2.0

21 0 0
                                    

    "Hati hati, mamah percaya sama kamu.."  mamah mengelus rambutku, memberi salam perpisahan.

   Aku menggeret koperku menuju pesawat, dan untuk terakhir kalinya aku menoleh kan kepala kebelakang, melambaikan tangan sambil tersenyum pada semua orang yg kucintai, Papah, Mamah, Tante, Om, dan tentu saja Nenek.

    Joy dartadi menangis tak henti henti, walau suka petakilan gitu, ia memiliki hati yg sangat lembut. Sedangkan kayra, dari tadi ia menunjukkan ekspresi kesedihannya. Berbeda denganku, bohong kalau aku tidak sedih. Aku diluar tanpak terlihat biasa saja, tapi di dalam diriku aku tidak suka adegan perpisahan seperti ini. Iya, benar, aku menangis didalam hati.

   Kami sudah memasuki pesawat. "Udah joy, malu ah diliat banyak orang.."  aku merangkul pundak joy sambil duduk di kursi kami.

   "Gue takut shei, gue takut.."  ucap joy kemudian sambil menghapus air matanya menggunakan tissue.

   "Joy, lo disana nggak sendiri. Ada gue sama shei, kita saudara kan? kita keluarga kan?"  sahut kayra meyakinkan joy.

   Joy mengangguk sambil tersenyum, kami tersenyum, lalu berpelukan.

   Semoga setelah ini, gue dapat kehidupan yg lebih baik dari sebelumnya. Good bye, indonesia~

🐻🐻🐻

   Pesawat yg kami tumpangi mendarat dengan selamat di bandara nasional incheon. Aku membaca tulisan  'Selamat Datang di Korea'  saat melewati pintu pertama setelah turun dari pesawat.

   Kami harus check up barang terlebih dahulu. Gue menatap beberapa orang berbisik bisik sambil mengamati joy, mungkin orang korea jarang melihat orang berhijab kalik ya.

   "Nggak papa joy, mungkin baru pertama kali mereka melihat orang pakai hijab.."  ucapku menaruh koper dan barang barang kami di troly. Joy mengangguk mengerti.

   "Habis ini kita kemana?"  tanya ku kemudian sambik kita berjalan menuju pintu keluar utama bandara.

   Aku dan joy langsung menatap kayra yg sedang asik dengan hp nya. "Kenapa liatin gue?"  tanya kayra.

   "Hehehe.. Lo kan paling pintar nih diantara kita, pasti lo tau kan daerah daerah di korea.."  sahutku yg diberi anggukan oleh joy.

   "Yaudah deh, ikutin gue.."

🐻🐻🐻

   "Seoul, ajhussi.."  kami turun dari taksi. Rupanya kayra membawa aku dan joy ke ibukota korea, seoul.

   "Kamsahamnida.."  kayra memberikan beberapa lembar won pada supir taksi tersebut.

   "Jadi sekarang apa?"  tanyaku lagi, maksud gue kita mau tidur dimana gitu loh.

   "Sebentar.."  kayra berjalan menjauh dari aku dan joy, terlihat ia menempelkan hp nya di telinga sambil berbicara.

   "Shei, kita dimana?"  ucap joy lebay sambil bergaya ala ala orang yg kepanasan dipantai seperti di iklan tv.

   "Di korea joy.."  jawab gue malas tapi menanggapinya. Kayra datang mendekat sambil mematikan hp nya.

   "Kita nyewa rumah saja dulu untuk sementara waktu, gue nyewa rumah milik teman gue yg ada di seoul.."  ucap kayra memakai tas ransel nya.

   "Yaudah kalau begitu.."

🐻🐻🐻

   "Ini rumahnya, maaf ya kalau rumahnya terlalu kecil.."  ucap seorang wanita bermata sipit dan berbadan kurus, namanya jihyun, dia temannya kayra. Entah sejak kapan ia memiliki sahabat orang korea, pikirku.

   "Tidak papa, ini sudah lebih dari cukup.."  jawab kayra mengantar jihyun keluar. Jihyun tinggal di rumah sebelah, ia memiliki dua rumah yg bersebelahan.

   "Kuy ke kamar,"  aku menggeret koperku ke atas, rumah ini memang bertingkat, dan bagiku rumah ini sangat besar kalu hanya ditinggali tiga manusia macam kami.

   Di atas ada dua tiga kamar, entah kenapa bisa pas dengan kami yg hanya bertiga. Gue memilih kamar bernomor 2, posisinya di tengah.

   Kriet.

   Cukup bersih, dan lebar. Ya kamar ini benar benar lebar untuk ditempati satu orang. Aku segera membersihkan dan merapikan barang barang ku agar aku cepat istirahat.

   Aku sudah benar benar lelah, dan butuh istirahat.

🐻🐻🐻

Bersambung

Kebanyakan ngelantur nih si shei Wkwkw:v
Jangan lupa vottingnya! Comment juga boleh:)
Paypay👋

"This Is Me, Only Your Make Up Artist!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang