eight

2K 283 10
                                    

"Coba lihat, Jino ingin yang ini atau yang ini?" Tanya Sehun kepada Jino yang sedang memegang dua buah mainan. Tangan sebelah kanan dia pegang mobil-mobilan dan yang sebelah kiri sejenis pesawat terbang.

Jino menatap mainan itu bergantian. "Jino ingin pecawat telbang." Kata Jino.

Sehun mengerutkan keningnya, "Jika Jino membeli pesawat terbang nanti Jino tidak akan punya mobil-mobilan, begitupun sebaliknya. Ah, yasudah. Papa akan membelikan dua-duanya saja untuk Jino." Ucapnya sambil menaruh mainan itu dikeranjang.

Siang ini Sehun mengajak Seulgi dan Jino untuk membeli mainan. Sehun dan Jino tidak berhenti mengelilingi toko mainan ini, tidak peduli dengan Seulgi yang sudah tidak betah menunggunya dibangku depan dekat kasir.

Toko mainan ini sangat besar dan lengkap. Toko ini bertempat dipinggir Kota Seoul. Pada saat masuk, Jino langsung antusias, mungkin karena merindukan mainannya yang ditinggal oleh Seulgi di Jeju.

Sehun membiarkan Jino melihat-lihat betapa banyaknya mainan disini. Jika Jino tertarik dengan mainan Jino langsung mengambilnya. Dan sekarang sudah tujuh mainan yang Jino temukan.

"Sudahlah, jangan berlebihan." Ucap Seulgi menghampiri Sehun dan Jino.

"Jino ingin mainan. Ini salah kau yang meninggalkan mainannya di Jeju sana." Saut Sehun.

"Jangan terlalu dimanjakan, nanti dia akan terbiasa sampai dewasa, kau tahu!" Jawab Seulgi lagi sarkatis. "Segini saja, sudah cukup. Okay?" Lanjutnya.

Sehun mengangguk, "Yasudah kita bayar terlebih dahulu."

Kemudian mereka mengantri sebentar dikasir. Setelah sudah selesai, mereka langsung memasuki mobil untuk berbelanja bahan masakan disupermarket terdekat dari toko mainan ini.

-----

Sehun terus mendorong troly itu disamping Seulgi yang sedang menggendong Jino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun terus mendorong troly itu disamping Seulgi yang sedang menggendong Jino.

Seulgi sudah membeli susu dan bahan-bahan lainnya. Cemilan, mie instant, pasta gigi dan tidak lupa pembalut siang dan malam untuk bonus yang ia dapat setiap bulannya. Telur, sayuran dan buah-buahan tidak lupa juga.

Seulgi melihat ke troly yang Sehun dorong. Sudah merasa cukup Seulgi meminta tolong kepada Sehun untuk membawa troly itu ke kasir.

Sudah sampai dikasir, Sehun dan Seulgi mengantri. Antriannya tidak terlalu panjang tapi jika dilihat lumayan juga. Dari tadi, Jino merengek meminta ice cream kepada Seulgi tapi Seulgi berkata tidak. Seringkali jika sehabis makan ice cream besok harinya Jino akan batuk-batuk.

Bertukar posisi, sekarang Seulgi yang memegang troly itu sedangkan Jino digendong dengan Sehun.

"Papa," Panggil Jino, "Jino ingin ice, Papa.." Rengek Jino, tangannya memeluk leher Sehun.

That Man [SEULHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang