(3) Manis

28 5 6
                                    

Perempuan itu sedang berbaring di kasur kesayangannya, dipandangnya langit langit kamar seakan ada hal menarik disana.

'Kapan dia kembali' 'Kenapa dia pergi' 'Dia dimana' 'Dia bagaimana' itu kata kata yang ia pikirkan terus menerus di otak nya.

"Huft... Aku lelah menunggu" Kimberly melempar bantalnya ke lantai "Kimberly! Napa lu jadi melow gini" ia menepuk jidatnya sendiri

Merasa perutnya ini minta makan Kimberly langsung turun kebawah untuk mengambil beberapa camilan di dapur

Tok tok tok

"Siapa si malem malem gini!?" Kimberly menaruh camilannya lagi "Abang kali ya" ia berjalan ke arah pintu

Dibukanya pintu itu "Bang napa lu baru pulang?!" tanpa melihat siapa lawan bicaranya itu Kimberly langsung memeluk yang dianggap ia adalah abangnya, emang sudah biasa jika Kimberly memeluk Diego seperti itu

"Bang wangi lu ko beda? Ganti parfum?" ia melepaskan pelukannya dan ditatap pemilik mata yang tajam itu, mereka terdiam masih mencoba mencerna apa yang terjadi "Lu siapa!!" ia mendorong cowok itu dan ketika ia akan beranjak pergi karena merasa tidak kenal cowok itu dan malu tetapi ia merasa ada yang menahan tangannya

"Apa lu megang-megang?!" Kimberly berusaha melepaskan tangan yang dicekal lelaki itu dan menatap sebal ke lelaki itu
'lah si anak baru?' batin Kimberly

"Orang tua lu ada?" tanya lelaki itu cuek dan melepaskan tangannya

"Gak! Eh napa lu nanya-nanya ?!"

Kedua orang tua Kimberly sedang mengunjungi temannya dulu yang melahirkan, karena mager jadi Kimberly tidak ikut, sedangkan Diego nongkrong sama teman-temannya

Tanpa basa-basi cowok itu langsung masuk ke rumah yang besar dan mewah itu

"Heh lu ngapain masuk-masuk !" Kimberly berjalan mendekat ke lelaki yang sudah duduk di sofa.

"Nama gue Brandon" lelaki itu mengulurkan tangganya
"Gue Kimberly"

Setelah perkenalan itu hp Brandon berbunyi dan menampilkan pesan dari orang yang tidak ia harapkan

Line

Aurel : Kamu dimana?
Aurel : jadikan ketemuan?

Brandon : ya, gue dijalan

Lelaki itu bangun dari sofa dan memberikan tupperware yang sama ketika Kimberly memberikan cupcake itu

"Ini dari mamah gue" Brandon menyodorkan tupperware itu "Gue pulang duluan, salam ke ortu lu" ia tersenyum yang akan membuat kaum wanita teriak histeris tapi, tidak dengan Kimberly

Lelaki itu berjalan keluar dan menutup kembali pintu rumah Kimberly. Terdengar suara motor ninja yang sudah pergi dari rumah itu

"Jadi tuh cowok cuman masuk trus duduk trus ngasih tupperware trus pergi aja?kurang kerjaan banget" Kimberly mendengus
"Mending gue kerjain tugas OSIS"
Kimberly mengikuti kegiatan OSIS disekolahnya dan ia menjadi wakil ketua OSIS. Sebenarnya itu juga karena sedikit paksaan dari teman lamanya

Kimberly membuka tupperware yang diberikan oleh tetangganya, matanya berbinar-binar saat melihat isi dalam tupperware itu
"Wah brownies!" Kimberly berteriak kesenangan. Kimberly sangat menyukai brownies
"Enak!manis!kaya senyumnya" sembari memakan brownies itu
"Ga salah, bukan manis kaya senyumnya si Brandon, tapi manis kaya senyum upin-ipin !"

Di tempat lain

Lelaki dan perempuan tampak duduk di kursi caffe yang sudah dijanjikan

"Apa kabar?" tanya perempuan itu
"Baik" jawab Brandon cuek

"Lu mau ngomong apa?" tanya Brandon terus menerus tetapi perempuan itu masih diam saja "Mau ngomong apa? Cepet! jangan abisin waktu berharga gue" katanya dengan nada yang lebih tinggi

Perempuan itu tampak kaget karena bentakan seorang Brandon, yang ia tahu Brandon tidak kasar terhadap perempuan tapi apakah kesalahan yang ia buat separah itu hingga membuat Brandon sangat benci pada dirinya

"Brandon, a...aku minta maaf" kata perempuan itu sambil menahan tangisnya "Tolong maafin aku" satu tetes air telah terjatuh dari matanya

"Gak gampang gue maafin lu, maaf" Brandon bangkit dari kursinya dan hendak keluar dari caffe itu, ia sudah tidak mood untuk berbicara dengan perempuan itu

"Bran, plis maafin aku" kata perempuan itu sambil mencekal tangan Brandon sebelum Brandon pergi dari tempat itu dan menangis lebih tersedu-sedu
"Aurelia Chantika, maaf gue belum bisa dan sebaiknya lu pulang" Brandon pergi keluar tempat itu dan langsung menancap gas pergi ke rumahnya. Sementara Aurel masih menangis di dalam caffe tersebut

***

Sekarang hari kedua Brandon menempati sekolah SMA Cahaya Mulia tepatnya di kelas XI IPS2 sebenarnya kemarin ia hanya mengikuti pelajaran terakhir itu juga hanya perkenalan

Walaupun Brandon anak baru tetapi ia sudah memiliki teman yang sudah sangat dekat dengannya, ya mungkin karena Brandon tipe orang yang mudah bergaul

"Bran, hey! Sstttt" lelaki itu melemparkan kertas yang sudah ia remas kepada Brandon

"Hah?! apa?" Brandon melirik kesal kepada temannya itu yang duduk selisih 1 meja dengannya

Nama lelaki itu Vero Maxwill panggil saja Vero. Vero tipikal orang yang bobrok, heboh, bego, lemot, kocak dan banyak lagi

"Minjem pensil !" teriak Vero, astaga padahal sekarang sedang berlangsung pelajaran Bu Susi yang terkenal galak dan sangar

"Berisik bego" lelaki yang duduk satu bangku dengan Vero itu menyiku perut Vero sehingga Vero meringis kesakitan. Namanya Liam Kent, panggil saja Liam

Liam tipikal orang yang cuek dan irit ngomong walaupun begitu ia cerdas sehingga ia menjadi ketua OSIS di sekolahnya, jangan lupakan dia teman SMP Kimberly sehingga mereka berdua bersahabat sampai sekarang

"Sakit anjing" kata Vero sambil mengelus-elus perutnya

"Jadi ga lu minjem pensil nyet?" tanya Brandon pelan tetapi masih terdengar oleh Vero
"Gak jadi ! Gue minjem ke Liam aja" kata Vero dan menunjukkan cengirannya
"Kodok lu!" kesal Brandon

"Gue ga mau minjemin idih" Liam memasang muka merasa jijik nya
"Pelit lu babi" Vero memukul lengan temannya itu
"Siapa suruh lu ga modal" Liam membalas memukul lengan Vero

Mereka berdua saling beradu mulut sehingga membuat Bu Susi yang lagi menjelaskan materi merasa terganggu

"Vero!!Liam!! Kalian bisa diam tidak!!" Bu Susi berteriak sehingga membuat seisi kelas memandang mereka berdua terkecuali Brandon, Brandon malah menertawai temannya itu

"Ya maaf bu" ucap Liam

"Gawat anjir, hidup gue ga bakal tenang" ucap Vero sambil pura pura mencatat materi di papan tulis.

TBC

Hallo guys hehe

Maafkan ya kalau ada typo dan kata katanya kurang dimengerti

Nanti gue akan berusaha lagi memperbaiki kata-katanya 😂

Ada yang penasaran ga sama kelanjutannya?
Makanya jangan lupa voment nya ya ! Biar gue juga semangat lanjutin ceritanya

Kamsahamnida :)

Fake AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang