Prolog

70 20 13
                                    

Disini aku berada sekarang, di kamar tercintakuhhh yang selalu ku jadikan tempat sandaran tentang keluh kesahku yang tiada habisnya .

Hal yang selalu menggangguku adalah tentang kenangan indah yang tak pernah hilang dari memoriku tentang kejadian 5tahun silam.

Kejadian yang selalu mengingatkanku akan nama indahnya, nama yang selalu membuat air mataku luruh karena penyesalan itu, andai saja dulu aku sempat menyampaikan sepatah kata sebagai salam perpisahan atau mungkin berjabat tangan untuk terakhir kalinya. Namun, apa daya aku hanya bisa  berandai-andai.
Tak ada yang bisa aku lakukan lagi selain menyesalinya. Yaa, penyesalan memang selalu berada di akhir bukan?

Yaa iyalah kalo di depan mah pendaftaran.

Sekarang tak ada lagi sosok kakak yang selalu membuatku tertawa, marah,menangis, dan membuatku kesal namun rindu dibuatnya, nyebelin tapi ngangenin. Yap, begitulah kira-kira.
Sekarang aku tidak tahu secuil informasi pun tentangnya bahkan keluargaku pun tak memberitahuku.

Ya,  aku Ara dan jujur aku merindukannya. Sangat dan sangat merindukannya.

Tuhan, tolong Ara keluar dari penyesalan ini. 5 tahun mungkin bukan sebentar, tapi Ara tetep berharap akan datang keajaiban buat Ara. Keajaiban dimana Ara bisa ketemu sama Alfa walau hanya dalam hitungan detik. Tapi kalo bisa agak lamaan sih, soalnya susah mau ngobrol kalo cuma hitungan detik mah. Elah si kutil nawar lagi, biarin ih rese banget.

Ara percaya Engkau mendengar Ara, tolong izinkan Ara ketemu dengannya sekali sajaaa.. Plisss..
Mungkin semuanya mustahil, setelah Ara memutuskan untuk pergi dan menetap di kediaman Ara yang baru. hikss..hiks..hikss (nangis sambil sesenggukan ceritanya)
Ara nyesel.
Satu harapan Ara untuk saat ini,
Semoga Ara bisa ketemu Alfa lagi Yaallah...
Amiin :'(



Next part >>>>>>>> cekidot

fArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang