PART 5

58 0 0
                                    

"Sekarang, berapa usiamu, Gildarts?" Shamgar basa-basi terlebih dulu.

"25 tahun, guru." Gildarts menjawab dengan mantab.

Sekarang, mereka berdua berada dalam hutan rimba jauh dari desa Iris untuk latihan tahap akhir dari seni bela diri. Gildarts saat ini jauh lebih tenang daripada latihan-latihan sebelumnya.

"Apakah kau ingin cepat menikah?" Tanya gurunya kembali.

"Ahh... tidak begitu, guru."

"Bagus, karena kau harus bisa mengatasinya."

"Baik."

"Sekarang, aku akan menyerangmu duluan," Shamgar sambil bergerak sanat cepat hendak memukul Gildarts yang sepertinya kurang waspada.

Namun...

*BRAAAKKKK!!!*

Serangan gurunya ditangkis hanya menggunakan kepalan tangan kanannya dan seketika itu juga tanah yang ada di bawah kaki mereka hancur membentuk sebuah kawah.

Dengan gerakan cepat pula, kaki kiri Shamgar dihempaskan ke arah kepala Gildarts.

*Duak!*

Sekali lagi Gildarts menangkisnya hanya dengan tangan kirinya saja. Namun dampak tendangan kaki gurunya itu, membuat pohon-pohon dan tanah yang ada di samping kiri Gildarts, hancur berantakan. *krokkksss*

Dan lagi-lagi Shamgar hendak menyerang kepalanya dengan tangan kirinya yang otomatis bergerak setelah kaki kirinya menyerang. Tetapi Gildarts dapat menghindarinya secepat tangan kiri gurunya melayang. Kepalanya mendongak ke atas dan hanya melewati beberapa mili saja dari lehernya.

Masih belum selesai mendongak, kaki kanan Shamgar langsung dilayangkan kepada Gildarts secara spiral searah jarum jam. Tanah tempat jari kaki kanannya berpijak sampai retak, diakibatkan momentum gerakan Shamgar yang sangat-sangat kuat dan super cepat. Lagi-lagi sasarannya adalah wajah Gildarts.

"Ugh!" Gildarts sempat melihat dengan singkat. Tapi secepat kilat pula, ia menangkis menggunakan tangan kirinya dan mencengkram kaki kanan gurunya dengan cengkramannya yang sangat kuat, membuat kaki gurunya tak bisa berkutik sama sekali. Lalu gantian kaki kiri Shamgar jatuh ke tanah untuk menopang tubuhnya agar tetap berdiri.

Shamgar sedikit merasa kesakitan karena posisi tubuhnya tidaklah proposional. Tangan kanannya masih digenggam dengan kuat oleh Gildarts. Maka dari itu, jarak antara tangan kanan dan kaki kirinya sangatlah tidak sesuai. Jika diteruskan, maka tulang tangan Shamgar bisa patah.

"Kalau begini caramu, aku bisa menggunakan jurus ini."

Shamgar berfokus dengan jari tangan kanannya. Ia mengeluarkan jari kelingking dan jempolnya dari cengkraman Gildarts. Kemudian ia sedikit mendorong kepalannya lalu menekukkan cengkraman tangan kanan Gildarts dengan sangat cepat. Hanya terpaut beberapa mili detik saja, kaki kanan Shamgar langsung disentakkan dengan sekuat tenaga hingga membuat Gildarts kehilangan fokus.

*Bruaaakkk*

Gildarts pun terjatuh ke atas tanah dan akhirnya gurunya terbebas dari kedua cengkramannya.

"Jangan hanya bertahan saja, kau harus menyerangku, Gildarts!" Shamgar menatapnya dengan tajam.

"Belum saatnya!" sambil ia bangkit dan berdiri tegap.

"Lagi-lagi kau hanya berdiri tegap. Tapi baiklah... aku menyerangmu dengan sungguh-sungguh!" Lalu ia berlari dengan cepat, melompat tinggi ke udara dan melambungkan kaki kirinya kepada Gildarts. Tapi ia hanya menghindarinya.

FAIRY TAIL - FAIRY QUEST (Doujinshi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang