Pendekar Hebatpun Bisa Sakit

145 4 0
                                    

Arya Kamandanu,

itulah nama seorang pemuda yang berasal dari desa Kurawan, dan sekarang ia telah menyandang status sebagai suami dari pendekar wanita yang bernama Sakawuni. mereka baru menjalani kehidupan berumah tangga.


      Sakawuni, ia sedang melamunkan kehidupannya yang terjadi dimasa lalu, bagaimana pertemuan pertamanya dengan Arya kamandanu yang akhirnya menjadi pendamping hidupnya. ia hanya mampu tersenyum membayangkan semua itu.



"ekhem" tiba-tiba lamunannya dikejutkan oleh suara seseorang.



"kakang" wajahnya sedikit memerah melihat senyuman orang itu, seakan-akan ia telah tertangkap basah melakukan sesuatu yang aneh.



"apa yang uni lamunkan sehingga tidak tau saya datang" ia melepaskan pedang yang selalu ia sandang kemana-kana.


"tidak ada, hanya sedang berpikir" balas Sakawuni tersenyum simpul, sambil mengambilkan segelas air dan disodorkan ke suaminya itu.                                               



"hn???" keningnya berkerut mendengar ucapan istrinya,



"kita sudah dua bulan menikah, tetapi belum ada tanda-tanda kehamilan kakang" tutur Sakawuni sambil mengelus perutnya yang tampak datar


"mungkin Dewata belum memberi izin kita memiliki anak" balas Kamandanu ikut mengelus perut istrinya.



"mungkin Kakang benar" ucap Sakawuni menggenggam erat tangan Kamandanu, ia berharap bisa cepat-cepat hamil dan mengandung buah cinta mereka.









                        # #    ##

kerusuhan sedang melanda di sebuah Desa kecil yang masih wilayah kekuasaan Majapahit, desa ini di kabarkan dijadikan sebagai tempat sarangnya para siluman wanita mencari pejaka yang dijadikan tumbal untuk mengawetkan wajah mereka agar terlihat muda. suasana malam itu terasa mencekam karena hanya beberapa orang yang berani keluar sejak kejadian itu, dimana 4 orang pemuda telah menjadi korban bejat 3 wanita silmuan itu.



"bagaimana ini kang" tutur seorang wanita paruh baya pada suaminya itu,



"mau bagaiman lagi nyai, desa kita sudah tidak aman, tentunya warung kita jadi sepi di malam hari" balas suaminya dengan nada sedih.



"tapi pak lurah sudah melapor pada Gusrti Prabu Kertajasa Jayawardhana, katanya sudah ada orang yang akan bertindak, tapi sampai sekarang belum ada kabarnya" keluh sang istri yang merasa sangat cemas, apalagi pendapatan mereka berkurang.



"tenanglah nyai, mungkin mereka dalam perjalanan" balas sang suami tersenyum kecil untuk menghilangkan kecemasan yang dirasakan oleh suaminya.








                               # #    ##






di Rumah Arya kamandanu & Sakawuni




Sakawuni sedang berkemas-kemas untuk perbekalan yang akan dibawa besok, sedangkan kamandanu Suaminya tiduran di Tempat tidur.



"sebenarnya Gusti prabu memberi kita tugas apa kakang" tanya Sakawuni, ia penasaran dengan tugasnya, sebab suaminya itu hanya mengatakan untuk mempersiapkan diri untuk tugas besok di sebuah desa kecil. Kamandanu memejamkan matanya, ia pura-pura tidak mendengarkan ucapan istrinya.



"hum" sakawuni mengembungkan pipinya, ia belum puas sebelum mendapat jawaban pasti dari kamandanu. Sakawuni menghampiri Kamandanu dan menangkup kedua pipi suaminya.



"saya tau kakang pura-pura tidur" terdengar nada jengkel darinya. tiba-tiba tangan kekar itu memeluk mesra pingang Sakawuni, membuat Sakawuni sedikit memerah, karena terlalu dekat menatap wajah suaminya, apalagi senyumannya.



"besok kakang jelaskan, sekarang kita tidur dulu" ucap kamandanu mengecup kening Sakawuni. Tindakan kamandanu barusan membuat hati Sakawuni menghangat, ia seakan lupa bahwa ia ngambek pada suaminya.




''baiklah, tapi kakang  harus menjelaskannya besok" Sakawuni berusaha menyembunyikan rasa gugupnya, padahal ia sering menatap wajah suaminya itu, bahkan sebelum mereka menikah, tapi entah kenapa hari ini terasa berbeda. kamandanu hanya menanggapi dengan senyuman, kemudian melepaskan pelukannya agar Sakawuni bisa tidur disampingnya.




"selamat malam kakang" Sakawuni menatap wajah suaminya sejenak, sebelum memejamkan mata,




"selamat malam juga uni" balas kamandanu mengelus kepala Sakawuni, kemudian ikut memejamkan mata.





~bersambung~

27 April 2018, jum'at, Di AKNTD

Racun Aneh (Selesai ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang