1

23 3 0
                                    

Hari ini Abel bangun pagi, karna hari ini ia ada acara latihan pentas seni disekolahnya. Seperti biasa ia memulai paginya dengan senyuman yang terkadang dipaksakan.

Abelina menelusuri koridor sekolah dengan langkah sedang, ia menuju kelas yang berada dilantai dua yang rencananya akan dipakai untuk kegiatan latihan pentas seni. Pada saat telah tiba dikelas tersebut Abel segera mencari teman-temannya. "Abell" teriak seseorang disudut sana. Abel pun segera menghampiri suara tersebut yang tak lain adalah Dewi. "Bel, baru dateng?" tanya Ninda salahsatu teman Abel. Abel hanya menganggukan kepala dan tersenyum sebagai jawaban.

~~~~~~~~~~~~~~
Masing-masing kelas menunggu giliran untuk menampilkan sesuatu kedepan panggung. Ada yang akan menampilkan paduan suara, berjoget, drama ataupun yang lainnya. Kelas Abel akan menampilkan paduan suara dengan menyanyikan lagu ~Aldi Maldini-Terimakasih Sahabat~.

Riuh tepuk tangan dari masing-masing kelas terdengar menggema diruangan ini saat kelas IX-C menyanyikan lagu. Setelah kelas IX-C selesai menyanyikan lagu tersebut, mereka kembali ketempat mereka masing-masing.

Abelpun kembali ketempatnya bersama Ninda. Abel dan Nindapun duduk bersebelahan. Pada saat Abel dan Ninda sedang asyik mengobrol tiba-tiba dari sudut kanan Ninda ada yg memanggil Abel. "Kaa" Nindapun menengok kearah tersebut. Orang yang tadi memanggil "Kak" itupun menunjuk kesebelah Ninda yang ternyata adalah Abel. "Bel kayanya lo dipanggil deh" kata Ninda. " "Gue? Dipanggil sama siapa?" tanya Abel. Nindapun menunjuk kearah orang yang tadi memanggil Abel, dan Abelpun menengok. "Siapa?" tanyanya lagi. "Mereka itu adik kelas kita" jawab Ninda dan Abelpun hanya ber oh-ria. Abel tersenyum kearah adik kelas yang tadi memanggilnya. Dan "Kaa, sini" kata salahsatu dari adik kelas mereka yang tak Abel ketahui namanya. Lalu Abelpun menggeleng. "Ini suka kak, katanya" kata salahsatu dari mereka lagi Abelpun hanya tersenyum getir. "Tuh bell, samperin sana. Orangnya lucu juga" kata Ninda dengan nada meledek. "Apaansih ah, iya emang lucu tapi gue gasuka. " jawab Abel, Nindapun tertawa.

Bel istirahatpun berbunyi para siswa maupun siswi berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin, begitupun dengan Abel dan teman-temannya. "Kantin yuk, laper gue" ajak Ninda dan semuapun menyetujuinya lalu mereka pergi kekantin.

Setelah selesai makan dikantin merekapun kembali kekelas walaupun bel berbunyi masih lama. Pada saat akan menaiki tangga, "Kak, Zildan nih" kata salahsatu dari adik kelas tersebut. Abelpun melihat nametag adik kelas itu yang ternyata bernama Taufik Amlian. Abel tak merespon ucapan dari adik kelas itu ia hanya tersenyum lalu pergi.

Pada saat telah tiba dikelas "Eh eh, si Abel ada yang suka masa" kata Ninda "Siapa?" tanya Dewi "Itu ade kelas yg imut terus badannya kecil" jelas Ninda, sementara Abel hanya diam. "Yang manasih?" tanya Dewi penasaran "Pokonya ada namanya Zildan" jawab Ninda. "Apasih nin, gue gasuka ya. Dia emang lucu sih, tapi? Tetep aja gue gasuka." tegas Abel. Pada saat mereka sedang asyik berbincang. Abel melihat kearah pintu disebelah kanannya yang menampakan seorang laki-laki yang tak  Abel ketahui namanya. Laki-laki itu tersenyum kearah Abel, dan Abelpun segera memalingkan wajahnya.

Bel pulang pun berbunyi. Para siswa siswi berhamburan keluar kelas. Pada saat Abel akan menuruni anak tangga bersama Dewi. Laki-laki yang tadi tersenyum kearah nya berbisik tepat ditelinga kanan Abel "Aku sayang kakak." Abel sempat tak percaya dan terdiam sejenak kemudian ia pergi meninggalkan laki-laki tersebut yang tengah tersenyum kepadanya.

Dan ini adalah awal dari segalanya.

Happy reading guys, maaf kalo masih banyak typo karna aku baru pertama kali nulis cerita di wattpad.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang