Pendekar Hebatpun Bisa Sakit

60 4 0
                                    







Di sinilah Sakawuni dengan Sabar merawat suaminya Arya Kamandanu yang hampir sekarat karena pengaruh cakar itu. Sakawuni membantu suaminya minum obat penawar yang diberikan tabib di sana.



tiba-tiba pintu bilik itu terbuka, dan menampakkan seorang laki-laki yang sudah menua dari segi penampilannya. "bagaimana keadaannya cah ayu" tanya sang tabib itu, sesekali melirik Kamandanu yang terbaring ditempat tidur,




"keadaannya lumayan dari malam tadi Ki" jawab Sakawuni melirik suaminya.




~Blushhh~




entah kenapa wajah Arya Kamandanu memerah hingga ke telinganya, ia tidak tau apa penyebabnya, tetapi saat Sakawuni istrinya menyebutkan *malam tadi* ia teringat peristiwa yang mungkin bisa ia sebut sebuah kecelakaan yang membuahkan madu nikmat.






"baiklah, saya akan periksa lagi kondisinya cah ayu" Sang Tabib duduk disamping Kamandanu, ia memeriksa beberapa titik saraf Kamandanu yang mungkin masih kaku, "hanya perlu istirahat saja'' ucapnya dengan lembut sambil tersenyum ramah.



"terima kasih ki" ucap Kamandanu yang mulai tanpak segar setelah minum obat tadi,


"berterima kasihlah pada istrimu, karena dia kau bisa sembuh," bisik sang tabib diteling Kamandanu, "kalau tidak disalurkan kau mungkin akan mati cah bagus" bisiknya lagi, kemudian kembali ke posisi semula



~Blushhh~



untuk yang kedua kalinya Arya kamandanu benar-benar merasa seperti seorang Remaja yang baru merasakan nikmatnya kehidupan percintaan, hingga ia merasa diawang-awang.





"kalau begitu aku permisi dulu, masih banyak yang menunggu kedatanganku" ucapnya pamit mundur



"terima kasih ki" ucap Sakawuni yang dari tadi hanya diam saja tanpa melakukan apa-apa.






setelah sang tabib tidak terlihat Sakawuni duduk di samping Kamandanu




"huh, ternyata Pendekar hebatpun bisa sakit ya'' ledek Sakawuni, ia mengembungkan pipinya, entah kenapa ia merasa sebal dengan laki-laki yang suka menyimpan rahasia padanya.




Kamandanu tertawa kecil mendengar ucapan istrinya itu, "saya juga manusia uni, tentunya saja bisa sakit" balas Kamandanu mencoba untuk duduk, dan menatap wajah istrinya.




"huh, lihatlah sekarang masih bisa ngeles" Sakawuni masih nagmbek



"hum, uni ngambek karena penasaran apa yang dibisikan Aki tadikan" Kamandanu tersenyum kecil menatap Sakawuni,



"Sudah tau malah nanya, lelaki memang aneh, sukanya merahasiakan sesuatu yang bikin penasaran" Sakawuni menopang dagunya di lutut suaminya,




"hem" Kamandanu tersenyum dan membelai rambut istrinya, "ada beberapa rahasia yang tidak bisa disebutkan, namanya rahasia antar lelaki yang menghormati wanita" Kamandanu mencoba menjelaskannya, agar istrinya mengerti





"seperti tadi misalnya?" tanggap Sakawuni, ia menikmati belaian suaminya, sesekali senyuman hampir mengembang di wajahnya namun ia tahan karena teringat masih ngambek.



Kamandanu menganggukkan kepalanya tanda ia, "begitulah cara lelaki baik menghormati wanita, nanti kalau dijelaskan, bisa menimbulkan salah paham dan bisa dibilang mesum dan sebagainya" kamandanu masih membelai rambut hitam istrinya.


"humm baiklah kakang, saya mengerti" Sakawuni pasrah, ia tak akan penasaran lagi, "oh ia, kalau kakang sudah sembuh kita bisa kembali ke kota raja agar melapor pada gusti prabu" lanjut Sakawuni.


"baiklah, sore nanti kita kembali, kakang sudah agak mendingan" jawab kamandanu mengecup kening Sakawuni dengan perasaannya.



Sakawuni benar-benar merasa terharu dengan perlakuan Kamandanu, ia bahagia bisa menikah dengannya. perasaan yang membuatnya semakin mencintai suaminya itu, dalam hatinya ia berjanji tidak akan mengecewakan suami yang telah membahagiakan hidupnya itu.







~SELESAI~

02 Mei 2018, DI AKNTD

Racun Aneh (Selesai ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang