Chapter 4

17 1 0
                                    

"aku kan lagi olahraga. sekarang aku tanya mengapa kau ada disini dengan... basah kuyup begini" jelasnya masih memperhatikan ku dari atas sampai bawah.

aku hanya memutar bola mataku lalu menatapnya dengan malas.

"tidak tadi hanya-" kataku terpotong.

"jangan berbohong, tadi aku liat Frieska dan Kim membawa se ember air ke arah gudang" kata sam curiga.

oh jadi yang menyiramku Frieska dan kim si anak buah clarissa. Siall.

"baiklah... tadi aku disiram dengan air oleh 2 iblis itu" kataku sebal.

"hingga menangis. cengeng banget" katanya, lalu ia mengapus air mataku.

aku langsung minyingkirkan tangannya dari wajahku yang belum ternodai oleh laki - laki. "hey... jangan pegang pengang" kataku. sambil memelototinya.

sam hanya terkekeh kecil. "baiklah akan ku antar pulang dengan mobilku" katanya sambil menyeretku.

"ets... tidak mau!" kataku.

"kau mau ditertawakan satu sekolah karena bajumu basah kuyup begini" katanya meyakinkanku.

aku menghelanafas "okey baiklah" kataku menyerah.

"kau duduk disini dulu, aku akan mengambilkanmu suran izin. dan ini pakai dulu seragamku" katanya sambil menyerahkan seragam putih nya. sam sekarang mengenakan baju olanraga sekolah kami.

"tidak usah" kataku. sambil menolak seragamnya.

"sudah pakai saja, dari pada kau kedinginan" katanya, lalu mengambil tanganku dan memberikan seragamnya. Dan sehabis itu ia pergi keruang guru.

***

Awas aja deh nih kalo aku ketemu sama kim atau siapa aja deh yang penting anggota 3 devil itu aku kasih pelajaran buat mereka tuh.

aku baru selesai mengganti seragamku yang basah dan agak dekil itu plus bau yang menyengat, mungkin freiska sama kim tadi nuangin aku air comberan kali ya.

aku berlangkah menuju pintu keluar dari ruangan ganti wanita yang sepi ini, agak takut sih sendirian disini.

"hey" sapaku pada cowok yang didepan ku ini.

dia tersenyum kepadaku. agak kikuk sih, siapa yang tidak kikuk kalo diperhatikan dari ujung kepala sampe ujung kaki dan aku memakai bajunya lagi.

"yuk pulang, nih surat izin nya" ajaknya sambil memberikan selembar kertas putih.

aku mengangguk pelan, lalu mengambil surat itu dari tangan nya.

****

"ibu mu ada dirumah?" tanyanya lagi, untuk kesian kalinya ia bertanya hal yang sama sekali tidak penting dan membuatku muak.

"hm...." dan untuk kesekian kali nya aku hanya memberikan gumaman yang tidak jelas.

"lalu ayahmu berkerja?" tanyanya lagi.

Cukup aku benar - benar muak.

Aku keluarkan handset dari tasku tak lupa ipod ku. aku langsung mendengarkan lagu dari ipod itu sekencang - kencangnya. biarkan lah kupingku akan rusak atau apa asal kan suara orang ini tidak menyerang telingaku.

Akhirnya aku sampai didepan rumah ku. tanpa basa - basi atau ya apalah aku langsung melangkah pergi tanpa mengucapkan terima kasih.

Aku berhenti tepat di depan gerbang rumahku.

'bagaimana dia tau rumahku?'

Seketika aku berbalik dan mobil sam sudah berlalu.

Aku setengah berlari kedalam rumah, aku takut ibuku akan mengetahui anak perempuan satu - satunya dalam keluarga basah kuyup dan memakai seragam laki - laki.

setelah berhasil menyelinap lebih jauh sampai lah aku didepan kamar ku. aku memegang kenop pintu kamarku untuk membuka pintu ini.

"Selena?" seseorang tiba - tiba memanggil namaku, dan sukses dia membuatku mati terkejut seperti ini.

aku langsung membuka pintu kamarku lalu dengan cepat aku masuk lalu menutup pintu itu tak lupa aku juga menguncinya.

Huft....

mungkin sudah 5 menit aku mematung dibalik pintu kamarku, dan di sebrang pintu ini tidak ada yang memanggil namaku. aku ingat jelas tadi suara ibu, mungkin ibu tidak menyadari kalau aku basah kuyup dan memakai seragam laki - laki.

****

Setelah membersihkan badan ku dan mengganti pakaianku waktunya aku untuk beristirahat sejenak, melupakan masalah tadi. dan melupakan 3 iblis yang arghh!! menyebalkan itu.

Aku harus fokus terhadap sekolahku, dan tidak boleh memikirkan cowok atau semacamnya. apalagi kalau memikirkan si anak sok cool sam.

tapi bagaimana ia tau rumahku?

pertanyaan itu masih membekas dipikiranku, membuatku susah untuk melayang kealam mimpiku.

"Okey selena lupakan.. lupakan soal anak itu selenaaa" ucapku pada diri sendiri. sambil memijid dahiku yang agak pening.

okey lupakan semua tentang hari ini dan tidur. semoga esok adalah hari yang indah, dan aku bisa melihat namaku dinilai paling baik.

"SELENAA!!!"

teriakan seseorang membuatku terbangun dari mimpiku. padahal aku baru saja menginjak alam mimpiku, tiba - tiba saja teriakan itu membuat semuanya buyar.

dengan cepat aku segera bangun lalu berlari kearah sumber suara itu.

"ibu dimana?" tanyaku setengah berteriak. aku masih celingak - celinguk diarah tangga.

"ibu dibelakang, kemari cepat" jawabnya.

aku segera kebelakang rumah yang berisi tempat para pelayan mencuci.

"mengapa bisa ada baju ini disini selena?" tanya ibu sambil mengangkat sebuah seragam laki - laki yang pasti itu punya sam.

"......"

"jawab selena" tanyanya semakin meninggikan suaranya.

*****

TBC^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This Is LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang