5.0

9 0 0
                                    

    Gue, joy dan kayra serta staff SM berdiri dibelakang panggung,  hari ini EXO menggelar konser di seoul.

   Suara suara teriakan dari seluruh fans EXO membuat telinga gue budek, bahkan ada yg sampai histeris dan pingsan. Gue bingung, entah apa yg patut digemari dari pria pria aneh seperti mereka.

   Oke, fiks! Habis ini kayaknya gue ke dukun THT, ups! Maksud gue dokter. Ya kalik gue berurusan dengan dukun:v

   "Nih pakai.."  sebuah tangan memberi gue bando mirip earphone, gue mengamati tangan siapa itu walau agak gelap suasananya. Pria berbadan setinggi chanyeol, tapi bukan chanyeol.

   Gue ambil tuh bando dari tangannya, "Gomawo.."  ucapku berterima kasih. Aku segera memakainya sebelum semua isi telinga gue keluar. Teriakan fans lebih kencang dari suara idolnya yg sedang bernyanyi, padahal nyanyi nya pakai microphone-,-

   Gue menoleh kesamping, lah kok joy sama kayra nggak ada sih?! Kemana mereka?! Jangan jangan diculik paparazzi nya EXO lagi! Haduh gila! Gue harus gimana ini! Mending gue cari dulu ah!

🐻🐻🐻

   Aduh mereka kemana sih?! Dari tadi gue udah muter muter gedung yg sedang dibuat konser EXO, tapi gue nggak berhasil menemukan mereka berdua.

   Haduh kacau! Mau ngomong apa nih gue sama mamah papahnya joy dan kayra kalau anaknya diculik paparazzi EXO?! Ya ampun gini banget nasib gue😭

   "Joy! Kayra! Lo dimana sih?!"  akhirnya gue teriak kayak orang bego. Iyalah kayak orang bego, pasalnya disekitar sini benar benar sepi tanpa seorang pun.

   Oemma, appa! Tolong shei!! Gue udah kayak orang gila kayaknya, dari tadi muter muter nggak jelas, untung enggak ada yg liat, kalau ada pasti udah ngira gue benar benar gila.

   "Shei, apa yg sedang lo lakuin? Dari tadi gue liat lo muter muter nggak jelas.."  gue menoleh kesamping, ternyata pria tinggi yg memberikan earphone tadi.

   "Gue cari saudara gue, lo liat nggak?"  tanya gue nggak punya malu sambil mainnin tangannya, padahal nggak kenal. Ya siapa suruh tadi dia manggil nama gue, dengan gitu gue udah anggap kalau kita sudah berkenalan.

   Kayaknya sifat nggak tau malunya joy mindah ke gue sesampainya di korea. Sumpah malu maluin banget!

  "Dua wanita, yg satu rambutnya dijepet dan yg satu pakai hijab, iya kan?"  jawabnya melontarkan pertanyaan balik.

   Gue mengangguk cepat mendengar deskripsi nya tentang saudara gue.

   "Owh, iya gue liat. Mereka lagi makan di cafe didepan.."  pria yg sedang gue mainnin tangannya ini menunjuk sebuah cafe diseberang jalan.

   Ya ampun bangsat banget. Gue udah khawatir dari tadi, ternyata malah enak enak an makan! Nggak ngajak ngajak lagi, dia kira cuma mereka yg lapar.

   Gue melepaskan tangan pria tadi sambil melangkah pergi ke cafe diseberang jalan tersebut.

   "Tunggu sebentar.."  gue menoleh lagi kebelakang, pria itu menghampiri gue.

  "Kalau lo mau marah sama mereka, sebaiknya lo urungkan niat lo itu. Soalnya dia dari tadi udah manggil manggil nama lo, tapi lo nya aja yg nggak denger, yaudah deh akhirnya gue nyuruh mereka pergi makan duluan.."  ucap pria ini menjelaskan kejadian yg terjadi.

   "Ck..kenapa nggak jelasin dari tadi sih-,-  Tapi gue mau tetap kesana, soalnya perut gue udah lapar banget.."  ucap gue hendak melangkah tapi dihadang pria tersebut. Apalagi sih nih bocah?-_-

   "Disana makanannya mahal, nih gue udah bawain lo makanan.."  gue melongo, dia menyodorkan sebuah kotak makanan berwarna pink-,-  mentang mentang gue wanita terus dikasih warna pink gitu? Hiihh.. Menjijikan-_-

   "Gomawoyo. Kok lo mau sih repot repot bawain gue makanan?"  tanya gue menerima kotak pink tersebut. Gue menarik tangannya saat melihat bangku taman didekat kita.

   "Enggak repot kok, sebenarnya itu buat pacar gue, tapi gue baru sadar kalau gue udah putus. Itu bando yg lo pakai juga punya mantan pacar gue..


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"This Is Me, Only Your Make Up Artist!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang