Chapter 1

7.1K 293 14
                                    

Vote and Coment jangan lupa ya...

Happy reading.
.

.

.
Tiga orang tampak duduk di sebuah cafe yang tampak sepi itu.

Dua orang pria yang duduk berhadapan tampak saling melempar pandangan yang tak bisa diartikan sedangkan seorang wanita tengah bergelayut manja pada salah seorang pria itu.

"Aku akan bertunangan." ujar pria yang sedang digelayuti oleh wanita itu dengan nada datar "maaf karena kita harus berakhir." lanjutnya.

Ia melirik kilas wanita disampingnya sebelum kembali pada pria di depannya.

Prang.

Tanpa diduga pria dihadapannya tiba-tiba menghempaskan gelas didepannya dengan kasar dan berlalu begitu saja meninggalkan kedua orang yang terkejut atas perbuatannya itu.

"Yunhyeong-ah..."

Pria itu ingin mengejar pria bernama yunhyeong itu namun sebuah tangan menahannya.

"Andwae jun-ah."

Wanita itu mencoba menahan jun yang sekarang berstatus sebagai calon tunangannya itu seraya menggelengkan kepalanya pelan.

"Ck. Lepas!!!"

Dengan kasar jun menepis tangan yang menahannya hingga terlepas dan berlalu mengejar yunhyeong tanpa perduli pada sang wanita.
.

.

.
Yunhyeong prov on.

Entah mengapa aku seakan hancur saat ia mengatakan itu padaku...

'Mengapa ini begitu sakit?'

Aku terus berlari entah kemana, yang ada di otakku hanyalah menjauh dan menganggap ini hanyalah mimpi yang tak pernah terjadi.

Sret.

Greb.

Seseorang tiba-tiba menarik dan memeluikku dengan sangat erat.

Sial.

Rutukku menyadari siapa yang tengah memelukku.

Dengan sekuat tenaga kudorong tubuh itu hingga pelukannya terlepas.

'Sial...' umpatku lagi karena air mataku yang seolah tak ingin berhenti mengalair.

"Yun-yunhyeong mian..."

Aku benci suaranya, aku benci apapun yang berhubungan dengannya, aku benci apapun itu.

Ia mencoba untuk kembali memelukku namun aku langsung menepisnya.

"Wae? Wae?!...bajingan sialan!!" umpatku meluapkan semua kesalku padanya.

"Mian."

Ck sial, aku benci kata-kata tak berguna itu.

"Wae?. Katakan padaku kenapa jun!!!" bentakku.

Ku genggam erat kerah kemeja putihnya dan menatapnya mencoba mencari kejujuran dimatanya.

"Kau berjanji padaku...kau berjanji akan selalu menggenggam tanganku,kau berjanji akan selalu memelukku, kau-kau berjanji untuk selalu bersamaku...ta-tapi kau- cih bajingan pembohong sialan!!"

Ingin sekali rasanya aku membunuhnya namun aku hanya bisa mendorong tubuh besarnya dengan sisa tenaga yang kumiliki.

"Mian..."

Lagi(?) aku benar-benar benci kata-kata itu sekarang.

"Cih."

Aku berlalu meninggalkannya yang tak bergeming di tempatnya menuju sisian lain jalan namun sebuah suara yang nyaring membuatku mematung menatap benda besar yang mengarah padaku itu.

TINNN....

BRAK.

Yunhyeong prov off.
.

.

.
Junhoe prov on.

"Mian..."

Hanya itu yang dapat aku ucapkan karena entah mengapa lidahku terasa kelu saat menatap wajah yang selama ini selalu tersenyuum itu sekarang di penuhi air mata.

"Cih."

Dapat kudengar ia berdecik sebelum berlalu meninggalkanku lagi.

Kulihat ia berlari menuju sisi lain jalan tanpa memperhatikan keadaan jalanan.

TINNN...

Sebuah mobil mengarah padanya dengan sangat cepat namun apa yang kulihat, ia bahkan tak berniat untuk menyingkir.

BRAK.

Kakiku terasa lemas saat kulihat tubuh penuh ceria itu terpental beberapa meter dan tergeletak dengan kondisi yang-

"Yunhyeong..."lirihku.

Dengan sekuat tenaga aku mencoba melangkah dan menghampiri gerombolan orang yang tengah mencoba menolong yunhyeong.

Grep.

Kupeluk erat tubuh penuh darah itu tak memerdulikan pakaianku yang kini basah oleh darahnya.

"Hiks...mian. Jebal-hiks...andwae yunhyeong-ah...hiks...jebal..."

Junhoe prov off.

T

B

C
.

.

.
Hay readers, mian karena ceritanya pendek, makasih buat yang udah read juga...

Jangan lupa Vote and Coment nya ya...

Gomawo.

Paii paii.

One More (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang