Jangan pergi

266 16 2
                                        

"Huuhhh" sasuke menghela nafas dalam lalu menyandarkan kepalanya di sandaran sofa,berat yang dia rasakan saat ini,mengapa takdirnya harus hidup seperti ini,terasa sangat kejam kehidupan yang sasuke rasakan,'harus bergantung kepada siapa lagi sekarang?,apakah aku harus menyerah saja?,'

Hatinya gundah jika melihat abangnya yang sedang terkapar tak berdaya,dia hanya berharap agar abangnya cepat sembuh dari sakitnya,'jangan kau ambil ya tuhan,dia satu-satunya yang ku miliki sekarang'

Terisak nafas sasuke menahan tangisan nya,tertunduk dengan air mata yang membanjiri karpet yang dia pijak saat ini

"tak boleh aku terus seperti ini,aku harus kuat" dihelanya lagi nafasnya dalam,menenangkan benaknya yang terbawa suasana,lalu dia beranjak mendekati abangnya,lalu terduduk di kursi sebelah ranjang abangnya.di gantinya kompres yang tertempel di kening kakaknya,lalu di eluslah lutut kakanya pelan-pelan.di pandangnya lagi muka abangnya,terlihat sangat pucat, bagai raga yang hampir di tinggal pergi oleh ruh nya,tertunduk lagi kepala sasuke di samping kakanya,dan isak tangis pun kembali datang menghampirinya

"lu kenapa sih sas.?" Itachi terbangun mendengar tangisan sasuke,di pandangnya adiknya yang sedang tertunduk menangis,lalu di eluslah kepala sasuke sembari berkata "abang gak apa-apa kok sas,lu ga usah sedih gitu lah,abang jadi ikut sedih kalo lu sedih gini"

Isak tangisnya semakin keras mendengar kata-kata itachi,lalu di peluknya tubuh kakak nya dengan erat,"jangan tinggalin sasuke ya bang,sasuke dah ga punya siapa-siapa lagi,kecuali abang aja"

Itachi tersenyum mendengar ucapan sasuke itu,lalu di peluknya juga tubuh sasuke,"abang janji sas,abang selalu ada buat lu,dah...ga usah sedih lagi,entar ilang malahan tampang tampan mu" ujar uciha sambil memegang pundak adik bungsunya itu

Tersenyum lega sasuke mendengar kata-kata abangnya itu,"pokoknya abang cepet sembuh ya,ntar ga ada yang gua boncengin berangkat sekolah kalo abang gak cepet sembuh"

Lalu sasuke terbungkuk tersandar di ranjang abangnya,dengan tersenyum itachi mengelus-elus rambut sasuke,sampai sasuke terlelap tidur di samping kakanya itu,di pandang nya keluar jendela oleh itachi,sang mentari mulai condong kebarat,di pandang nya dengan penuh harapan 'jaga kami ya tuhan,jangan sampai kami terpisah'

Tak terasa itachi pun ikut tertidur dengan tangan masih menempel di punggung sasuke

"aku pulang" dengan membawa buah dan sayur ,naruto bergegas berjalan menuju ke dapur,tapi langkah nya terhenti sejenak di saat dia tepat di depan kamar itachi,memandang pemandangan keharmonisan antara kaka dan ade yang tertidur pulas,'senang ya rasanya punya saudara,bisa saling berkasih sayang antara satu dan satunya,huuuh.....,bahagianya jika punya kakak' naruto hanya dapat menghela nafas dalam memandangi mereka,lalu diteruskannya lagi menuju ke dapur untuk memasak sayur yang dia bawa

"ih...ga ada kartun ya..?" Dengus naruto memandangi layar televisi setelah dia selesai memasak,

"huh...bosen ah,mau ngapain nih kaga ada yang di tonton?" Dengan menyandarkan kepalanya di sofa

"dah pulang nona?"

"eh....?" Sejenak mata naruto melotot memastikan

"abang udah bisa bangun?" Tanya naruto kaget

"iya nih,dah lumayan enakan"

"abang mau kemana?"

"mau ke kamar mandi bentar nih"jawab itachi dengan bersandar di pintu kamarnya

"naru anter bang?"

"eh...?,masa kamu mau nganter abang,ga jadi pipis ntar abang"sahur itachi terkekeh

Naruto hanya tersenyum kagok,'bener juga kata abang,ntar klo gua liat yg engga-engga,repot juga yah' batin naruto meringis

"um ,ya udah,abang ati-ati ya jalannya,kalo ada apa-apa bilang ya ke naru"

Little family (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang