DRUNK

9.2K 353 77
                                    


"JONGDAEEE!!!"

Jongdae mengerang.
Brengsek.
Makhluk itu datang lagi.

Mencoba mengabaikan panggilan yang semakin bertambah naik tiap nadanya.
Atensinya kembali ke deretan kombinasi angka dan huruf yang terpampang di hadapannya.

"KIM JONGDAE!"

"...."

"BUKA PINTUNYA ATAU AKU AKAN MEMANGGIL PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN UNTUK MENDOBRAK RUMAH MU"

Jongdae menghela napas. Teman sialannya itu benar-benar keras kepala.
Bukan tidak mungkin ia akan merealisasikan ucapannya.
Dan Jongdae belum siap seandainya nanti dia di usir warga karena membuat keributan.
Dengan langkah gontai Jongdae memutar kunci dan membuka pintu rumahnya.
Bukan rumah miliknya sebenarnya, Jongdae hanya menyewa.

"Kenapa lama sekali. Aku sudah memanggil mu 41 kali"

"Kau berisik. Aku tidak ingin melihat mu, pergi sana"

"Oh ayolah Jongdae... Ini musim libur"

Baekhyun menyerobot masuk.
Kakinya pegal dan tangannya juga sakit setelah digunakan beberapa kali mengetuk pintu.

"Lalu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu?"

"Ayo pergi ke club"

Jongdae memutar mata malas. Kembali dihempaskan tubuh itu di kursi, bercumbu dengan kertas dan komputer.

"Aku sibuk"

"Hey hey, bersenang-senang semalam tidak akan membuat pekerjaan mu terbengkalai. Deadline mu masih empat hari lagi"

Baekhyun merampas kertas di genggaman Jongdae dan dihadiahi decakan kesal pria yang tengah mengenakan kacamata minusnya itu.

"Kembalikan"

"Ikutlah dengan ku"

"Baek, aku tidak punya banyak uang untuk pergi ke tempat seperti itu"

"Kau khawatir soal uang?"

"Hmmm... "

"Wah ~ ini sebuah penghinaan. Aku bahkan bisa mentraktirmu sepuluh botol wine jika kau memang sanggup menghabiskannya"

Jongdae menatap dalam sepasang mata sipit yang kini balas menatapnya.

"Apa?" Baekhyun risih juga karena Jongdae masih terdiam.

"Kau punya pekerjaan yang bagus dan keluarga mu kaya. Jelas saja kita berbeda"

"Kau mulai lagi"

Baekhyun menggaruk pipinya. Cukup sulit memang membujuk Jongdae. Pria satu ini seperti memiliki dunia sendiri dan ia butuh usaha lebih menggoyahkan pertahanannya.

"Jika kau menurut kali ini, aku akan mengabulkan permintaan mu"

"Hmm?"

"Aku akan membantu pekerjaan mu dan aku bisa jamin itu akan selesai dalam hitungan menit"

DRUNKEN TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang