"Chanyeol!"
Chanyeol tergagap sejenak, terburu membenahi letak pena di antara selipan jari yang baru ia sadari hampir saja menggelinding terlepas dari genggaman.
"Pikiran mu tidak berada di sini"
Pria dihadapannya menarik satu hela napas. Menghalau kesal yang mulai merambati benak.
Chanyeol mengusap tengkuk canggung. Merasa tidak enak hati pada pria yang lebih tua darinya."Maaf Hyung, aku sedikit tidak fokus"
"Apa yang tengah kau pikirkan?"
Jemari pria yang akrab dipanggil Yixing kembali menari di atas selembar kertas putih.
Menuliskan beberapa bait rancangan lirik, ada bagian yang sudah ia coret di sana-sini ketika dirasa tak sesuai.
Tidak berbeda jauh dengan keadaan Chanyeol mengingat mereka memang tengah berdiskusi untuk sebuah project bersama."Entahlah, ku pikir aku merasa penat. Kepalaku terasa penuh"
Pena diletakkan begitu saja, Chanyeol melipat tangan di depan dada. Menyandarkan punggung sepenuhnya pada sandaran kursi.
Yixing melirik dari sudut mata, menyentuhkan ujung tumpul pena miliknya pada pertengahan bibir bawah."Sayang sekali kau belum diperbolehkan mengambil libur"
"Aku tahu, selagi project ini belum selesai aku masih terikat kontrak"
"Aku turut berduka cita"
"Aku belum meninggal!"
Yixing terkekeh ringan. Sepertinya mereka perlu jeda di tengah jam kerja. Bersikap terlalu kaku dan patuh sama sekali tidak menguntungkan kesehatan jiwa.
"Kau bisa mencari solusi lain agar rasa bosan mu teralihkan"
Ujung pena berubah arah tertuju pada letak keberadaan Chanyeol yang mengerutkan kening menanggapi. Sementara yang di tunjuk bertanya-tanya dalam hati hal apa yang bisa mengusir rasa bosan yang makin hari makin terasa.
Seakan menggerogoti setiap syaraf otaknya serta membuatnya lebih mudah kehilangan konsentrasi."Apa?"
"Mencari kekasih"
Yixing berucap ringan sementara Chanyeol menghela napas panjang.
Lagi-lagi Yixing terkekeh, kali ini lebih keras.
Gelak tawanya berbanding terbalik dengan mood Chanyeol.
Yixing tidak peduli, toh wajah keruh Chanyeol bisa jadi hiburan tersendiri."Kau tau aku tidak suka hal-hal seperti itu"
"Aku tahu Chanyeol, aku tahu... Maka dari itu, carilah seseorang yang sama sepertimu"
"Sepertiku?"
"Seseorang yang tidak akan menganggap serius hubungan kalian"
"Haruskah?"
Chanyeol mendekatkan diri, merasa perlu lebih banyak dukungan moral.
Yixing mengangguk kalem.
Merasa perlu memberi wejangan pada pria tinggi itu."Sebenarnya tidak harus, aku hanya memberimu saran. Ku rasa kau perlu mencobanya. Kau itu terlalu lama menyendiri"
"Seperti kau punya kekasih saja"
"Tentu saja, kau pikir aku tidak punya?"
"Bagaimana bisa? Aku tidak pernah melihatmu dekat dengan seseorang"
Jujur saja Chanyeol cukup terkejut atas pengakuan Yixing.
Yixing itu lebih gila kerja dibanding dirinya. Lalu bagaimana caranya Yixing menyempatkan waktu untuk memadu kasih?"Itu rahasia"

Senyuman misterius Yixing sama sekali tidak menjawab tanda tanya di benak Chanyeol.
Justru memupuk lebih tinggi rasa penasaran di benak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRUNKEN TRUTH
FanfictionJongdae bersumpah bahwa mabuk itu berbahaya. Bisa berakhir di bawah sentuhan pria lain. Dan sialnya, Jongdae tidak tahu siapa pria yang menyentuhnya. A Chanyeol x Chen fanfiction. Mature content. 18+