Lonely Princess

2.6K 136 10
                                    

--o0o--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--o0o--

-**Bertepuk Sebelah Tangan**-
       

"Bagaimana ma?" ucap seorang gadis membalik tubuhnya dari depan cermin, membiarkan ibunya memberikan penilaianya. 

Wanita paruh baya yang baru masuk, berdiri menatap seorang gadis semampai dalam dress selutut berwarna pink pucat, rambutnya ikal terurai indah seperti miliknya.

"Cantik sekali sayang, duh... gak terasa ya, anak mama udah gede, udah jadi gadis cantik seperti ini" ucap sang mama memutar tubuh Kiera, baju yang baru dibeli anaknya terlihat sangat pas.

"Ah mamah." ucap gadis itu malu, bibir tipis berpoles merah jambu tersenyum, memperlihatkan gigi rapi dan terawat. Matanya yang jernih dan bulat memancarkan kebahagiaan bersama dengan lesung pipi yang ikut mengintip saat tertawa.

"Beneran gak ayah saja yang antar?" Sang mamah menyisir rambut panjang bergelombang cantik anaknya yang sudah menatap cermin kembali.

"Gak usah mamah, Kiera udah gede loh. Udah lulus kuliah, udah kerja malah. Masih aja dianggap seperti anak kecil." bibir manis itu mengerucut lucu, sang ibu hanya terkekeh pelan.

"Baik baik... Tapi biarkan ponselmu menyala ya, biar mama bisa telpon kapan saja."

"Ya ampun, iya mamah...."

"Ya sudah, ayo turun. Lingga sudah nunggu dari tadi tuh...," ucap sang mamah, Kiera mengangguk.

"Iya... ini tinggal pakai sepatu"

"Ciyeee, yang udah jadian sama Andra... akhirnya, setelah bersahabat bertahun-tahun, jadian juga ya, senengnya mamah...," ucap sang mamah membuat semburat merah merayap dipipi putih anaknya. 

"Mamah! jangan ngeledek gitu ah."

"oke.... ya udah mamah turun dulu ya, takut papah berantakin kencan kamu, ajakin Lingga main catur. Akhirnya malah gak jadi anterin kamu ketemu Andra." Gadis berlesung pipi itu tertawa, begitu bahagia. 

Akhirnya...

Akhirnya penantiannya berakhir juga, Andra sahabat kentalnya sejak masa kuliah, akhirnya menjadi kekasihnya. 

Sejak malam itu, saat dengan lembut untuk pertama kalinya, bibirnya dicium oleh seorang laki-laki, oleh Andra-nya di malam ulang tahun laki-laki itu. Bagaikan mimpi yang sepertinya tidak akan terwujud, Keira hanya bisa menatap wajah Andra yang tersenyum padanya, membelai wajah bersemu Kiera dengan lembut.

"Kiera...."

"Andra... kamu."

"Hanya kamu yang terbaik. hanya kamu yang mengerti aku...." 

"Aku kesepian...." laki-laki tampan itu kembali menciumnya lembut.

Andra laki-laki yang memiliki segalanya, namun begitu kesepian. Kedua orang tuanya terlalu sibuk dengan bisnis yang mereka jalankan. 

Kumpulan 'One Shot Story'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang