Prolog

107 20 1
                                    

Tangerang, menjadi saksi pertemuan antara senja dengan malam yang dihadiri oleh seseorang bertubuh pendek bernama Jundi Bhadrika.

Duduk dibangku sekolah menengah, Jundi selalu ingin dijadikan dirinya sebagai pemimpin. Itulah ambisi yang paling kuat dalam dirinya.

Selain ambisi menjadi pemimpin, ia senang berolahraga. Sepakbola menjadi sasaran untuk dijadikan tumbuhan kuat yang hendak ia parasitkan.

Sepakbola membuat Jundi tergila-gila melebih kegilaannya terhadap kaum hawa. Tangis dan tawa sudah biasa ia lakukan untuk menemani rasa gilanya terhadap olahraga ini, katanya.

Matematika juga menjadi kesukaannya, walaupun ia tidak menggilainya seperti halnya dengan sepakbola yang membuatnya gila. Nilai bagus dan ketertarikannya dengan menghitung membuat dia sangat senang dengan pelajaran ini.

Persekutuan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang