Johan melirik dan membaca surat yang ada ditangan jerry. "Puufftt" menutup mulut dengan tangan untuk menahan tawa. Beberapa detik kemudian "HAHAHHAHA.. ada apa? Kau ingin menangis?" sindirnya puas.
Johan menyambar sekotak coklat dari tangan jerry dan mencicipi sepotong coklat sembari bergumam "aah, coklat ini begitu lembut dan manis, kau ingin mencicipinya" tanya johan dengan tangan yang masih berada diujung bibir sembari menghisap ujung-ujung jarinya.
"Hey.. Tidakkah kau tahu makhluk apa yang baru saja kau beri coklat.? Dia manusia jadi-jadian!! Penghisap darah.!! Kau akan menyesalinya" teriak jerry pada gadis pemberi coklat yang telah berlalu itu. Johan yang berada tepat disebelah jerry tertawa semakin keras begitu pun dengan orang-orang disekeliling mereka, bahkan diantara orang-orang itu ada yang memandang jerry dengan pandangan yang membuat jerry seolah-olah menyedihkan.
Masih dengan terkekeh johan menarik jerry menuju parkiran. Mereka memutuskan untuk kembali ke apartemen karna tak ada lagi perkuliahan untuk hari ini. "Tunggu saja kau vampir, aku akan membuat mereka mengetahui siapa kau sebenarnya" jerry masih saja menggerutu karna merasa dikhianati. "Kau bilang apa?" tanya johan pura-pura tak mendengar ucapan jerry "hah? Apa? Aku tak mengatakan apapun" jawab jerry dengan memasang wajah polos menatap Johan. "Menjijikkan" balas johan dan dengan gerakan cepat mengunci leher jerry dengan lengan kanannya. Tiba-tiba..
Buuk..!!
Johan menabrak seorang gadis yang tengah asik memandangi bukunya. Beberapa buku bahkan jatuh dari tangan gadis itu, ia mencoba meraih buku yang jatuh akan tetapi johan telah lebih dulu mengambil dan segera menyerahkannya. "Rose.. Kau tak apa?" tanya jerry khawatir karna wajah rose terlihat begitu terkejut dan pucat setelah melihat johan. "Heey batu..! Perhatikan jalan mu" omel jerry pada johan. Rose masih dengan wajah yang pucat segera berlari meninggalkan jerry dan johan tanpa sepatah katapun.
"Kau mengenalnya ?" tanya johan penasaran "tentu saja, dia rose mahasiswa tingkat 3 jurusan sastra, bukankah dia cantik?" timpal jerry dengan senyum masih dengan menatap punggung rose. "Ada apa dengannya, kenapa dia terlihat begitu ketakutan ?" johan kembali bertanya pada sahabanya. "Mungkin dia kaget melihat makhluk penghisap darah tepat didepannya. Hahaha" jerry kembali menimpali perkataan johan dengan candaan yang sama kemudian berlari menuju mobil.
**
Jerry dan johan berbagi apartemen. Sebenarnya apartemen ini milik johan, tetapi mereka memutuskan untuk tinggal bersama diapartemen besar dan mewah itu.
Segera setelah masuk, johan melempar tubuhnya diatas sofa, sembari menyambar remote tv dan menyalakannya. Johan melihat semua acara tv, tak satupun yang marik minat johan untuk tetap menontonnya, akhirnya johan mengubah mode tv menjadi music player dan memutar musik-musik favorit nya dengan volume penuh. Johan bahkan ikut menggerakkan tubuhnya dengan gerakan dance ala kadarnya. Dia tak perlu memikirkan tetangganya terganggu atau tidak karna apartemen mereka lengkap dengan mengendap suara.
Jerry yang telah masuk kamar dan mencoba untuk beristirahat sontak keluar dari kamarnya dengan menyeret bantal doraemon besar kemudian melempar bantal itu kearah johan. Johan menoleh kearah jerry dengan terus menari sesukanya. "Hey idiot. Pelankan suaranya." teriak jerry. Johan yang tak bisa mendengar apapun yang jerry katakan dengan wajah tak tahu malu terus melanjutkan kegiatannya.
Merasa kesal jerry berjalan menuju kontak listrik berniat mencabut kabel tv, tapi tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan kembali kekamar. Jerry menyambar ponselnya dan merekam semua tarian konyol johan tanpa sepengatuannya. Dalam hati berbisik "haha, lihat saja kau penghisap darah, akan ku sebarkan keseluruh kampus tarian gila mu ini. Bukan nya terlihat seperti anggota boyband kau malah terlihat seperti cumi di atas pemanggang."
"Na eureureong eureureong eureureong dae
Na eureureong eureureong eureureong dae
Na eureureong eureureong eureureong dae
Na mulleo seoji anheumyeon
Dachyeodo molla"Johan terus menari dan bakhan menyanyi dengan nada seadanya yang semakin membuat jerry uring-uringan.
Jerry mematikan ponsel dan kembali berjalan menuju tv "ah.. Aku sudah tak tahan dengan kelakuan makhluk gila ini" gerutu jerry kemudian mencabut kabel tv dan langsung berlari menuju kamar.Untuk sesaat johan terdiam menatap kosong ke arah tv kemudian menolehkan kepalanya melihat jerry berlari. Dengan gerakan johan yang cepat sebagai seorang vampir dia menyambar bantal doraemon besar yang tadi dilempar jerry kemudian melempar kembali ke arah jerry. Buuuk..!! Seketika jerry jatuh. johan berlalu melangkahi tubuh jerry dan meninggalkannya tergeletak begitu saja dilantai.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
Fantasy"hey, aku punya ide keren, bagaimana jika aku masuk ke tubuhmu..! kau mayat hidup tanpa jiwa.. dengan aku masuk ketubuhmu kita akan menjadi sempurna. ini seperti takdir. bukankah aku menjadi roh juga karna mu..? kau terlau banyak menghisap dara...