Happy Family-2

1K 87 11
                                    

Saat ini keluarga Franky sedang berkumpul di ruang keluarga minus Zoro .

Saat Nami memainkan hp dia berteriak

"aaaa"

"ada apa Nami?" tanya Sanji

"kenapa , kenapa?" tanya Ussop panik

"Law siaran langsung pertarungan Zoro!'' ucap Nami

"mwo" teriak semuanya

"coba coba aku lihat, mana mana?" semuanya heboh berebut hp Nami

"baka! Kalian kan punya Hand Phone lihat saja dari sana!" ucap Nami sarkas

"oh ya ayo kita lihat!'' ucap Luffy

Semuanya rebutan mencari ponsel kecuali Sanji ,dan ayahnya

"sugeee Zoro sangat hebat, lihat , lihat" ucap Luffy

"wah jika begini tak akan ada yang berani macam macam denganku , kan ada Zoro , tinggal tebas saja yang mengangguku!" .

"kakoi , Zoro'' komen Ussop

"ah Zoro panutanku'' ucap Chopper

"baka marimo itu! Apa hebatnya dia?"

Kira kira itulah reaksi anak anak Robin sedangkan Robin dan Franky berbincang bincang sementara Brook tidur

2 jam kemudian

Mereka semua sedang di ruang keluarga nonton tv lalu Zoro masuk ke rumah

"tadaima''

Chopper histeris mendengar Zoro dan langsung lari memeluk Zoro

"wah Zoro kau hebat , gaya mu tadi saat beradu pedang sugoi'' ucap Chopper

Zoro tersenyum dan mengelus kepala Chopper

"iya aku tau aku hebat'' ucap Zoro sambil mengusap kepala Chopper pelan

Zoro kembali melangkah agak tertatih tapi tidak terlalu nampak.

Zoro pergi ke kamarnya , ia sangat lelah ia langsung ke kamar mandi untuk merilekskan badannya

Saat ini Zoro sedang berbaring di kasur ia melihat langit langit kamarnya lalu pintu kamarnya diketuk dan suara pintu terbuka , Zoro melirik dari sudut matanya, ibunya ada disana membawa sesuatu yang Zoro tebak adalah obat .

Insting seorang ibu begitulah di benak Zoro

Ibunya menghampiri Zoro

"buka bajumu''

Zoro menurut lalu ibunya mengoles krim di punggungnya

"bagaimana ibu tau?"

"insting'' jawab ibunya

"sakit?"

"tidak''

Robin menekan lukanya

"shh ibu sakit!'' Zoro meringis

"tadi katanya tidak!''

"tapi tak perlu menekannya''

Robin terus mengolesi salep itu ke punggung anaknya

"bagaimana pertandingannya?''

"aku berhasil mengalahkan penantangku , tapi ada satu yang kutantang dan aku gagal mengalahkannya''

"jadi karena itu ini luka?"

"ya''

Robin menghela nafasnya dan mengolesi salepnya

Happy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang