Melody POV
Aku sudah di depan para juri. Ya hari ini aku mengikuti audisi di Big Hit Entertaiment. Aku agak gugup karena ini pertama kalinya aku tampil di depan orang lain. Biasanya aku hanya menyanyi atau menari di kamarku. Aku sangat tidak percaya diri. Dan sekarang, aku sudah berdiri dihadapan para juri, para produser di Big Hit."Baiklah, jadi siapa namamu?"tanya juri yang ada ditengah.
"Emm, namaku Melody Park. Tapi aku juga punya nama hangul, Park Yeon Mi. Tapi keluargaku memanggilku M."
"Apa kau orang Korea?"tanya salah satu juri.
"Bisa dibilang setengah."
"Setengah?"
"Iya, aku ada darah Korea. Ada juga darah Kanada."
"Oh pantas saja matamu biru."
"Ayahmu atau ibumu yang dari Kanada?"
"Maaf, tapi bisakah kita langsung audisi saja."
Para juri menatapku dengan ekspresi bertanya-tanya. Aku memang malas jika hatus membahas tentang urusan keluarga.
"Baiklah, silahkan tunjukkan kemampuanmu."
Aku masih sedikit gugup.
'Melody kau bisa, kau pasti bisa. Lupakan semua. Ayo melangkah.'Aku menarik napas dahulu.
1)"Wow, suaramu unik. Kau bagus. Apa kau bisa dance?"tanya juri yang ditengah.
Aku hanya mengangguk lalu menunggu musik diputar. Tubuhku bergerak mengikuti alunan. Aku merasa bebas ketika menari.
2)'Prakkk...prakkk...prakkk...'
Para juri berdiri dan bertepuk tangan. Aku bahagia. Ternyata tampil di depan banyak orang tidak seburuk yang kupikirkan. Aku bahkan sekarang sudah tidak gugup lagi."Oh iya, aku juga bisa rap."kataku pada mereka. Mereka agak terkejut.
"Baiklah, silahkan."
3)"Wah, kau berbakat sekali. Kami akan mengirimkan hasil audisinya minggu depan. Terima kasih."
"Terima kasih, sampai jumpa."ucapku pada mereka.
Aku keluar keruangan dan menemukan Oppaku yang sudah berdiri di depan pintu. Aku langsung menghambur kepelukannya. Aku bahagia karena bisa melakukan hal yang kusuka.
"Kau bahagia M?"tanya Oppaku.
"Kenapa kau selalu tau apa yang kurasakan?"tanyaku sambil melepas pelukannya.
"Semuanya terlihat jelas M. Matamu mengatakannya dan nada bicaramu. Aku kan Oppamu, aku pasti tau perasaanmu. Kapanpun kau punya masalah, berceritalah pada seseorang. Jangan pendam sendiri. Kau bisa cerita padaku, pada Yoora noona, eomma, appa atau pada temanmu nanti. Kau harus mencoba percaya pada seseorang. Jangan memendamnya sendiri."
Mataku berkaca-kaca karena Chanyeol Oppa berkata seperti itu. Aku bersyukur sekali masih mempunyai keluarga seperti keluarga Chanyeol Oppa yang sangat peduli padaku. Aku memeluknya lagi, sebelum dia mengejekku nanti. Lalu kami pulang ke dorm untuk mengambil tasku. Di sepanjang jalan dia meledekku karena aku menangis.
'Seharusnya tadi tidak perlu menangis M. Aku menyesal memeluknya.'
~
M dan Chanyeol akhirnya sampai di dorm. Ternyata di dorm sudah ramai, semua anggota sudah berkumpul. Mereka berkumpul di ruang tengah. Kedatangan mereka membuat semua diam."Kenapa kalian semua diam?"tanya Chanyeol pada mereka.
"Chanyeol-ah kau membawa siapa?"tanya seorang laki-laki yang berkaos putih. Namanya Suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
M
FanfictionAku bangun pagi hari ini, karena ingin segera pergi dari neraka ini. Bahkan ini masih gelap. Meski aku takut gelap, akan kuberanikan diriku daripada aku terus-terusan tersiksa oleh jeritan mereka. Semalam aku sudah mempacking pakaian dan perlatan ya...