1

20 0 0
                                    

Tak ada yang membayangkan bahwa makhluk penghisap darah itu benar-benar ada, sebagian yang mempercayai menganggap bahwa makhluk jenis itu telah musnah berabad-abad lalu dan sebagian lagi hanya beranggapan bahwa makhluk penghisap darah hanya sebuah omong kosong yang terlahir dari pemikiran kreatif seorang penulis dongeng klasik.

Lalu bagaimana dengan ku..? Apa aku harus mempercayai nya?
"Oii manusia.. " bluuuk. Terdengar suara rendah seorang pemuda menghampiri ku mengayunkan tangan indah dengan jari-jari panjang dan rampingnya dikepala ku.
"Sialan kau mayat hidup" gumam ku sambil kembali merapikan rambut ku.

Bagi manusia normal yang melihatnya, dia adalah seorang pemuda tampan yang mempesona dengan bibir kecil kemerahan, hidung indah dan mancung , mata besar dengan kelopak mata ganda dan kulit putih mulus yang bahkan mengalahkan mbak-mbak dan tante-tante di iklan pemutih wajah dan tubuh. Jika aku wanita aku pasti jatuh hati padanya tanpa tahu bahwa aku telah dimanfaatkan.

Yaaah.. Dia sahabatku. Seorang abnormal dari jenis yang tak pernah terfikir benar-benar ada.
Oh bukan! Daripada sahabat, sebut saja dia peliharaan ku, karena aku yang memberinya makan dengan darahku.

Johan mengalungkan tangannya dipundakku "AKU LAPAAAR" si idiot ini berteriak di lorong padat penuh manusia.
"Hey bodoh.. Apa kau begitu lapar hingga menggigit lengan jerry..?" ucap seorang gadis yang tak kalah abnormal dengan tatapan sinis dan berlalu melewati kami.

Seperti biasa , entah sejak kapan lengan kiriku telah berada dimulutnya. Ini membuatku muak. aku melepas tas yang kusandang di lengan kananku, aku mengayunkan tas itu tepat diwajah manusia jadi-jadian yang sedari tadi dengan nikmat dan lahap menghisap darah dilengan kiriku. Bbluuk..! "Dasar lintah darat.!" teriakku sembari menendang lututnya. Tak ada ekpresi kesakitan diwajah idiotnya. Itu membuatku semakin kesal karna merasa tak puas menghajarnya. Orang-orang yang memperhatikan kami akhirnya buang muka tak peduli.

Sama halnya denganku yang telah muak dengan gigitan mayat hidup ini, meraka pun mungkin telah muak dengan keributan yang selalu kami timbulkan. Bagi mereka, kami hanyalah dua orang idiot yang merusak ketenangan. Meski begitu, bukan bermaksud sombong, kami adalah orang terpopuler dikampus ini. Yaah, maksud ku Johan. Tapi ini bukan seperti si itik buruk rupa dan seekor angsa. Tetapi... Bagaimana mengatakan nya. Ketika ada seorang yang selalu menempel denganmu dengan perawakan bak pangeran bahkan terlihat seperti seorang bangsawan. Dengan orang seperti itu yang membuntutiku, jelas mengapa aku bahkan tak terlihat oleh para wanita.

Terkadang aku merasa kasihan, Bagaimana jika mereka tahu makhluk apa sebenarnya yang mereka kejar-kejar.
"Hay kak. Ini... " terlihat seorang gadis dengan tubuh mungil bermata indah menghampiriku menyerahkan sekotak coklat. Dengan wajah memerah, dia lari begitu saja setelah menyerahkan coklat itu ketanganku.
Lihatlah, baru saja kukatakan. Aku juga cukup tampan dan populer untuk mendapatkan coklat dari seorang gadis. "Hey.. Lihatlah penghisap darah. Bukan kau saja yang populer dikalangan gadis" menyeringai sambil mengangkat sekotak coklat ke wajah Johan.

Diseberang jalan, gadis pemberi coklat masih menatap kami dan memberi isyarat tangan padaku untuk membaca surat yang terselip di kotak coklat. "Haha, bisa-bisanya dia juga menulis surat untukku" dengan perasaan bahagia dan bangga aku membaca surat kecil itu.

-kak, tolong berikan coklat ini pada kak Johan, aku begitu malu dan gugup untuk memberi langsung padanya. Thank's ^_^-

Jleeeb.. Bahkan dia memberi emoticon senyum. Tidakkah ini terlalu kejam untukku? Tanpa sadar, tanganku menyodorkan coklat itu kearah johan, dan menatap kosong sigadis pemberi coklat disebrang jalan, dia tersenyum dan berlalu begitu saja.









Hallo, ini tulisan pertamaku.. Kuharap kalian dapat menikmatinya.. 😄
Akan sangat menyenangkan jika kalian bisa memberi kritik dan saran yang membangun..

Dyshdo12_

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang