Chapter 2

36 2 0
                                    

sontak aku dan clarissa menoleh dengan kompak. "Sam!" ucapku dan clarissa berbarengan.

Ya tuhan... tolong bebaskan aku dari dua makhluk ini... mengapa cobaan hidupku berat sekali. baru bermasalah dengan clarissa dan sekarang muncul lagi orang yang sok pahlawan.

"apa mau mu?" tanyaku pada sam.

"Jangan berlaku kasar pada orang yang tampan sepertinya!" ucap clarissa sambil memelototiku.

aku hanya memutar bola mataku. lalu tidak membalas perkataan nya.

"baiklah clarissa bisakah kau pergi sekarang" ucap sam sambil memberikan senyuman sok manis nya.

"baiklah jika itu mau mu" ucap clarissa sambil memainkan matanya, lalu ia berlalu.

"bisakah aku duduk disini?" tanyanya.lalu memperhatikan seketiar "kau sendirian kan?" tanyanya lagi.

aku menarik nafas panjang lalu dengan malas menjawab pertanyaan nya. "pertama kau tidak bisa duduk disini dan kedua aku tidak sendirian karena aku bersama sahabatku disini" jawabku.

"kau menganggapku sahabat?" katanya sambil tersenyum lalu langsung duduk dibangku tepat didepanku.

"bukannn!!" jawabku cepat. salah fokus nih orang.

"kan tadi kau bilang kalau kau disini dengan sahabat mu, tapi disini hanya ada aku. berarti aku sahabat mu, right?" jelasnya panjang lebar.

"Kau bukan sahabat ku dan aku disini bersama reva puas!" jelasku dengan cepat.

"siapa reva?" tanyanya dengan muka yang polos.

WHAT THE HELL JADI DIA GAK TAU REVA? sementara fans nya reva banyak banget.

"susah menjelaskannya, jadi tolong pindah dari situ karena itu milik teman ku" kataku sedikit mengusirnya.

"bukannya ini ada 4 bangku jadi aku boleh dong duduk disini dan sahabat mu, siapa tadi namanya?" tanyanya lalu ia berfikir sejenak, " oiya reva itu bisa duduk disampingmu" lanjut nya lagi.

aku hanya tertunduk lemas. "terserah" kataku.

lalu reva datang dengan beberapa makanan yang ia bawa. Ia menyenggol - nyenggol sikuku dengan aneh.

aku hanya mengerutkan alis dengan wajah yang bertanya - tanya.

lalu ia memberi kode dengan matanya. ia menunjuk ke arah sam. aduhh matii akuu kaloo dia bilang kalo kita ngobrol gimanaa matiii aku.

"sam bisakah kau pin-"

"tidak usah sam kau bisa lunch bareng sama kita iya kan sel?" potongnya.

"eh.. iya iya.." jawabku terpaksa.

Bagaimana ini mati aku kalau reva tau.

Sam memberikan senyumannya, "oh.. jadi kau yang bernama reva. perkenalkan aku Sam" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Reva cepat - cepat membalas ulurkan tangan sam, "iya betul.. btw kalian sudah saling mengenal?" tanyanya.

lalu sam ternsenyum lagi sambil melepaskan jabatan tangannya, "ya kamu su-"

"BELUM! KAMI BARU KETEMU TADI" potong ku cepat, lalu segera menginjak kaki sam.

"aw... " jerit sam kesakitan.

aku hanya memelototinya lalu reva tersenyum dan duduk disampingku.

"baiklah aku akan memesan makanan dulu" kayanya lalu berlalu meninggalkan aku dan reva.

"so" kata reva membuka topik obrolan duluan firasatku sudah tak enak pasti dia akan membahas masalah aku dan sam.

"kau tidak akan menikungku kan?" tanyanya, sambil meletakkan nasi goreng yang ku pesan.

"tidak akan lah.." jawabku cepat dengan senyum yang terpaksa.

"jadi ceritakan apa yang terjadi saat aku tidak ada" suruhnya dengan tatapan yang horor.

aku menelan ludah ku sendiri. aku masih gugup dengan pertanyaan itu. Mati aku!

"Eh...."

***

Haiii gimana chapter ini bagus gak?

aku tau ini abal banget!

okey thanks for reading;;)

Vottment nya ditunggguuu :*

Byee

Ziixx

This Is LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang