fiancé'||Kookliz END✓

💕💕 chapter delapan 💕💕

[Cast]
LALISA MANOBAN Sebagai Melisa Wulandari

JEON JUNGKOOK Sebagai Rayandra Jenova Nugraha

Note: 'tidak mau vote dilarang membaca, karna sesungguhnya bikin cerita itu tidak segampang membalikkan telapak tangan'

happy reading.....

Author pov:

"Oh my God!!!....ini beneran kamu lisa? gila gila gila kamu hari ini cantik banget lis" kata jeni sambil memeluk sahabatnya yang tampak tampil berbeda l

"Bukannya aku memang cantik dari lahir jen?" Lisa dengan percaya dirinya adalah hal yang tidak bisa di pisahkan

"Ya ya ya sepertinya aku salah bicara lis, aku tarik ucapan aku yang tadi" jeni memutar bola matanya jengah yang kemudian di sambut tawa oleh sahabat nya itu

"Ya ga bisa gitu dong jen, masa kamu mau tarik ucapan kamu itu"

"Ya bisa dong, itu kan hak aku.. Hm by the way lis apa yang kamu rasakan saat ini? Kok malah aku yang deg-degan sih lis?" Tubuh jeni rasanya lemas saat melihat dekorasi pesta pertunangan Lisa, jiwa miskin milik jeni seketika meronta-ronta

"Ih.. kamu mah jen!!!"

"Ehe" ucap Jeni dengan cengirannya

Hening....

"Jen aku takut....
Bagaimana kalau orang yang papa jodohkan kepadaku itu orang jahat? Terus orangnya sudah tua? Gimana juga nanti kalau wakatanya sama dengan papa? Terus nanti aku disiksa sampai aku meninggal? Te-terus jeni bagaimana ini aku takutttt!!!!!" Ntah kemana perginya percaya diri Lisa saat ini yang ia rasakan hanya tangan nya panas dingin memikirkan calon suami yang di jodohkan dengan nya itu.

Pikiran buruk tentang calon nya berputar putar di otak lisa, bagaimana jika yang dia takut kan menjadi kenyataan

"Aish kamu cerewet banget tau gak lis? Kamu berdoa aja biar orang yang dijodohin sama papamu itu orangnya baik" jeni mencoba menenangkan sang sahabat yang sedang gelisah. Dia berharap calon suami sahabat nya itu adalah orang baik yang di kirim kan oleh tuhan sebagai balasan baik dari ketidak Adilan hidup Lisa selama ini

"Ya semoga aja ya jen"

"Amen" mereka saling memeluk, menguatkan satu sama lain

"Apakah anak cantik mama sudah siap?" tanya meliya -mama melisa- yang baru aja masuk ke kamar tempat anak nya di rias

Melisa dan jeni melepaskan pelukan mereka, tersenyum kepada meliya

"Lis apakah kamu yakin dengan perjodohan ini?" Meliya bertanya sambil memegang pundak anak nya, hatinya sangat sakit melihat senyuman sang anak yang tidak sebebas biasanya