Pendekar Hebatpun Bisa Sakit

78 4 0
                                    












Suasana malam di Desa Kamba benar-benar mencekam, ini adalah malam yang keenam sejak kejadian itu, dan di sinilah Pasutri yang baru sampai, mereka singgah di sebuah warung untuk bertanya, sekaligus tempat untuk beristirahat setelah melakukan dua hari  perjalanan.



"silahkan tuan, nyai" ucap sang pemilik warung dengan nada sopan.

"terima kasih ki" balas Sakawuni tersenyum kecil, kemudian duduk disamping suaminya,



"maaf, apa di sini memang sepi??" kamandanu mencoba mengorek beberapa informasi,


"tidak tuan, biasanya ramai" balas Aki Sulung, sesekali ia melirik keluar, raut wajahnya terlihat cemas,


"ada apa ki, apa yang aki lihat diluar" Sakawuni melihat gelagat aneh itu,



"ti, tidak apa-apa, oh ia tuan dan nini mau pesan apa" jawab Aki sulung tergagap,



"kami pesan minuman saja ki" balas Kamandanu, ia hanya tidak ingin menambah khawatir sang pemilik warung,




"baiklah tuan, tunggu sebentar" Aki Sulung langsung ke belakang untuk mengambil pesanan.



"kakang, pasti ini ada hubungannya dengan 3 wanita iblis yang kakang ceritakan itu" bisik Sakawuni, ia harap bisa cepat membasmi sang perusuh tersebut.



"kita lihat perkembangannya dulu uni, nanti kita tanyakan, mungkin kakang akan menemuinya empat mata" balas kamandanu memperbaiki posisi duduknya saat melihat pesanan mereka datang.



"silahkan tuan, hanya ini yang ada" ucap Aki Sulung, mempersilahkan Sakawuni dan Kamandanu minum.



kamandanu dan Sakawuni tersenyum kecil, kemudian minum minuman yang disediakan.


"oh ia Aki, kami kemalaman, apa di sini ada penginapan?" tanya Kamandanu mencoba untuk memancing sang pemilik toko untuk memberi beberapa informasi



"se,se,sebaiknya tuan dan nini cepat meninggalkan tempat ini, sebab disini tidak aman, apalagi kalau tuan...." Aki sulung mendekatkan wajahnya ke arah kuping Kamandanu dan berbisik "kalau tuan masih perjaka" setelah membisikkan itu kembali ke posisi semula.



Kamandanu tersenyum aneh sambil menatap Sakawuni, hingga membuat Sakawuni menatap heran dengan raut wajah suaminya. Kamandanu menepuk halus pundak Aki Sulung


"Aki tenang saja, saya sudah menikah, dan wanita itu adalah istri saya" Kamandanu membalas bisikan Aki Sulung, dan kembali menatap Sakawuni, membuat kerut dikeningnya.


"baiklah, tuan boleh menginap di warung saya, di ujung  warung ini ada satu bilik kosong, khusus untuk tamu yang kemalaman tuan" Aki Sulung mempersilahkan tamunya, sambil menunjukkan arah bilik tersebut.


"terima kasih ki" balas Kamandanu, "kalau begitu kami menuju bilik dulu" lanjutnya, sambil memberikan uang sebagai bayaran minuman yang mereka minum. Sedangkan Sakawuni yang berdiam diri dari tadi hanya mengikuti langkah kamandanu masuk ke bilik.



      Sakawuni mengemasi buntalan yang ia bawa,  "apa yang Aki tadi bisikkan kakang?'' tanya Sakawuni penasaran, Kamandanu duduk di pinggir tempat tidur yang berukuran kecil itu. kamandanu hanya tersenyum, ia tidak menjawabnya.



Racun Aneh (Selesai ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang