Pengertian Israf

614 7 0
                                    

A. Israf
             Israf merupakan perilaku tercela. Secara bahasa, kata israf berarti berlebih-lebihan. Dalam Islam israf ditujukan untuk semua tindakan manusia yang melebihi kadar yang dibutuhkan.  Israf termasuk perbuatan yang dipandang tidak baik, bahkan dalam beberapa hal dilarang oleh agama. Israf atau berlebih-lebihan dilarang oleh agama. Israf dapat dilakukan manusia dalam banyak tindakan keseharian, beberapa diantaranya sebagai berikut.
1. Contoh dan Bentuk Israf
    A. Israf dalam makan dan minum
                  Israf dalam makan dan minum sangat dibenci oleh Allah SWT. kita tahu bahwa Allah SWT. menyediakan semua yang ada di bumi ini untuk kepentingan manusia. Allah SWT. dengan tegas melarang kita untuk berlebih-lebihan saat kita makan dan minum.
Artinya:
"Wahai anak cucu adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. al-A'raf : 31)

  B. Israf dalam berbicara
                Israf lain yang dilarang dalam agama adalah israf atau berlebihan saat berbicara. Rasul saw. mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga lisan agar tidak mudah berbicara yang berlebih-lebihan. Jika tidak dapat berkata yang baik dan bijaksana, lebih baik diam.
Rasulullah saw bersabda:
Artinya:
"Dari Abi Hurairah r.a dari Nabi saw. bersabda: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, mekanisme hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (HR. Muttafaq 'Alaih)

C. Israf dalam perbuatan
              Tentu anda pernah mendengar istilah overacting. Overacting adalah berlebih-lebihan saat melakukan sesuatu hingga terkesan dibuat-buat. Sikap overacting ini tentu tidak disukai oleh orang lain. Overacting dapat kita temukan dalam banyak sekali bentuknya. Misalnya berlebihan saat menerangkan sesuatu dengan gaya yang berlebihan pula, berlebihan dalam berpakaian, dan berlebihan saat mengendarai mobil baru.

D. Israf dalam menuntut hak
              Israf ini dilakukan dalam keadaan umum dan terkadang muncul dalam tindakan yang bersifat aksi. Israf dapat juga terjadi saat kita berusaha menuntut hak secara membabi buta. Contoh yang paling mudah adalah saat kita merasa disakiti oleh tindakan orang lain. Saat itu kita merasa disakiti maka kita akan berusaha membalasnya dengan kadar yang berlebihan bahkan melampaui batas.  Hanya karena tersenggol ketika berjalan di trotoar,  lantas kita memarahinya bahkan memukulnya. Hal ini tentu tidak dapat dibenarkan.

2. Upaya Menghindari Sikap Israf
                 Islam mengajarkan sifat bersahaja. Setiap muslim dilarang mengikuti nafsu syahwat. Sederhanakanlah dan tundukkan nafsu dengan akal sehat.  Sebagaian besar keburukan itu disebabkan seseorang tidak sanggup mengendalikan nafsunya. Janganlah mendekati hal-hal yang dapat mendorong diri untuk berbuat yang tidak baik ataupun melampaui batas.  Orang yang memiliki keserderhanaan tidak suka melakukan sesuatu yang melebihi kewajaran, karena akan merendahkan diri sendiri dihadapan makhluk atau pencipta-Nya.

Baraakallaahu fiikum😊

Qoutes IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang