⚽
"Aaww... anjir." Umpat pemuda menahan sakit di pantatnya, lantaran terpeleset di lantai masjid yang sedang dipel.
"Siapa sih yang ngepel mushola? Anjir, nggak bilang-bilang lagi kalau masih basah." Umpatnya lagi tanpa peduli dia sekarang berada di mana. Pemuda dengan name tag Alfero P.A itu melihat sekitar teras mushola, dan ya dia berhasil menemukan seorang cewek yang sedang memegang sapu di sana. Dia berdiri lalu membersihkan pantatnya. Sambil menahan sakitnya dia menghampiri perempuan itu dengan wajah kesal.
"Eh lo yang pegang sapu!" Perempuan itu tidak bergeming sekalipun menanggapi panggilan dari Fero. Perempuan itu masih melakukan kegiatannya yaitu menyapu mushola sekolahannya.
"Lo budeg ya?" Suara Fero agak meninggi, lantas dia berjalan menghadap perempuan itu. Perempuan itu membalas tatapan Fero dengan datar tanpa ada dosa. Ekspresi perempuan itu sungguh membuat Fero kesal.
"Lo yang ngepel lantai ini, kan?" perempuan itu menggeleng.
"Cihh, nggak mau ngaku lo. Jelas jelas lo bawa sapu." Ingin sekali perempuan itu membalasnya, tapi dia tidak ingin berurusan dengan cowok di depannya ini. Lagipula ini bukan salahnya, dia bukan penyebab Fero kepleset. Dia memegang sapu bukan alat pel. Di mana otak lelaki di depannya ini?
Merasa ucapan cowok di depannya ini tidak penting, perempuan itu meninggalkan Fero. Dan jelas sudah kalau tingkah perempuan itu membuat Fero tambah kesal.
Fero menghampirinya lagi sambil merebut sapu perempuan itu, "Eh, lo harus tanggung jawab. Gara-gara lo, gue jadi kepleset," sentaknya. Perempuan itu masih bersikap biasa saja, tak menanggapi.
"Lo bisu ya?" oloknya lagi sadis. Barusan Fero mengolok perempuan ini budeg lalu sekarang bisu, benar benar cowok bermulut sadis.
Perempuan itu menahan kesalnya karena olokan itu. Siapapun orangnya, kalau diolok seperti itu juga pasti marah dan kesal. Perempuan itu kembali melangkahkan kakinya menjauh dari cowok bermulut sadis itu, tapi sebuah cekalan di tangannya berhasil membuat dia marah lalu menghentakkan tangannya keras sampai cekalan kuat itu terlepas.
"Apaan sih lo, hah?" marahnya menatap sengit ke arah mata gelap hitam milik Fero.
Deg. Jantung Fero berdetak lebih cepat dari biasanya. Suara itu bagaikan alunan indah untuknya. Tatapan perempuan itu juga seakan menghipnotisnya. Menghipnotisnya sampai dia tidak berpikir lagi tentang marahnya akibat kepleset tadi. Sekarang pikirannya hanya kepada perempuan dengan suara merdu di hadapannya ini.
Dia harus tahu siapa perempuan ini.
⚽
Tbc.
Vote ya terus comment😄

KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
Teen FictionCover by Wattpad's Cafe Biasanya yang sering stalking stalking itu cewek, nah bagaimana jadinya kalau seorang seperti Fero terlahir dengan kecerdasan dalam menstalking seseorang itu dipertemukan dengan Mera, si cewek judes dan tertutup. Semuanya ber...