2

12 2 0
                                    

Keesokan hari di Asvsima, Dodi sedang bermimpi, mimpi yang tak akan dia lupakan. Dodi sedang berada di taman bunga yang begitu indah. Dia berjalan sambil menikmati keindahan bunga yang terbang kesana-kemari. Tiba-tiba ada sebuah burung origami yang melintas di depan matanya.

Dodi mencoba untuk mengikutinya. Dia berlari mengejar burung origami itu sambil tertawa gembira, menikmati keindahan taman bunga. Sampai burung origami itu hinggap di tangan seorang cewek yang tengah duduk di kursi taman. Cewek yang sangat manis dimata Dodi. Cewek itu memakai seragam sekolah Dodi. Dodi pun ingin mendekatinya,

Baru beberapa langkah berjalan, Dodi mendengar suara kucing.
"meong"
Dia memalingkan pandangannya  ke kanan, mencoba mencari kucing itu. Tiba-tiba di depan mukanya ada bokong kucing yang  besarnya segede gajah.

"Apa ini?!!" Dodi terdiam sesaat

"Grahggg" terdengar suara auman kucing :v

Seketika itu juga Dodi langsung membuka mata dan terbangun dari tidurnya.

"Aghh..." kaget Dodi

Ternyata bokong kucing kesayangan Dodi, namanya Emma. Nempel di muka Dodi dengan enaknya.

"Bokong kucing di pagi hari? Tragisnya kehidupanku." batin Dodi

"Padahal aku belum sempat tanya namanya. Aaaahh... Tidur lagi lanjut gak ya mimpinya?" gumam Dodi

Saat mau nglanjutin tidur, terdengar suara tidak mengenakkan dari luar kamar.

"Dodi...Dodi... Sekolah gak?" panggil kak Zahra, tetangga kamar Dodi di Asvsima

"Wanjayy... Gak bisa lanjutin cukk!!" Dodi teriak gak karuan

"Woy Dodi, bilang apa tadi?" Kak Zahra langsung dobrak pintu kamar Dodi

"M...mimpi, mimpi kak, tadi cuma mimpi. Suer" jelas Dodi dengan muka yang menyedihkan

"Cepet ganti baju! Gak usah mandi! Udah mau telat ini."

"wanjirr, masih jam 06.00 ini! Jam di kamar kak Zahra dilebihin satu jam apa?!" pikir Dodi sambil liat jam

"Woy"

"I...iya kak"

Selesai ganti baju dan kemas-kemas peralatan sekolah, Dodi segera pergi untuk sekolah. Dia hanya mengambil sepotong roti untuk sarapan. Tapi di tengah jalan, tepatnya di depan pintu utama Asvsima, dia dihadang oleh guru pengawas Asvsima.

"Tunggu Dodi! Kamu masih harus mencuci piring sebelum sekolah!" suruh Bu Diana

"Haa?? Aku yang mencuci piring?? Itukan tugas Bu Diana. Lagian aku juga tidak pake piring pagi ini" Dodi kaget

"Aahaah ... Aku harus piket di sekolah hari ini."

"Memangnya aku tidak!?" teriak Dodi

Kebetulan jadwal piket Bu Diana dan Dodi dihari yang sama.

"Jangan begitu Dodi. Aku ini guru lo. Cuci piring ya!"

Dengan alasan itu, Dodi tak mampu melawan Bu Diana.

"Apa boleh buat, aku akan mencuci piring" kata Dodi dengan muka kesal

"Dodi aku duluan yaa." ucap kak Zahra dengan muka bahagia melihat si Dodi

"Kak Zahra sialan" batin Dodi

"Jangan sampai telat sekolah ya Dodi! He...he." kata Bu Diana sambil berjalan menuju sekolah

"Kau yang membuatku terlambat!" teriak Dodi

Beginilah kehidupan di Asvsima .Di Asvsima  Dodi tidak sendirian, setidaknya ada total 9 makhluk hidup yang tinggal di Asvsima.

Penghuni kamar 101, kelas 3 SMA Bina Nusantara. Seorang penulis yang telah menjual 200.000 copy. Azahra Putri. Tidak pernah mengerjakan tugas + PR. Tidak pernah belajar. Tapi selalu dapat peringkat di kelas. Pindah ke Asvsima karena tidak nyaman di asrama umum. Dia tidak bisa konsen menulis di sana.

Penghuni kamar 210, Diana Rosmalina. Guru bahasa Indonesia di SMA Bina Nusantara sekaligus guru pengawas di Asvsima. Salah satu orang termalas di Asvsima, padahal umurnya udah 28 tahun.

"Umurku baru 27 tahun lebih 13 bulan!!" Bu Diana tiba-tiba muncul

Lalu si Dodi, penghuni kamar 130, Dodi Aditya. Kelas 2 SMA Bina Nusantara. Otak normal, penampilan normal, tak ada yang spesial dari Dodi. Pindah ke Asvsima karena tidak tega melihat kucing kelaparan di pinggir jalan. Tujuan selama di Asvsima, mengembalikan kucing-kucing ke pemiliknya dan keluar dari Asvsima.

Sisanya, 6 ekor kucing yang di temukan Dodi selama satu bulan terakhir.

***

"Owhh... Akhirnya selesai" Dodi merasa lega

Akhirnya si Dodi selesai juga cuci piringnya. Setelah itu Dodi liat jam dan ingin segera berangkat sekolah.

"Udah jam 06.45!! Bakalan telat nih." Dodi langsung berlari menuju sekolah. Sampai lupa kalau ada sepeda

"Hah...hah...hah...!" Nafas Dodi :v

Udah setengah jalan, tiba-tiba Dodi terhenti.

"Ya Allah! Kan ada Dullahah, ngapain lariii!!!"

Dodi sangat kecewa dan nyalahin diri sendiri. Sampai dipikirannya udah gak ada harapan buat nglanjutin hidup.
Dodi hanya diam termenung sambil menunggu mobil lewat. Mau lompat.

Dodi nunggu mobil lama banget. Kagak ada yang lewat. Adanya cuma motor dan sepeda. Kalau motor kan peluang selamatnya ada. Apalagi sepeda, kayak digigit semut doang pasti. Jadi nunggu mobil aja.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya terlihat mobil dari kejauhan.

"Ini dia!" Menggesek kedua telapak tangan sambil ketawa jahat

Saat mau melompat, tiba-tiba saja ada kucing lewat belakang Dodi

"Meong" suara kucing

Seakan kucing itu memanggil Dodi. Dodi jadi ingat Emma dan kawan-kawan.

"Apa yang kulakukan?! Teriak Dodi, gak jadi lompat ke mobil -_-

"Aku tak boleh melupakan tujuanku! Emma! maafkan aku yang telah menyimpang ini." batin Dodi menangis

"Baiklah!! Membaralah masa mudaku!!" teriak Dodi

Seketika juga keluar aura merah di sekitar tubuh Dodi :v. Dodi lanjut berlari ke sekolah.

Sampai disekolah gerbang udah ditutup. Tapi Dodi gak kehabisan akal. Dia tahu jalan masuk sekolah tanpa melewati gerbang. Lewat pintu samping kantin belakang sekolah.

Kebetulan Bu Diana sedang makan di kantin itu. Kesialan tak ada habisnya menimpa Dodi.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Asrama Khusus Siswa Bermasalah - ASVSIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang