Tinggal di rumah Aras

3.2K 101 1
                                    

Aras memintaku untuk tinggal disana,dan ia juga sudah permisi ke orang tuaku,mereka setuju aja,apalagi kalo langsung melamar,lagian sodara juga jadi ga ada sedikitpun kekuatiran ortuku.

"Lia,kamar kamu di depan aja,lagian si Aras entah kapan pulang,malah sejak dia pacaran sama nak dokter,Aras ga pernah nginap lagi,jadi kamarnya Aras aja ya kamu pakai?"

"Iya,Bou!"

Mama Aras ada usaha kue kering,semacam usaha pastry,khusus pesanan aja,kadang juga keluar kota untuk menghadiri usaha kecil dan mikro yang diadakan pemerintah untuk membangkitkan usaha kecil dan wirausahawan muda.

"Lia,kamu udah kenal sama calon Aras?"

"Belum,Bou!"

Bou mengambil sebuah frame kecil yang ada di nakas milik Aras,"Ini dia,pasti Sabtu ini mereka berdua datang kesini!"

"Oh,cantik ya!"

"Iya,Aras memang pintar cari calon!"

"Mudah-mudahan pernikahan mereka segera dan aku selamat dari tuntutan keluarga besar!"

"Bou pengennya sih kamu,Li!Tapi setelah mendengar penuturan kalian,rasanya ga pantas maksa anak!"

"Emangnya bou mau ya,di umurku yang segini hamil?Membayangkannya saja ngeri!"

"Ga papalah kalo anaknya Aras,Bou malah senang!"

Kayaknya salah pertanyaan deh!

Sabtu pagi kami sangat sibuk,karena Aras tadi nelpon akan datang pulang kerja bersama pacarnya.

"Lia,ayo ke pasar!"

Setelah kami belanja,masih ada beberapa item yang ketinggalan,jadi aku mencatat dan akan segera membelinya.

"Ma,Ma,Ma!"

Aku membuka pintu"Syalom gitu kek!"

"Syalom Lia sayang!"Ucapnya genit

"Ga usah pake sayang ntar pacarmu bawa golok bunuh aku!"

"Galak bener ayang abang!"Canda Aras.

"Bang,kok cepat datangnya belon siap nih!"

"Itulah,Ma!Makanya Abang cepat pulang,mau bantuin mama !"

"Mau kemana ayang Lia?"

"Mau belanja!Udah sono bantu bou gih!"

"Mama bilang anterin kamu ke pasar!"

"Ya udah buruan,naik motor aja biar cepat!"

"Lagian naik mobil ga romantis kan?"

Aku menjitak kepalanya,masih aja jahil,padahal udah mau punya bini,dasar sedeng!

"Dek,beli es yok,panas!"

"Ayo!"Eh malah aku yang narik tangan Aras.

"Es dua bang!"

"Beres bang!"

"Duh,mesranya yang pacaran,jadi jeles!"Ucap tukang es

"Hahaha,ga usah jeles bang,dia ini abang sepupu yang paling rese!"

"Rese juga kamu suka kan?"

"Issh,tidak!"

"Bang,esnya ga habis ini,terlalu manis,nanti aku tambah ndut!"

"Siap,ayang Lia!"

"Ga usah panggil ayang ya,dicatat jangan lupa!"

Aras membetulkan tampilan gaya rambutnya,jijay banget liat cowok alay!

"Udah deh dasar jelek,jelek aja,ngapai ngaca mulu,itu mah udah takdir Aras!"

"Asli ya dek,cuma kamu aja yang bilang abangmu ini jelek,yang lain bilang abang cakep!"

"Hush,jauhkanlah dia dari sikap sombong ya Tuhan,dengarlah doa hamba Mu ya Tuhan!"

"Ga usah bibirnya kayak gitu,minta dicium ya?"

"Ih,Aras otak lo mesum!"

"Apa?Mesum,semua laki emang gitu kale Li!"

"Udahan yuk!"Lia menarik tangan Aras.

Masak memasak pun dimulai,sebenarnya acara apa sih,kok sibuk bener!Mana yang punya hajatan asyik ngegame,gila ga tuh!

"Li,ambilin abang minum dong!"

"Ga bisa berdiri apa,macam orang sunat aja lo!"

"Suka deh liat kamu marah,Dek!"

"Sarap lo!Nih minum!"

"Tuh kan mana ada yang manis kayak kamu di muka bumi ini,hanya dia,hanya dia..."

"Nyanyi lagi kulempar gagang sapu,biar tau rasa lo!"

Author pov

Sebenarnya mama Aras lebih menyukai Lia,bukan karena Lia sudah ia kenal dari bayi.Lia itu jujur dengan perasaannya.Mama masih ingat bagaimana Nina memperlakukan Aras tidak baik dan cenderung memanfaatkan segalanya.

Bahkan setelah Lia pindah ke rumah Aras,wajah Aras lebih cerah,bahagia,padahal sebelumnya ia pendiam dan tertutup.Tuhan kalau boleh meminta,untuk anakku Aras,satu-satunya berikanlab keadilan baginya.

Mau ditolak pun percuma,karena Aras sangat keras kepala,ia bahkan tidak sadar matanya sudab dibutakan oleh cinta sebelah.

Aras sadarlah,sampai kapan kamu terbuai oleh cinta palsu Nina!

Harus Polisi???(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang