d u a

3.1K 381 27
                                    

Hangat mentari pagi hari seakan memberikan pelukan bagi siapa saja yang merasakannya, termasuk gadis berponi dengan rambut hitamnya yang menjuntai kebawah. Helaan nafas angin menerbangkan beberapa helai rambut gadis bermata bulat yang terlihat begitu berbinar.

Seyuman gadis itu merekah saat beberapa orang menyapanya, gadis pemilik eye-smile itu memang terkenal ramah di lingkungan tempat tinggalnya. Sebenarnya ia cukup merasa gelisah karena anjing kesayangannya yang tak ia temukan sejak semalam, namun jadwal kuliah yang sangat padat membuatnya mengurungkan diri mencari Bobo-nama anjing miliknya-.

Gadis bernama Jung Yerin itu melangkahkan kakinya memasuki ruangan untuk mata kuliah peminatan. Yerin memilih mengambil Advanced Psychopathology atau pendalaman Psikopatologi. Mata kuliah ini membahas tentang gejala gangguan jiwa pada manusia.

Psikopatologi merupaka studi tentang penyakit mental, tekanan mental, dan perilaku tidak normal atau dalam istilah lainnya psikologi abnormal. Yang membuat Yerin tertarik akan studi adalah pembahasan tentang jenis gangguan jiwa dan proses terjadinya.

Berbanding terbalik dengan kebanyakan mahasiswi lainnya, Yerin memilih kelas itu karena merasa tertarik dengan studi tersebt sedangkan lainnya tertarik dengan pengajarnya terbukti kelas ini lebih banyak wanta. Yerin memang mendengar kabar bahwa dosen pengajar kelas ini masih muda dan tentunya tampan. Bahkan kabar angin mengatakan bahwa pria yang berstatus dosen itu lebih tampan dari idol yang digilai wanita.

“Selamat pagi semua. Saya Kim Taehyung yang bertanggung jawab atas kelas kelas ini. Sekarang saya akan menabsen kalian yang tidak hadir atau telat dikelas ini akan saya coret.” Suara husky yang entah sejak kapan berada di depan sana menarik atensi Yerin dari buku novel yang belum selesai ia baca. Yerin menatap sosok didepan sana yang menggunakan kemeja putih dibalut dengan tuxedo hitam, Yerin membenarkan perkataan dua orang mahasiswi didepannya yang mengatakan hanya sekali lihat mampu membuat semua mata jatuh dalam pesonanya. Dan kini Yerin mengakuinya. “Jung Yerin ...,” lirih Taehyung saat membaca nama yang membuatnya terganggu. Mata monolid miliknya menelusuri seisi kelas dan terpaku pada sosok yang duduk disudut ruangan, ia menarik sebelah sudut bibirnya.

Kelas telah usai semua mahasiswa membubarkan diri terkecuali Yerin karena Taehyung sengaja menyuruh gadis itu tidak meninggalakan kelas setelah pembelajaran selesai. Karena Taehyung memiliki tujuan yang lain.

“Ada yang bisa saya bantu, Pak?” Tanya Yerin memecah keheningan di ruangan itu. Wajar saja, karena sudah 15 menit lamanya Yerin menunggu namun Taehyung tidak mengeluarkan sepatah katapun.

“Tidak. Kau boleh keluar.” Jawaban Taehyung sukses membuat Yerin membuka mulutnya lebar. Taehyung tidak mempedulikan Yerin, setelah selesai memasukan buku serta kertas dalam tas kerjanya Taehyung langsung meninggalkan kelas itu.

Langkahnya terhenti saat di ambang pintu kelas, tanpa membalikan tubuh Taehyung bertanya pada Yerin pertanyaan yang sukses membuat Yerin bingung dan tak mengerti. “Bagaimana kabar anjingmu, Jung Yerin?”

***

Taehyung menatap Yerin dari balik kaca mobilnya. Taehyung sengaja mengikuti Yerin sejak keluar dari kampus hingga gadis itu berjalan menuju rumahnya. Sejujurnya, Taehyung tidak menyukai lingkungan rumah gadis itu. Sempit dan sedikit kotor. Tetapi karena ia sangat menginginkan seorang Jung Yerin, apapun akan Taehyung lakukan.

“Nikmati waktumu hingga terbenamnya matahari, Jung Yerin.” Gumam Taehyung. Yerin menatap arah belakangnya, sedari tadi ia terus merasa diperhatikan namun saat ia menoleh tidak ada siapapun disana. Yerin menghela nafas semakin mempercepat langkahnya agar sampai dirumah.

Yerin menghela nafas saat ia membanting tubuhnya di atas kasur setelah keluar dari kamar mandi, Yerin belum menggunakan pakaiannya. Tubuh gadis itu masih terlili handuk putih miliknya, bibir Yerin bersenandug kecil mengikuti alunan musik yang sengaja ia putar sebagai teman dikamar. “Bobo ...,” panggil Yerin saat menyadari anjing kesayangannya tidak ada. Yerin terduduk di pinggiran kasur, menatap sekeliling dan kembali tak menemukan Bobo. Seketika Yerin teringat ucapan Taehyung tadi. “Apa hubungannya?” Tanya Yerin pada dirinya sendiri.

Yerin memilih bangkit dari duduknya, menghampiri lemari pakaian berwarna pastel miliknya lalu mengeluarkan pakaian biasa. Ia memutuskan mencari Bobo, ia yakin Bobo tersesat seperti biasanya. Yerin menarik ujung handuk yang ia lilitkan lalu melapskannya begitu saja tanpa menyadari sepasang mata menatapnya di balik layar ponsel pemilik mata monolid itu.

“Sial, dia membuatku ingin mencicipinya.” Gerutu lelaki itu yang tak lain adalah Taehyung. Ya, lelaki itu sengaja memasang CCTV berukuran minimalis di tas Yerin untuk memantau kegiatan gadis itu sore ini hingga nanti malam tetapi pemandangan yang disuguhkan Yerin membuat Taehyung menginginkan gadis itu.

***

Sesekali kepala Yerin menoleh kesamping kiri-kanannya guna melihat sekitaran, ini sudah ke tujuh kalinya ia memutari area komplek tempat tinggalnya namun sama sekali ia tak melihat anjing miliknya. Mata Yerin mulai memanas, ia takut jika Bobo menghilang karena hanya Bobo yang selalu menemaninya. Tubuh Yerin membeku saat matanya tak sengaja melihat ekor hewan berwarna putih tergeletak di balik pembuangan sampah, Yerin mengenal ekor hewan itu. Yerin segera menyeret kakinya menghampiri hewan yang di duganya adalah Bobo. Seketika tangis Yerin pecah, hewan itu memang Bobo, miliknya. Yerin terisak memeluk anjingnya yang sudah kaku.

“Bobo ..., aku mohon, bangunlah.” Pinta Yerin terisak tetapi tidak ada pergerakan sama sekali dari Bobo yang sudah mati sejak semalam. Yerin menangis meminta maaf pada anjingnya karena ia tak bisa menjaga Bobo dengan baik. “Maafkan aku ....” Lirih Yerin masih memeluk tubuh Bobo. Gadis itu bangkit dari duduknya, ia akan membawa Bobo pulang dan di kuburkan ditaman belakang rumahnya. Yerin terisak sepanjang jalan, membuat siapapun yang melihatnya menatap iba karena kematian anjingnya.

Namun, tak jauh di belakang Yerin soso Kim Taehyung mentapnya puas. Ia senang melihat Yerin menangis. Kesenangan tersendiri untuknya ditambah Yerin menangis karena ulahnyaa. Taehyung jadi berpikir bagaimana jika Yerin tahu siapa pembunuh anjing miliknya?
Lampu hijau pertanda pejalan kaki di perbolehkan menyebrang hidup, semua orang yang sedang menuggu sedari tadi tergesa-gesa menyebrang tapi tidak untuk Yerin gadis itu masih menangis dan memilih memutar jalan. Ia memilih melewati jalanan yang cukup sepi hingga suara pekikan serta ngauman mesin motor dari arah belakangnya menyita perhatian Yerin. Ia melihat sosok lelaki yang tergeletak di atas aspal lalu pengendara motor melewatinya begitu kencang. Yerin yakin lelaki itu tertabrak, Yerin meletakan jasad Bobo lalu berlari menghampiri lelaki yang Yerin kenal. Kim Taehyung.

“Pak Kim?” Ujar Yerin terkejut. Ia langsung membantu Taehyung duduk beruntung lelaki itu hanya terluka kecil di bagian siku dan kakinya.

“Anda tak apa? Mari saya obati luka, bapak.” Ujar Yerin langsung meletakan lengan Taehyung melingkari bahunya. Taehyung tak menolak, saat pertama melihat wajah cemas Yerin membuatnya terpaku. Taehyung melihat ketulusan gadis itu.

Yerin membawa Taehyung kerumahnya dan membantu lelaki yang berstatus dosennya itu mengobati luka di kakinya. Yerin melipat celana kain Taehyung hingga lutut lalu mulai membersihkan luka tersebut, Yerin meniup luka di lutut Taehyung lalu menempelkan plester dan Yerin tersenyum saat luka kecil itu sudah di obati. Yerin menengadah agar melihat wajah Taehyung. Bola mata mereka saling mengunci saat mereka saling menatap satu sama lain. Yerin tidak menyadari sama sekali, bahwa Taehyung terus memperhatikannya.

Taehyung tak mengerti mengapa matanya tak bisa berhenti menelusuri wajah Yerin, semua garis wajah Yerin direkam jelas oleh ingatan Taehyung. Mulai dari mata, hidung hingga bibir berwarna peach itu. Taehyung merasa ada sesuatu yang menarik dirinya agar mendekat pada Yerin, jarak wajah mereka tidak begitu jauh. Taehyung tak memutuskan tatapannya pada bibir Yerin, Taehyung ingin mencicipi bibir gadis itu. Sangat. Katakan ia gila karena ia lupa tujuan utamanya dan sekarang Taehyung menginginkan gadis itu. Lebih.

***
Wow... yeye berhasil... berhasil... berhasil.. horeee
Gak mau cuap-cuap banyak.
Ini selesai aja gue bersyukur. Wkwk
Salam manis dari Chaun dan Oorigel

MANIACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang