Deru napas dan rintihan suara yang tertahan mengalun di udara bagai lantunan musik merdu yang mendayu di telinga Taehyung. Laki-laki itu sangat menyukai kegiatannya saat ini. Dia menyukai bagaimana dirinya tengah menyiksa korbannya, membuat mereka semua tak berkutik dan selalu memohon ampun kepadanya.
Tatapan penuh harap yang datang dari mata sang korban ditemani dengan linganan air mata, pun jua dengan rintihan serta rancauan yang keluar dari mulut mereka merupakan salah satu upaya agar diri mereka terlepas dari cengkraman Taehyung. Kebanyakan korban laki-laki itu akan memberikan segalanya kepada laki-laki itu agar mereka dapat bertahan hidup hingga esok hari. Sayangnya, siapa pun tahu jika orang yang telah menjadi sasaran Taehyung takkan pernah lepas dari genggaman laki-laki itu.
Sama seperti gadis yang saat ini menjadi korbannya. Taehyung enggan melepaskannya meski gadis itu memberikan seluruh hidupnya untuk mengabdi kepada Taehyung. Taehyung kian gencar mengeluarkan serangan-serangannya seiring dengan isak tangis yang keluar dari bibir mungil gadis itu, meski belum masuk pada intinya, Taehyung sudah merasa senang kala jari-jari panjangnya perlahan naik menelusuri lekuk wajah sang korban yang sekarang ini tengah terduduk di hadapannya. Kedua obsidian kelamnya memerhatikan lekat-lekat bagaimana ekspresi korban itu yang kini telah bercampur aduk antara lelah dan ketakutan.
Dibasuhi cahaya lampu kuning yang mulai meredup dan terkadang mati-hidup sesekali sama sekali tidak membuat Taehyung mencegah dirinya untuk menyuarakan suara dalam kepalanya. Dia terpesona. Targetnya kali ini sangat sempurna. Gadis dengan rambut merah burgundy yang terasa begitu halus, wajah oriental gadis itu dipoles dengan make-up tipis yang membuatnya seperti dewi, serta gaun malam v-neck yang memperlihatkan belah dadanya secara jelas sekaligus bentuk badannya bagai gitar spanyol.
Taehyung memainkan lidahnya di atas bibir bawahnya. Tangannya yang sedari tadi bergeriliya di wajah sang korban kini tengah menyisipkan helai-helai rambut korbannya, membuat gadis itu menatap Taehyung dengan matanya yang memantulkan pancaran ketakutan. Taehyung tersenyum tatkala netranya menatap dalam-dalam bola mata jernih sang gadis. Manik secokelat karamel itu telah menyedot seluruh atensinya.
Taehyung mengusap tulang pipi gadis itu seraya menatap kagum ke arah sang gadis. "Matamu indah," ujar Taehyung dan hal itu mampu membuat sang gadis —yang notabene merupakan korban yang tengah terikat di kursi itu— berguncang ketakutan. Mendengar perkataan Taehyung membuat kepala sang korban terus saja bergerak ke arah kiri dan kanannya. Firasat buruk terus menghujam dari atas kepalanya tatkala Taehyung mendekatkan wajahnya.
Laki-laki itu sedikit memiringkan kepalanya, tatapannya menikam langsung ke sang target. Salah satu sudut bibirnya tertarik membuatnya menampilkan seringai lebar sebelum akhirnya kembali bersuara, "Kenapa kau menangis? Padahal aku sedang memujimu lho." Taehyung mengkelikik saat korbannya kembali memohon ampun kepadanya, dan ini adalah permohonan ampun untuk kesekian kalinya.
Taehyung melemaskan otot lehernya yang kaku dan mati rasa. Tangannya mengambil gunting di meja nakas yang tak sengaja tertangkap oleh indra penglihatannya. Muncul sepercik ide liar dalam kepalanya saat melihat kilat dari ujung runcing gunting tersebut.
Saat gunting itu berada di tangannya, Taehyung memainkan gunting tersebut di depan muka sang korban, membuat korbannya menjerit tak karuan. Dia tertawa keras —merasa puas— tatkala dirinya melihat korbannya menggeliat di balik tali tambang yang membelenggu tubuhnya. Gadis itu tengah berusaha melepaskan dirinya. Bodoh. Rutuk Taehyung dalam hati saat mendapati pemandangan itu.
"Eh? Uri Aejin-ie takut, ya? Tenang saja, aku akan memperlakukanmu dengan baik kok—"
Taehyung mencengkram erat surai burgundy milik sang korban dan membuat sang empunya meringis kesakitan. Napas panasnya menempa wajah sang korban. Mulutnya kembali terbuka untuk melanjutkan ucapannya, "—asal uri Aejin menurut padaku. Aku hanya ingin pinjam mata uri Aejin-ie untuk kukasihkan pada Yerin. Yerin pasti cocok dengan mata cantik itu. Bagaimana menurutmu, hm?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MANIAC
FanfictionMaincast: Kim Taehyung x Jung Yerin || Rating: PG17 || Genre: Dark || Warning: Mature Content, please read it wisely. Dia mencintaimu. Selalu dan selamanya. Dia tidak akan pernah melepaskanmu. Akan selalu mendekapmu dalam gelap dan sunyinya malam. ...