eleven

1.9K 275 21
                                    

Sudah tiga hari belakangan ini Sehun sibuk dengan pekerjaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tiga hari belakangan ini Sehun sibuk dengan pekerjaannya. Sudah tidak ada lagi Sehun yang meluangkan waktunya untuk Jino dan juga- Seulgi.

Sekarang Sehun selalu pergi lebih awal. Dia pasti pergi sebelum Jino bangun dari tidurnya dan sebelum Seulgi selesai memasak sarapan untuk Sehun. Seulgi merindukkan Sehun yang suka meluangkan waktu untuk Jino dan juga dirinya.

Setiap pagi, ingin sekali rasanya Seulgi menahan Sehun untuk tidak pergi ke kantor. Tapi, dia sadar akan dirinya. Dia siapa? Dia hanya wanita biasa yang sedang menumpang di apartemen Sehun. Lalu kenapa juga ia menahan Sehun? Dia bahkan tidak mempunyai hak akan hal itu.

Biarkan Seulgi menahan kerinduannya sendiri. Terkadang, menatap Jino yang wajahnya sama seperti Sehun itu sudah mengurangkan rasa rindunya. Pasti jika dia mempunyai hubungan dengan Sehun, entah itu apa, mungkin dia akan berkata, 'Tolong jangan pergi, aku merindukkanmu.'

Sudah tiga hari ini juga Sehun selalu kembali ke apartemen pukul tujuh malam dengan keadaan wajahnya yang terlihat sangat lelah. Kemudian, dia pasti akan mencium Jino lalu makan dan mandi, kemudian masuk ke dalam kamarnya dan kembali bekerja.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Seulgi sadar dari lamunanya. Sebelum beranjak dari duduknya dan menggendong Jino, Seulgi melirik ke arah jam dinding diruang TV. Sekarang jam tujuh lewat lima belas menit, itu pasti Sehun.

Seulgi langsung beranjak dari duduknya dan langsung menggendong Jino yang sedang bermain dengan mobil-mobilannya yang dibelikan Sehun tempo hari.

"Papa?" Jino yang sedang digendong Seulgi bertanya.

Seulgi mengangguk sambil tersenyum, kemudian menjawab, "Ya,"

Sehun mendorong pintu apartemennya, yang langsung mendapatkan Seulgi dan Jino sudah berdiri dibelakang pintu menyambut kedatangannya. Saat Sehun lihat Seulgi dan Jino memberinya senyuman, entah kenapa Sehun merasa tenang dan rasa lelahnya pun hilang seketika.

Seperti biasa, Sehun akan mencium Jino setiap kali ia kembali ke apartemen. Sehun menutup pintu, lalu membuntuti Seulgi dari belakang. Jino membuang tubuhnya sendiri ke Sehun, itu tandanya Jino ingin digendong dengan Sehun.

"No, Jino-yaa!" Seulgi menggeleng memperingati Jino, "Papa sangat lelah," Lanjut Seulgi.

Sehun tersenyum kemudian mengacak rambut Jino yang tipis itu, "Nanti, ya.."

"Istirahatlah sebentar dan makan." Ucap Seulgi kemudian kepada Sehun. Sehun mengangguk lalu melangkah menuju kamarnya.

Sehun membuka pintu kamarnya, sebelum menutup pintu kembali dia menatap Seulgi dan Jino yang terlihat sedang duduk diruang TV. Sehun tersenyum melihat keduanya, rasa lelahnya langsung hilang begitu melihat Seulgi dan Jino. Dan kemudian dia menutup pintu kembali.

That Man [SEULHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang