*
o
*
Sebastian meletakkan barang terakhir dari box kertas yang dia bawa, ke meja berwarna hitam berlapis kaca tebal, meletakkannya dengan hati-hati dan memperhatikan keserasian letak dari masing-masing barang.
Sebuah pigura sebesar postcard dia pajang disamping kalender perusahaan. Sebuah papan nama miliknya terukir pada plat stainles yang elegan.
Sebastian mengedarkan kembali pandangannya pada ruangan serba berfurnitur hitam yang dia suka, tertata baik di tembok berwarna putih. Sangat kontras, seperti wajah dan hatinya.
"Sekali lagi selamat pak atas pekerjaan barunya. Semoga bergabungnya bapak, membuat perusahaan makin solid."
"Sama sama pak Jayadi. Saya merasa beruntung bisa bergabung, dan saya akan membuktikan kalau bapak tidak salah memilih saya." Sebastian tersenyum hingga matanya hampir menutup. Menyalami laki-laki paruh baya yang dia tahu sebagai wakil Presdir ditempatnya bekerja sekarang.
"Panggil saya jika Anda membutuhkan sesuatu."
"Pasti pak, saya pasti butuh saran dan informasi dari bapak." Sebastian membenarkan letak kacamatanya, rambutnya disisir rapi kesamping terlihat mengkilat karena memakai pomade.
"Young talented seperti Anda memang dibutuhkan oleh kami."
"Saya permisi, Anda masih ingatkan dengan kantor saya dan milik bapak Jonathan?"
"Tentu pak. Saya tidak berani melupakan dimana bapak Presdir bekerja. Bisa dipecat saya." Bapak Jayadi tertawa lalu menepuk pelan punggung laki-laki berumur 30 tahun didepannya.
"Kami benar-benar berharap Anda sesuai dengan referensi kerja Anda terdahulu. Kami butuh seseorang dengan pikiran tajam dan tanggap peluang dan masalah seperti Anda."
"Saya juga butuh banyak belajar dari bapak, dan tentu saja dari Bapak Jonathan sebagai Presdir perusahaan."
"Well. Mungkin waktunya saya mengatakan yang sebenarnya. Pak Jonathan sebagai pemimpin tertinggi, seperti mengambang membawa perusahaan sebesar ini. Beliau kurang bisa melihat pasar, selalu mengikuti tanpa berani membuat langkah mendahului perusahaan yang lain. Seperti takut membuat keputusan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan 'One Shot Story'
Short StoryBunny Project √ Iseng. √ Hanya untuk menangkap ide cerita yg datang sekilas. Kadang datang saat mendengar curhat teman, lagu, kabar berita. Atau karena hati yg lagi galau. √ Sengaja dikumpulin satu buku, biar gak dikira karyanya banyak, padahal isi...