larinya banyak wanita-wanita yang menggodai Hanbin. Biasanya pria yang menggodai wanita tapi, ini malah keterbalikannya. Dunia memang sudah terbalik.

Dilain tempat Ahra juga sedang berolah raga di taman yang sama dengan Hanbin. Ia melihat sosok Hanbin dari kejauhan. "Itu dia cowok mesum kemaren!".

Hanbin yang tak sadar bahwa Ahra sedang berada disetikarnya masih asik berjoging ria dengan Hanbyul.

Bruk

Tubuh Hanbin ditabrak oleh seseorang dari belakang. Hanbin jatuh tersungkur ketanah, walau ga ada luka sama sekali tapi rasa nyeri juga tetep ada. Hanbin bangkit dari jatuhnya dibantu oleh Hanbyul.

"Sukurin! Itu balasan buat lo karena udah ngintipin gue kemarin". Ahra memeletkan lidahnya sebagai tanda bahwa ia menang dan Hanbin kalah.

"Kakak gak boleh gitu dong ke mas Hanbin". Ucap Hanbyul berdiri diantara Ahra dan Hanbin. Ahra menatap Hanbyul sedikit membukukkan badanya. "Oh kamu adik cowok ini".

Hanbyul menganggukan kepalanya. Ahra menatap Hanbin sebentar dan kembali menatap Hanbyul. "Kakak kamu kemarin ngintipin saya saat saya ganti baju, de. Jadi bilangin mama kamu ya, didik kakak kamu ini lebih baik lagi". Kata Ahra.

Setelah menjelaskan kepada Hanbyul, Ahra langsung bergegas pergi. Hanbyul menatap Hanbin dengan kecewa. "Mas keterlaluan ke kakak itu! Hanbyul bilangin bunda". Ucapnya dan pergi meninggalkan Hanbin yang gelisah.

"Tamat sudah nasip gue abis ini".

***

Pasti banyak yang bingungkan kenapa gue taro awal kenal di part ini?

Karena gue pengin ini jadi bagian rahasia Hanbin dan Ahra sendiri. Kalau gue jelasin dari awal menurut gue jadinya klasik. Dan ujung-ujungnya semua orang tahu kalau Hanbin dan Ahra tetanggaan. Huhuhu klasik sekali.

Makanya gue taro di part agak belakang wkwk. Kita maen teka-teki disini.


Gas lagi gak nih???

FLAT KETOS [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang