Sehun bangun dari tidurnya langsung terkejut saat melihat ada selimut ditubuhnya. Dia beranjak dari sofa, tatapannya langsung berhenti saat melihat Jino yang sedang bermain dengan mainannya didepan TV, sendirian.
Seperti setiap paginya, Seulgi akan selalu memasak untuk sarapan mereka.
"Kang Seulgi," panggil Sehun, "Kenapa meninggalkan Jino sendirian diruang TV?" Tanya Sehun kepada Seulgi.
Seulgi membalikkan tubuhnya, "Lihat, aku sedang masak, kau tahu!" Jawab Seulgi sarkatis sambil berkacak pinggang.
"Semalam, kau yang memberiku selimut?" Tanya Sehun hati-hati, takut disangka kepedean.
"Tidak," Seulgi menggeleng mantab. "Mungkin Jino," Jawab Seulgi kemudian membuat Sehun tertawa.
"Tidak masuk akal, Mama." Ucap Sehun mengacak-acak rambut Seulgi.
Deg!!!
Seulgi kenapa? Kenapa jantungnya berdegup sangat kencang ketika Sehun mengacak-acak rambutnya? Seulgi merasa seperti anak muda yang baru pertama kali jatuh cinta.
"Terima kasih, Mama." Ucap Sehun lagi, "Aku akan bersiap untuk ke kantor."
"Kau-- bekerja?" Tanya Seulgi, tidak tahu kenapa dia tidak senang Sehun akan bekerja.
Sehun mengangguk sebagai jawaban, meninggalkan Seulgi yang terlihat murung.
---
Sehun turun dari mobil dan dia langsung masuk kedalam kantor. Banyak sepasang mata yang menatapnya, Sehun tahu, pasti tentang dia yang sudah menikah dan memiliki satu orang anak sudah tersebar luas.
Biarkan, jika ada salah satu dari mereka tidak setuju ketika tahu Sehun sudah menikah dan memliki satu orang anak, Sehun tidak peduli, memang kenyataannya seperti itu bukan?
Sehun memasuki lift kantornya untuk menuju ruangannya, waktu Sehun masuk, ada tiga karyawan perempuan didalam lift. Sehun tahu dia sedang dibicarakan dengan tiga karyawan itu, lagi, Sehun tidak peduli.
Apa mereka pikir dengan berbisik-bisik dibelakang tubuh Sehun, Sehun tidak mendengarnya? Ya, sangat bodoh. Tentu saja Sehun mendengarnya.
Waktu pintu lift terbuka, menunjukkan sudah sampai dilantai 4, Baekhyun memasuki lift dan terlihat sedikit terkejut ketika tahu Sehun sudah ada didalam lift.
"Mwo? Kau?" Ucap Baekhyun kemudian berdiri disamping Sehun. Membelakangi 3 karyawan perempuan itu.
"Habis dari mana kau?" Tanya Sehun.
"Mengunjungi Jongdae," jawab Baekhyun.
Sehun dan Baekhyun kemudian sama-sama terdiam. Baekhyun mendengar bisikkan karyawan yang dibelakangnya, lalu dia menoleh,
"Suka sekali, ya, rupanya, membicarakan orang apalagi orang itu adalah boss mu sendiri yang sedang ada dihadapanmu?" Kata Baekhyun. Sehun sudah menahan tawanya. 3 karyawan itu langsung membeku dan menunduk.
"Bekerjalah dengan baik sebelum membicarakan boss mu sendiri. Kau tahu, kan, mencari pekerjaan sekarang sangat susah? Apa mau kau dipecat? Hah?" Ucap Baekhyun. 3 karyawan itu menggeleng ketakutan. Lalu, pintu lift terbuka dan 3 karyawan itu keluar dari lift.
Pintu lift kembali tertutup, "Hahahahaha," Sehun sudah tidak bisa lagi menahan tawanya. "Kau benar-benar membuat mereka ketakutan," Kata Sehun masih tertawa.
"Sudah tiga hari ini kau menjadi perbincangan puluhan karyawan disini," Kata Baekhyun. "Mereka semua tidak percaya jika kau sudah mempunyai anak." Lanjut Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Man [SEULHUN]
FanfictionMeeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control.