Heheh

337 50 43
                                    

Sekarang giliran cerita personil terakhir, Boo Seungkwan. Cukup mudah memikirkan bagaiamana harinya berjalan.

Bangun pagi di sekitar orang tampan.

Mandi sambil di sebelah orang tampan.

Sarapan sambil memandangi orang tampan.

Di sekolah pun banyak orang tampan juga, apalagi di lapangan basket setiap sabtu sore.

Pembatas lantai dua menjadi tempat strategis untuk meneliti wajah atlet itu satu persatu. Kalau ingin tahu bagaimana seluk beluk masing-masing orang tampan di sekolah, maka Seungkwan adalah kamus berjalan.

Dia tahu semuanya.

"Seungkwan-ah, bagaimana caranya agar aku bisa dekat dengan Yoongi oppa?"

Itu pertanyaan salah satu fans Min Yoongi, shooting guard legendaris sekolah mereka.

Itu pertanyaan salah satu fans Min Yoongi, shooting guard legendaris sekolah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jungyeon

Seungkwan mengangguk bangga karena ia paham betul bagaimana peringai sunbae-nya itu.

"Yang penting kau jangan terlalu agresif bila melakukan pendekatan. Ambil perhatiannya dengan fokus pada apa yang kau sukai. Dia suka yang seperti itu."

Gadis itu tertunduk pelan, menyesali berbagai usahanya di masa lampau. Ia lebih sering memandangi idolanya daripada belajar.

"Jungyeon-ah, kau, kan sering menemaniku menonton mereka latihan basket. Bukankah itu berarti kau banyak tahu soal basket?"

Jungyeon mengangguk pelan.

"Kau bisa ikut tim basket putri sekolah kita. Seingatku mereka sedang kekurangan anggota karena Seulgi noona baru saja keluar."

Secercah harapan menyinari seorang Park Jungyeon.

"Terima kasih, Seungkwan-ah. Doakan aku berhasil."

Seungkwan mengangguk singkat. Senang bisa membantu teman-temannya mewujudkan cinta mereka.

Walaupun kisah percintaan miliknya tidak pernah mendapatkan status 'BERHASIL'.

Dia sangat menyesali hal itu. Dikelilingi orang tampan tidak membuatnya bisa fokus kepada satu orang.

Karena semuanya menarik.

Bruk!

Tiba-tiba sebuah bola basket mendarat di kepalanya, menubruknya yang sedang berada di lantai dua.

Lantai dua.

Lantai dua?!

"BOO SEUNGKWAN! LEMPAR BOLANYA KEMARI!" teriak seseorang di bawah sana.

Boo Seungkwan melongok ke bawah, mencari keberadaan si peneriak barusan. Ternyata dia adalah salah satu pemain di lapangan basket.

Itu berarti bolanya memang terlempar sangat jauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jadilah Keren ★ BooSeokSoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang