4.0

12 0 0
                                    

   Hari ini gue bekerja seperti biasa, kemarin kan baru awal masuk, gue cuma dikasih tau ruangan stylis sama perlengkapan perlengkapan make up gitu.

   Hari ini gue berangkat lebih pagi karena harus mempersiapkan alat alat make up gue. Gue melewati lorong lorong gedung SM yg disamping sampingnya terdapat ruang ruang latihan para idol.

   "Shei noona.."  langkah gue terhenti saat mendengar ada yg memanggil namaku, gue menoleh kebelakang. Tampak sesosok pria tinggi yg gue kenal, itu sehun.

   "Eh, sehun.."  dia hanya tersenyum, gue dan dia akhirnya berjalan bersama menuju ruang stylis.

   Sesampainya di ruangan, sehun langsung duduk di kursi rias. Sementara gue lagi sibuk membuka koper make up, isinya adalah perlengkapan make up yg lengkap dan banyak jenisnya.

   "Noona.."  sehun tiba tiba memanggil gue.

   "Hmm..We?"  tanpa menoleh aku menjawab, gue sedang sibuk mencari foundation yg dari tadi belum ketemu.

   "Kenapa joy noona selalu memakai tutup kepala?"  tanya sehun yg membuat gue sedikit kaget.

   "Iya, sehun. Semua orang islam seharus menutup auratnya,"  jawabku sambil merilir ke cermin didepan sehun, tampak dari cermin sehun menganggukkan kepalanya.

   "Memangnya aurat itu apa?"  tanya sehun lagi.

   "Aurat itu adalah hal yg tidak boleh dilihat oleh lawan jenisnya,  tapi kalau sudah menikah, hanya suaminya saja yg boleh melihat tubuhnya.."  jawabku asal, kurasa yg aku bicarakan benar.

   "Oh jadi begitu ya. Di agamaku tidak ada larangan untuk menutup aurat, jadi wanita di korea sudah biasa memakai pakaian seksi seperti itu. Apa noona juga islam?"  ucap sehun.

   "Ne, gue juga islam. Tapi gue belum bisa seperti joy, gue belum ada niat menutup aurat.."  jawabku jujur.

   "Hmm..begitu,"  sehun kembali mengangguk.

   Kriet.

   Reflek gue menoleh ke pintu yg terbuka, seorang pria berbadan lebih tinggi dari sehun masuk, ia mengamati ku lalu sehun, setelah itu dia duduk di sofa yg tersedia di ruangan ini.

   "Hyung, ada apa?"  suara sehun bertanya pada pria tersebut, gue enggak begitu peduli dengan apa yg akan mereka lakukan.

   "Tidak papa, kenapa lo cepet banget kesini? Biasanya juga masih molor di dorm.."-chanyeol.

   "Hehehe..nggak papa,"-sehun.

   Kriet.

   Suara pintu terdengar terbuka kembali. "Shei! Lo buat gue sama joy khawatir tau nggak! Berangkat duluan, nggak bilang bilang lagi.."  gue menutup telinga mendengar amarah kayra.

   "Apaan sih, nggak usah lebay deh kay.."  jawab gue santai.

   "Santai santai! Gue kan khawatir kalau lo ilang! Nanti gue mau ngomong apa sama mamah papah lo!"  lanjut kayra.

   Gue berdiri menuju meja rias sambil menata alat alat rias di meja tersebut. "Udah ya kay, pagi pagi nggak usah buat gue marah.."  gue mengeluarkan nada emosi tertahan gue.

    Menyadari itu, kayra langsung diam. Dari pantulan cermin gue melihat joy berdiri disebelah pintu sambil menundukkan kepalanya, mungkin dia nggak suka liat gue sama kayra berantem.

   "Sehun, lo bawa joy cari sarapan bisa nggak?"  ucap gue mencairkan suasana.

   "Eohh..bisa bisa, kuy joy noona."  sehun menggandeng tangan joy keluar. Tinggal satu kecoa yg masih setia nongkrong di sofa dari tadi yg perlu gue singkirin.

"This Is Me, Only Your Make Up Artist!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang