Do you think Love it's a magic too?

102 10 5
                                    

Cinta itu memang tak butuh alasan. Cinta tak perlu rangkaian kalimat puitis untuk mendeskripsikannya.

Cinta adalah suatu ketulusan

Dan semua orang, berhak untuk memiliki cinta

***************

Krieet...

"Shun?"

"Wah, sudah hapal, ya?"

Suara itu sudah terekam jelas dalam memori otak Ella. Harum tubuhnya, nada bicaranya, serta sifatnya Ella ingat dengan jelas. Puteri mahkota itu tak mau satupun detail dari seorang Shun Shimotsuki terlupakan.

Kali ini, Shun datang ke kamar Ella. Biasanya Cery akan datang lebih dulu, baru setelah itu Shun datang dengan sapaan. Tapi kali ini, Shun datang tanpa kehadiran Cery lebih dulu.

Entah apa yang akan ia bicarakan. Shun terlalu abstrak untuk ditebak.

"Hei, Ella." Suara itu terdengar, Ella merasa bahwa Shun duduk di tepi kasurnya.

"Ada apa?" Sahut Ella tenang, gadis itu sudah mulai terbiasa dengan keberadaan Shun.

Adanya Shun dalam kehidupan Ella membuat hidup gadis itu jadi lebih bermakna. Apalagi dengan hadiah spesial yang Shun berikan beberapa hari yang lalu. Ditambah lagi, dengan ucapan terima kasih yang sama sekali sangat unik yang diinginkan Shun.

Oh, lelaki bersurai putih ini benar-benar tahu bagaimana caranya menemukan kebahagiaan di dalam diri Ella.

"Apakah menurutmu cinta itu juga termasuk sihir?"

Ella mengernyit. Huh? Apa yang Shun ucapkan? Ini terlalu abstrak dan tak beraturan untuk dijawab oleh Ella.

"Cinta? Sihir?" Ella membeo mengulangi ucapan Shun yang tak bisa gadis itu mengerti.

Sementara, Shun malah tersenyum penuh arti. Kepalanya mendongak, menatap langit-langit kamar Ella seperti sedang membayangkan sesuatu.

"Iya. Seperti... Cinta itu bisa menghasilkan suatu sihir tertentu yang bisa membuat hatimu berdebar atau semacamnya." Sahut Shun kemudian setelah hening beberapa menit.

Ella mencoba mencerna ucapan Shun. Otaknya berpikir bagaimana harus menyusun kata menjawab kalimat Shun.

"Um, kurasa bisa dibilang begitu. Kadang cinta juga bisa jadi sihir untuk kebahagiaan, 'kan?"

Shun tersenyum kecil. "Ella, lihat aku."

"Shun, aku tak suka bercandamu." Ella merasa tak enak, tentu sedikit tersinggung dengan ucapan Shun.

Pangeran bersurai putih itu tersenyum simpul. Ia mendekat, mencondongkan tubuhnya mendekati wajah Ella. Sang Puteri merasakan napasnya terhenti sesaat, ia dapat merasakan hembusan napas Shun yang hangat.

Sebuah jemari dingin menyentuh bagian belakang kepala Ella. Menyentuh perbannya dan membuat kain tipis itu perlahan terlepas. Ella tersentak kecil, ia berusaha menolak namun entah mengapa hati kecilnya berkata bahwa ini bukanlah hal buruk.

Gadis itu diam sejenak, sampai akhirnya Shun berhasil melepas perban yang menutupi mata Ella. Puteri itu masih menutup matanya, enggan untuk membukanya walaupun sedikit.

Shun tersenyum simpul, ia mendekatkan wajahnya kemudian mengecup lembut kening Ella dengan penuh kasih sayang.

"Bukalah matamu, Ella."

Ella meneguk salivanya susah payah. Ia merasa ragu dengan perintah Shun. Ah, apakah itu perintah atau permintaan?

Perlahan kedua kelopak mata itu terbuka lembut. Ella mengerjap, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk. Gadis itu terhenyak dengan apa yang ia lihat.

"Shun, aku bisa melihat..."

"Sama-sama."

Ella tersenyum kecil, Pangeran satu itu memang penuh kejutan dengan berbagai macam sihir yang siap ditunjukkan untuk membuat orang lain terkagum.

Tangan Shun meraih tangan mungil Ella, menggenggamnya untuk membuat suatu kehangatan yang tak bisa diungkap.

"Ella, maukah kau membantuku? Bisakah kau membantuku membuktikan bahwa cinta juga dapat menyihir diri dengan kebahagiaan?"

Shun tersenyum penuh arti, ada banyak maksud terselubung yang tak bisa disatukan bagai puzzle dalam senyuman itu.

Ella menatap Shun sesaat, setelah itu ia mengangguk. "Tentu."

Shun kali ini menyeringai tipis. "Terima kasih, Princess. Aku akan menyihirmu dengan cintaku." Sahutnya sebelum akhirnya ia mengecup punggung tangan Ella.

"Aku juga berterima kasih padamu, Shun." Ucap Ella pelan dengan rona tipis di pipinya yang bersemu.

Tale : 2 HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang